Keesokan harinya, Ariya mengikuti meghadiri pengadilan sebagai yang menjelaskan semuanya.
#Skip aja deh.
Pengadilan sudah selesai. Ariya datang kerumah Ima.
"Aku pulang," ucap Ariya.
"Selamat datang, Ariya bagaimana hasilnya?" tanya Ima dibelakangnya terdapat Warth dan Amy yang juga menunggu jawaban dari Ariya.
"Ya. Nina dijatuhi hukuman 1 tahun penjara karena tak ada korban jiwa. Dan Bearlin dijatuhi hukuman 3 bulan penjara, karena perencanaan pembunuhan," ucap Ariya. "Rencanamu berhasil, Warth. Ternyata kau juga bisa bijak," lanjutnya.
"Asal kau tau, bijak juga melelahkan tau," ujar Warth seraya merangkuk Amy. Amy hanya diam dan mukanya sangat merah.
"Hm? Ada apa Amy?" tanya Warth khawatir.
Tiba-tiba Amy menarik dasi Warth dan menempelkan bibirnya di bibi Warth. Ciuman itu berakhir singkat. Warth sangat terkejut dengan sikap kucingnya ini.
"Warth, makasih udah membelaku. Aku, sangat senang," ujar Amy dengan senyuman manisnya yang langka itu. Muka Warth merona.
Warth menarik kepala Amy, dan Ciuman itu terjadi lagi. Cukup lama. Ariya dan Ima hanya berbalik badan.
"Irinya..." gumam Ima.
Ariya mendengar itu, dia tersenyum dan tiba-tiba merangkul Ima. "Kau juga mau?" tanya Ariya menggoda.
Wajah Ima terlalu merah saat ini. Seperti buah apel. "Ja-jangan disini," ucapnya.
"Ya. Ya. Tuan putriku,"
***
"Nah, wahai kaliam semua. Ini adalah rencana besar, tolong kerjakan dengan baik," mohon Warth dengan sangat.
Ima, Ariya, Andrea, dan tak lupa Whigle, tersenyum penuh arti. "Okeh. Bos, serahkan pada kami!"
"Ya, serahkan pada kami,"
Warth terharu, "kalian memang sahabat-sahabat ku, terimakasih," ujar Warth hampir menangis.
- Taman besar Busan -
Amy dan Warth sedang berkencan disana.
"Sudah berapa lama kita gak kencan yaa~" ucap Amy senang seraya merangkul tangan Warth.
"Ya, sudah sangat lama," ujar Warth.
"Kenapa kamu tiba-tiba pengen keBusan? Sampai kita nyewa hotel," tanya Amy.
"Karena aku ingin berduaan denganmu," goda Warth.
Muka Amy merona, detak jantungnya tak karuan. "Sial! Lagi-lagi aku terkena gombalan mu itu,"
Warth hanya cekikikan. "Ayo kita beli Crape, aku ingin itu," ujar Amy "setelah itu, kita main deh!" lanjutnya.
"Sesuai keinginan mu,"
#Skiiiiipp!!
Hari sudah menjelang sore, "Huaaah!! Sudah lama aku tak secapek ini. Tapi, taman bermain diBusan yang selalu ramai ini kenapa tiba-tiba sepi ya? Walaupun gak sepi-sepi banget sih," heran Amy.
Warth hanya mengangguk-angguk. Aku tak boleh bilang padanya, kalau aku sudah membeli taman bermain ini, pikir Warth.
"Oh ya. Kita habis ini mau ngapain?" tanya Amy.
"Oh ini, sepertinya akan ada pesta dansa di hotel yang kita tempati karena hari ini adalah hari ulang tahun hotel itu. Seluruh tamu, diharapkan mengikutinya. Jadi, habis ini kita beli gaun untuk mu juga jas untuk aku," jelas Warth sedikit gugup.
"Huah. Kok bisa kebetulan gini sih. Kamu udah merencanakannya dari awal ya. Makannya kamu ajak aku kencan disini, CEO memang tau segala informasi sih, hebatnya" puji Amy.
"Y-ya,"
Untunglah, Amyku sekarang lagi mode bodoh,pikir Warth seraya menghela nafas.
Amy berdiri dari duduknya, "ayo, kita belanja Gaun. Pastikan gaunnya sangat cantik looh,"
Warth tersenyum melihati Amy yang sudah mulai berjalan meninggalkannya. "...ya,"
- didepan toko baju -
"Warth, bukannya ini Toko baju terkenal itu?! HUIHIAN kan?!" kejut Amy saat melihat label Toko baju disamping jalanan yang elite di Busan.
"Ya, toko ini juga mendapat Modal dari perusahan Seoungeul city, jadi aku agak hafal," jelas Warth.
"Hmm.. Begitulah CEO, kau hebat Warth"
Mereka masuk kedalam toko itu, dan mereka disambut dengan baik.
"Selamat datang, Tuan, Nyonya," ujar para Pelayan wanita dan laki-laki serempak sambil menunduk.
"Uah. Apa ini, apa ini perlakuan disini? Hebat sekali," sekali lagi Amy terkejut.
Mereka mempersiapkannya dengan sangat baik,pikir Warth saat melihat para pelayan wanita itu.
"Amy, kau pilih gaun bersama mereka, aku bersama pelayan laki-laki ini,"
Amy hanya mengangguk mengerti. Warth tersenyum "pastikan pakai Gaun yang bagus ya," ucapnya lalu berlalu dengan para pelayan laki-laki itu.
Para pelayan Wanita menarik Amy. "Mari, Nyonya ikut kami. Kami akan memilihkan gaun yang sangat bagus, untuk nyonya," Ujar Salah satu pelayan. Amy hanya mengangguk saja.
Ada apa ini??? Pikir Amy.
***
Warth tersenyum saat pelayan laki-laki itu, memberikannya sebuah kotak merah kecil kepadanya."Tuan, semoga berhasil," ucap pelayan itu.
"Ya, aku pasti berhasil!"
Amy dan Warth keluar secara bersamaan. Mereka berdua sama-sama terkejut dengan penampilan pasangannya.
Warth menutup hidungnya, yaampun, Gaun yang dipilihkan Ima sangat cantik sekali. Pikir Warth.
Warth.. Apa dia suka dengan gaun yang dipakaiku? Ini bukan aku yang milih sih, pikir Amy.
Amy memakai dress sedada,dan menjuntai kebawah. Berwarna ungu campur putih. Rambut pendeknya dihias dengan bando dari rangkaian bunga. Amy bagaikan seorang peri.
Sedangkan Warth memakai jas kasual berwarna putih, dengan mawar merah di saku jas dadanya. Rambutnya ia sisir kebelakang sehingga meninggalkan kesan Badass. Dia seperti pangeran berkuda putih.
Amy menutup mulutnya. "Yaampun Warth, kau sangat ganteng!" puji Amy sambil menunjukan jempolnya.
Wajah Warth merona. "B-biasa aja,"
Sedangkan pelayan-pelayannya hanya mesem-mesem melihat salah satu Couple ini.
"Kalau begitu, ayo kita berangkat ke hotel. Pasti pestanya sudah dimulai," aja Warth sambil mengulurkan tangannya.
"Ya," terima Amy seraya menaruh tangan kanannya di tangan kanan Warth.
Lalu mereka pergi memasuki mobil Lamborgini milik Warth. "Selamat datang kembali,tuan nyonya," ujar para pelayan itu.
- Aula Hotel -
Amy memasuki aula hotel, diikuti Warth dibelakangnya. "Huaaahh!! Ini sangat Indah,"
Amy melihati lampu-lampu kecil berwarna ungu yang berjajar disekeliling ruangan itu. "Apaan ini apaan?? Kenapa harus dengam warna kesukaanku?!"
Amy melihati patung malaikat jatuh(luciffer)kristal yang berdiri tegak ditengah-tengah aula. "Apaan itu?! KENAPA HARUS ADA TOKOH KARTUN KESUKAAN KU?!"
"Ini terlalu ideal!!" heboh Amy.
Meskipun begitu, kini Warth sedang merasakan Gugup yang teramat dasyat.
Aku, harus Bisa!!
Apa yang akan dilakukan Warth?!
Next!
KAMU SEDANG MEMBACA
Nona Penari Malam & Tuan CEO Bangsawan (END~)
Romance"Ada apa tuan muda besar sayang? ucapku dengan muka tersipu. "sayang apaan, jijik," ucapnya sambil mengecup bibirku dengan mesra. "jijik tapi kok gini, tuan muda emang punya pikiran kotor!" ucapku sambil menggigit bibir warth. ~~~~~~~~~~~~~~ yang ya...