"Rambut?" ucap Amy.
"Kenapa, Amy?" tanya Ariya.
Amy menunjuk kearah rambut itu, "sepertinya disini ada rambut deh, atau..... Bukan?" ucap Amy bingung.
Amy mengambilnya, dan memperhatikannya lekat-lekat. "Ini rambut!! Apa ini bisa disebut bukti? Ariya," tanya Amy.
Ariya memperhatikan rambut yang ada di tangan Amy, " hooo.... Ini beneran rambut," ucap Ariya sambil mengambil satu plastik, dan memasuki rambut itu kedalamnya dan disegel.
"Sepetinya.... Aku pernah melihatnya, dimana ya?? Hmmmm.... Hmm... HMMM...!! Lupa.." ucap Amy setelah berpikir keras.
"Tapi, rambut ini benar-benar indah. Warna biru yang cantik," ucap Ariya.
"Warna biru.... Hmm.... Familiar banget sih.. MOOO!! SIAPA TAPINYA!? BISA-BISA OTAKKU MELEDAK!" ucap Amy.
"Gak usah dipikirin, kita ke laboratorium aja. Tes DNA," ucap Ariya sambil menjitak kepala Amy.
Seketika Amy ingat " aah!! Iya, seingat aku cewek yang pernah aku temui dengan rambut biru adalah si cewek baju kuning yang.... Deket....sama..Warth," ucap Amy dengan nada rendah.
"Sama seseorang yang pernah diceritain sama Warth,"Ucap Amy.
"Si-siapa?"
"Bearlin!"ucap Amy kesal.
***
Warth sedang berjalan menuju ruang kantor tercintanya. Ia berharap gak ada kejadia seperti waktu itu lagi, sesampainya didepan ruangan kantor, Warth baru memegang gagang pintu.
"Semoga gak ada kejadian kayak waktu itu didalam..." Doanya.
Saat Warth ingin membukanya, tiba-tiba yang didalam membuka duluan.
"Wah!"
"What?!"
Seseorang jatuh dipelukan Warth , seorang wanita berambut biru langit. "Tuhaannn!! Apa kau benci padaku?!" batin Warth.
Wanita itu langsung menarik diri dari pelukan Warth, "Ma-maafkan saya, pak," ucapnya tanpa melihat Warth.
"Yaah.. Gak papa, lagian aku juga yang salah," ucap Warth.
Saat mendengar suara Warth, Wanita itu langsung menegadah melihat wajah Warth.
"Tuan Warth!!" ucap wanita itu dengan hati yang berbunga-bunga, dia langsung memeluk erat Warth.
"He-hei! Siapa kau?! Gak sopan dah.." ucap Warth sambil berusaha melepaskan Wanita itu.
Wanita itu melepaskan pelukannya, " Tuan Warth lupa sama aku?? Aku ini aku!! Nina, aku cewek kesukaanmu bukan?" ucap Nina.
"Nina?? Gak pernah denger tuh!" batin Warth.
"Siapapun kau, tolong minggir gua mau masuk," ucap Warth memperlihatkan sisi kejamnya.
Nina kecewa, diapun minggir dengan lemah. "Maapin saya tuan Warth," ucapnya.
"Jangan dipikirin, oh ya.. Lukamu seperti buruk banget. Obatin yang bener," ucap Warth sambil menunjuk pipi Nina.
Hati Nina kembali berbunga "ya!!" ucapnya lalu menarik kepala Warth dan mencium bibirnya.
Warth kaget, langsung mendorong wanita itu, ia mendorongnya tepat dibagian dada sehingga Warth tak sengaja menyentuh payudaranya.
"Maap, gak sengaja.." ucap Warth.
"Yah tuan Warth ini, baru dicium aja udah bergairah," ucap Nina.
Warth merasa makin jengkel dengan wanita dihadapannya. "ENYAH LO!" ucap Warth lalu membanting pintu.
"Hehe.." kekeh Nina lalu pergi.
"Apaan sih tuh cewek!?" ucap Warth sambil melangkah ke dalam.
"Warth, kamu masih inget Amy kan?? Kamu sampai meremas dada orang lain kek gitu..." ucap siwakil bos alias Andrea.. Yang belakangnnya sedang duduk Whigle yang menatap tajam Warth.
"A-andrea... Sampai Whigle juga.." ucap Wath.
"Aku bisa aja bilangin Amy yang tadi loh," ucap Andrea dengan senyum licik.
"Ja-jangan!! Oi! Kalau kamu sampai bilangin aku pecat kamu,"ucap Warth.
"Hei, hei, hei!! Bercanda bercanda..." ucap Andrea sambil berdiri. Whigle turun dari pundak Andrea, dan menatap Andrea sinis.
"Huh! Pengecut!" mata Whigle berkata.
Warth menggaruk kepala "sudahlah lupakan!, jadi.. Gimana?? Kerjaan lurus?" tanya Warth.
"Sesuai dengan jadwal. Sebaiknya aku aja yang jadi bos, kamu mah kerjaannya pacaran mulu sejak kenal Amy,"ucap Andrea...
Warth mau tak mau harus mengakui yang dikatakan Andrea memang benar. "Katanya kamu kena kecelakaan? Huh, malangnya bosku.." ucap Andrea sekali lagi menimbulkan urat Warth keluar.
"Dibilang bercanda juga gak mungkin kan?!" ucap Andrea takut.
"Su-dah-lah!!, Jelaskan!! Tadi tuh cewek ngapain kesini?!" ucap Warth.
"Oh? Nina? Setiap hari dia kesini nanyain kamu tau, aku juga risih sama dia," ucap Andrea memegang kepalanya yang pening.
Warth menyatukan kedua alisnya, "nanyain aku,?" ucap Warth.
"Ya, waktu aku bilang kamu lagi pacaran sama Amy, keliatannya dia langsung naik darah," ucap Andrea kembali.
"Apa maksudnya,?" tanya Warth tak mengerti,
"Maksudku, hati-hati... Wanita biasanya indah, tapi beracun, dia akan membabat habis orang yang mengambil pujaan hatinya," ucap Andrea serius.
"....." Warth tak bisa berkata apa-apa.
"Lupakan hal itu, kau kesini buat kerjakan??" ucap Andrea berseri.
"Eeehh...padahal buat pelarian doang sih," batin Warth.
"Banyak banget kerjaan loh, perusaan sana, perusahaan sini, bahkan gedung ini pun punya setumpuk berkas yang harus kamu baca.......Waaaartthhh.." ucap Andrea...
"............... Iya deh iyaaa!!" ucap Warth menyerah..
Aaauuuuhh... Warth kamu setia sama Amy kan?? Yakan??!!!!
Next!
KAMU SEDANG MEMBACA
Nona Penari Malam & Tuan CEO Bangsawan (END~)
Roman d'amour"Ada apa tuan muda besar sayang? ucapku dengan muka tersipu. "sayang apaan, jijik," ucapnya sambil mengecup bibirku dengan mesra. "jijik tapi kok gini, tuan muda emang punya pikiran kotor!" ucapku sambil menggigit bibir warth. ~~~~~~~~~~~~~~ yang ya...