Angin Pagi yang sejuk menyapu wajah Amy yang putih bak salju, dia baru saja bangun tidur dan langsung pergi kebalkon untuk menghirup udara. Matanya masih setengah tertutup. Juga baju piyama compang-campingnya, yang tidak dibenahi. Dia menguap lebar.
"Hoaaaaam... Selamat pagi dunia, aku datang untuk menyambut pagi yang cerah sehabis fajar yang kelam," ujar Amy lalu pergi kearah dapur seraya merapikan baju nya dan juga rambut pendek pirang kecoklatannya.
Amy provv...
Aku mengambil celemek yang tergantung di kaitan pintu dan memasangnya ditubuhku. Aku membuka kulkas 2 pintu didepanku ini, lalu tersenyum puas ketika melihat setupuk telur, "aku bakal buat Ham juga telur mata sapi,"
Disaat aku memasak selembar daging juga Telurnya, tiba-tiba ada yang memelukku dari belakang. "Selamat pagi, kucingku,"
Aku tersenyum lalu menyolek hidungnya, "siapa yang kucingmu Warth,"
"Hmm.. Kau wangi sekali. Udah mandi?"
Mukaku merona "a-apaan sih! Ini masih pagi.. Jangan macem-macem okey?" peringatku padanya.
Dia tersenyum jahil lalu berbisik ditelingku, "aku lapar, cepat masaknya. Aku menunggumu kucing kecil," dia menggigit daun telingaku lalu pergi. Mukaku merona tak karuan "sial- haduh.." desahku.
Aku membawakan sepiring Ham dan juga telurmata sapi kedepan lelaki mesum ini. "Tuh.. Kamu lapar kan?"
"Ya, tapi aku tak mau makan ini,"
"Haih.. Kenapa gak bilang dari tadi hm?"
Dia menunjuku dengan jarinya, "aku ingin makan kamu,"
Aku ternganga, "kau.... Makan aja yang ada dipiring. Ingat aku bukan makanan,"
"Tapi tadi malam aku memakanmu. Jangan malu gitu, kucing imut" ujarnya lalu mengelus kepalaku dengan lembut. Aku merona sekali lagi, tapi dengan cepat rona itu menghilang.
"Kamu sekarang kerja?" tanyaku dengan nada muram sambil memasukan sepotong Ham ke mulut.
"... Ya,"
"..." aku meliriknya dengan sedih, "cepat pulang,"
Dia tersenyum lembut "pasti. Oh ya, nanti jam 8 malam perusahan iseng-isenganku dibuka lagi, banyak yang komplain. Katanya 'aku tak bisa hidup tanpa nafsu yang tak terpenuhi' trus ada lagi ' bukalah boss.. Saya bisa gila' bagaimana menurutmu sayang?" tanya Warth.
Aku terbelalak "ya buka aja, tapi pikirin resikonya dulu. Tetap hati-hati, dan.."
"Dan?"
Aku melirik Warth tajam "jangan tergoda cewek cwek itu,"
Warth bergidik mengangkat satu tangannya "aku bersumpah yang kucintai sampai mati hanya kau, Amy"
Senyumku berkembang, "begitu? Good""Oh ya, Amy mau gak kamu juga tampil?" tanya Warth kembali.
Aku terkejut sedikit "kau menjual istrimu keom-om jelek huh? Disana gak bakal ada Ariya dan Ima. Mereka udah pergi ke Libya loh," protesku.
"Gak kok, bisa gak? Bisa yaaaa.. Aku mau ngeliat tarianmu diatas panggung," mohonnya seperti anak kecil.
Wajahku merona lalu tersenyum "ok ok.. Apa maumu suamiku,"
"Yeah!"
***
-07,45PM ruang rias pribadi CEO-Aku memoles bibirku dengan lipsbalm, lalu memakai bando bunga mawar juga tak lupa kutex. Apalah yang ada dipikiran Warth. Dia bahkan gak ada disini, jahad sekali. Cih!pikirku lalu memakai hils hitam. Tampilanku kini bertema, elegan dan romantis
KAMU SEDANG MEMBACA
Nona Penari Malam & Tuan CEO Bangsawan (END~)
Romance"Ada apa tuan muda besar sayang? ucapku dengan muka tersipu. "sayang apaan, jijik," ucapnya sambil mengecup bibirku dengan mesra. "jijik tapi kok gini, tuan muda emang punya pikiran kotor!" ucapku sambil menggigit bibir warth. ~~~~~~~~~~~~~~ yang ya...