-Keesokan harinya. Jam 19.00 -
Semua informasi telah tertampang di layar laptop. Mulai dari perceraian antara Gerlt dan Ima, sampai ke rencana pernikahan Amy dan juga Warth.
"Waw. Luar biasa, dalam waktu sehari ini ya," puji Amy.
"Ayah ibu kan lulusan universitas Strategi terbaik," ucap Ima.
"Ya.. Iya juga ya, dengan begini selamat ya udah cerai dari Gelrt, Ima"
"Kau juga,"
"Pada akhirnya. Tinggal 5 hari lagi kah. Wahh aku sangat gugup,"
"Tidak apa-apa. Kau akan melihat pemandangan luar biasa loh, diatas pelaminan,"
"Oh?"
"Ya,"
"Kau juga udah mengalami perceraian. Aku sudah ketinggalan jauh darimu. Bagaimana pengadilan?"
"Sangat menyeramkan. Hakimnya terlihat tak bijaksana!"
"Hahaha!!"
Lalu mereka tertawa bersama.
***
-5hari kemudian -
"Uugh!! Ini baju terlalu ketat di pinggang! Lagi. Dadaku sesak!!!!! Aaahhh!!! Boleh pake kaos gak siih?!" rintih Amy.
"Bagaimana bisa kau menikah dengan kaos, Amy"
"Habisan,"
"Oh, cepat-cepat. Pernikahannya akan dimulai!"
Amy berdiri dengan gaun yang rasanya berlapis-lapis itu. Wajahnya berat, dan kepalanya yang dipakaikan tiara pun sangat berat!
Amy berjalan, "semoga beruntung Amy," ucapnya pada dirinya sendiri.
Dia akhirnya keluar dari tempat rias. Dia diatas panggung. Matanya membulat,
Ima benar, ini menakjubkan!! Aku bisa melihat semua dari sini.pikir Amy lalu menengok kearah tamu.Itu, Ima dan Ariya! Dan juga ada Andrea, bahkan ada Whigle. Aku sampai akhir melupakan dia,pikir Amy lalu melihat kebelakangnya.
Anak kecil, mereka menaburkan bunga dan mengangkat gaunku. Yaampun, imut sekali pikir Amy lalu melihat kedepan. Disana sudah terlihat, Pengantin Pria yang menunggu dengan pakaian kasualnya, juga dengan senyuman manisnya itu.
Wajah Amy merona warth..
Amy diam didepan Warth. Dia menyunggingkan senyuman paling lembut yang pernah ia keluarkan.
"Warth Erick, apakah kau menerima dengan setulus hati, Amy Deviane. Sebagai pendamping hidupmu, sebagai ibu dari anak-anakmu, juga sebagai setengah dari jiwamu?"
"Ya.. Aku bersedia menjadikan Amy Deviane, sebagai pendamping hidupku, ibu dari anak-anakku. Juga sebagai setengah jiwaku," ucap Warth seraya memegang kedua tangan Amy.
"Amy Deviane, apakah kau menerima dengan setulus hati. Warth Erick, sebagai pendamping hidupmu, sebagai ayah dari anak-anakmu, juga sebagai Setengah jiwamu?"
"Ya, Aku bersedia menjadikan Warth Erick sebagai pendamping hidupku, Ayah dari anak-anakku, juga sebagai setengah dari jiwaku," ucap Amy seraya memegang erat tangan Warth yanv besar itu.
"Kedua mempelai sudah bersedia, menjadikan masing-masing pasangan mereka untuk menjadi bagian dari kehidupan mereka. Sekarang, sialhkan kedua mempelai berciuman,"
Warth mendekatkan wajahnya kewajah Amy. Amy pun mendekatkan wajahnya ke wajah Warth. Lalu mereka menempelkan bibir mereka dengan lembut. Ciuman singkat itu. Adalah yang paling bermakna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nona Penari Malam & Tuan CEO Bangsawan (END~)
Romance"Ada apa tuan muda besar sayang? ucapku dengan muka tersipu. "sayang apaan, jijik," ucapnya sambil mengecup bibirku dengan mesra. "jijik tapi kok gini, tuan muda emang punya pikiran kotor!" ucapku sambil menggigit bibir warth. ~~~~~~~~~~~~~~ yang ya...