Warth melempar Amy kekasur, membuka kancing bajunya dan memperlihatkan roti sobeknya yang sangat Flat. Amy menutup Hidungnya, walaupun dia sudah melihat tubuh Warth berkali-kali. Baru kali ini dia merasa kalau ini semua keinginannya.
Warth menyerang Amy, kini Warth berada di atas Amy. Dia memegang dagu Amy, "Apa tuan putri sudah siap?" tanyanya lalu mencium bibir Amy dengan penuh nafsu.
Tangan Amy melingkar dileher Warth. Menikmati setiap gerak lidah Warth dimulutnya. Mereka melepas ciumannya, Warth melepas baju yang dipakai Amy.
Wajah Amy merona, Warth tersenyum menang. Dia menciumi leher Amy, membuat bekasnya disana. "Mm.. Warth,".
"Tenang tuan putri, Jangan terburu-buru. Aku baru saja memulainya,"
Warth memainkan dua gunung Amy. "Ngh.."
Warth merasakan detak jantung Amy yang berdetak tak beraturan. Dia tersenyum, perlahan dia menurunkan tangannya keperut Amy yang datar. Disitulah daerah sensitif Amy.
"Aah.. Warth, jangan disitu. Geli" desah Amy.
Tanpa menghiraukan apa yang Amy katakan. Warth tetap melanjutkan mengelus perut Amy. Paha Amy menjepit paha kanan Warth, dan menggesek-gesekannya. Perlahan tapi pasti, tangan Warth turun kebawah.
"Aah!.. Hm.."
"Basah sekali. Padahal baru awal," ucap Warth. Lalu mendekatkan bibirnya ketelinga Amy. "Apa segitunya kamu pengen aku masukin?" ucapnya seraya mengigit daun telinga Amy.
"Hm.. Berisik!" bentak Amy dadanya naik turun karena kini tangan Warth sedang bermain 'disana'. Warth terkekeh kecil.
Warth melepaskan celana dalam Amy yang sudah basah lalu melemparnya kesembarang arah. Kini Amy telanjang bulat, keningnya mengkerut. "Warth kau licik! Kau masih pakai baju," teriak Amy lalu menerjang balik Warth.
Eh? Kucing ini, mulai Aktif?pikir Warth lalu menyeringai.Amy melepas baju Warth, juga celananya. Tak lewat celana dalamnya. Dan kini Warth pun telanjang. Amy sedikit malu saat melihat 'itu' Warth.
Warth menarik kepala Amy, "kenapa? Malu?" Godanya. Warth membalikan Amy kembali. Keadaannya seperti awal. Warth diatas.
Warth menggesekan Mr.P nya ke miss.V Amy. Sehingga Amy mendesah agak kuat. Detak jantung Warth mulai tak beraturan, sejak kenikmatan itu menjalar diseluruh tubuhnya.
"Aku masuk," ucap Warth.
Seketika Mr.P Warth masuk langsung seluruhnya didalam Miss,V. Amy. Tubuh Amy mengejang. "Aaah!! Warth.. Hm... "
Tubuh Amy menggeliut, Warth memulai permainannya. Dia mengoyangkan pinggulnya perlahan, seraya mencium bibir Amy. Amy melepaskan ciumannya, lalu membisikan sesuatu kearah telinga Warth.
"Warth.. F-Faster," bisiknya.
Warth terkejut, bagaimana tidak. Amy memintanya untuk lebih cepat, dengan senang hatu Warth melajukan gerak pinggulnya.
"Kyaah.. Aaah.. Hm..ah.."
Amy menarik leher Warth, "Warth, aku menyukaimu."
***
Kamar Ima dan Ariya tepat di sebelah kamar Amy dan Warth. Selepas Ariya menelpon polisi untuk datang lagi, mereka mendengar suara desahan yang keras.Desahan itu, berasal dari kamar sebelah.
"Apakah.."tanya Ima sambil menunjuk kekamar sebelah.
Ariya mengangguk, "mungkin.. Mereka lagi 'begitu'" jawab Ariya.
Muka Ima langsung merona. "Astaga, Kakak.."
Ariya hanya tersenyum kearah Ima. Sambil melihati Ima yang sedang menutup telinganya. Apa dia.. Nggak.. Jangan Ariya. Jangan mengambil kesucian pasanganmu sebelum menikah, pikir Ariya menyerah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nona Penari Malam & Tuan CEO Bangsawan (END~)
Romance"Ada apa tuan muda besar sayang? ucapku dengan muka tersipu. "sayang apaan, jijik," ucapnya sambil mengecup bibirku dengan mesra. "jijik tapi kok gini, tuan muda emang punya pikiran kotor!" ucapku sambil menggigit bibir warth. ~~~~~~~~~~~~~~ yang ya...