pengakuan

1.2K 33 0
                                    

Author prov

Keesokan harinya, Warth menginap di hotel dekat rumah sakit. Ia akan ke kantor hari ini, siwakil boss udah gak sanggup nangepin berangkas-berangkas yang menumpuk sejak 2 hari yang lalu. Sedangkan Amy, trauma nya perlahan-lahan hilang. Dan ia mulai berjalan-jalan dikoridor, tapi ia tak ingin bertemu dengan lelaki manapun.
                            ***

Amy berada dikantin rumah sakit sekarang, sekilas ia melihat Ima.

Apa yang Ima lakukan disini? Batin Amy.

Amy hanya melewatinya, dan hendak mengambil sarapannya. Tapi tiba-tiba pinggangnya dipeluk seseorang.

"Amy!! Maapin aku!" ucap Ima sambil meneteskan air mata.

Amy hanya diam membisu, ia tak ingin berbicara. Yang ia hanya bisa lakukan hanyalah tersenyum pada Ima.

"Tak apa," ucap Ima acuh tak acuh.

Ima melepaskam pelukannya. Amy pun berjalan kembali.

"Gelrt, dia sudah balik ke kanada buat studynya," ucap Ima.

Amy tak mendengarkan Ima. Ima mencari cara agar Amy menengok ke arahnya.

"Warth, dia balik ke kantornya tadi pagi," ucap Ima.

Amy berhenti, jantungnya berdegup kencang.

Warth, pulang? Ke kantornya yang mana? Batin Amy.

Amy menengok kearah Ima, Ima senang tak kepalang.

"Warth, kekantor yang mana?" Tanya Amy.

"Eeh? Kalau itu, nggak tau deh..hehehe"ucap Ima dengan muka polos.

Amy hanya memperlihatkan tatapan sedih. Ia tak menyangka Warth tidak menjenguknya. Setelah malam itu hubungan dengan Warth, Ima,menjadi renggang. Dan itu semua gara-gara Gelrt.

Amy dendam kesumat pada Gelrt.

                           ***

Warth sedang berada didalam mobil Lamborgini nya. Sepanjang jalan ia hanya memikirkan Amy.

Bagaimana Amy sekrang? Sedang apa dia? Apa dia masih syok? Dan sebagainya. Sesampaunya di depan kantor, ia melangkah ke lantai marmer dan disambut dengan pelayan-pelayang cantik nan montok.

Tapi Warth tidak tergoda, ia hanya memikirkan Amy.  Warth menaiki lift, ia sangat merindukan wajah Amy.

Sekarang ia berada didepan pintu kantornya. Saat ia membukanya, Warth dikejutkan dengan adanya Bearlin disana. Siwakil boss dia pingsan dilantai, disana juga ada tongkat baseball.

"Bear..lin.." guman Warth.

"Ah! Warth! Akhirnya kau kembali sayang!"ucapnya.

Saat Bearlin ingin melompat kepelukan Warth , Warth menyingkir sehingga membuat Bearlin jatuh.

"Maaf, aku tak ingin bertemu siapapun hari ini," ucap Wart lalu menuju kekursinya.

"Apaan sih, dulu kamu pasti meluk aku, sekarang aku meluk kamu aja kamu menghindar," keluh Bearlin.

"Itu karna aku tak suka denganmu, malah lebih mencondong ke benci," ucap Warth santai.

Bearlin kaget, "apa karna wanita itu?? Apa karna Cewek itu?! Apa karna Amy Deviane itu?!" teriak Bearlin.

Warth hanya diam.

"Harusnya sekarang ia sedang berada di rumah sakit karna tusukan di pinggangnya, aku bangga pada tanganku yang bisa menusuknya sampai sedalam itu," ucap Bearlin sambil menyeringai.

Warth tidak emosi. Ia sudah menerimanya, menerima Amy yang berada dirumah sakit. Karna disitu lah Dia bisa mengungkapkan perasaannya.

"Kenapa kau diam aja?!" teriak Bearlin sekali lagi.

"Karena aku tak punya urusan dengan ini," ucap Warth tak peduli.

Bearlin tak berkutik di depan Warth. Rambut birunya yang goyang-goyang sendiri terhembus oleh angin, membuat suasana makin dramatis.

"Aku tau, kamu cinta pandangan pertama sama dia waktu sekolah. Aku tau itu. Tapi waktu iti aku cemburu berlebihan hingga mengucapkan hal yang gak seharusnyabaku ucapkan, karena aku terlalu cinta pada kamu aku sampai melakukan hal yang gak masuk diakal. Sampai-sampai kamu diusir sama ayah kamu sendiri, dan itu semua karena aku. Maapin aku Warth, maapin aku yang terlalu cinta sama kamu..." Ucap Bearlin sambil menangis.

Tak disangka Bearlin punya hati nurani. Trus apa ya kelanjutannya?!

Next..

Nona Penari Malam & Tuan CEO Bangsawan (END~)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang