Ada rencana lagi :v gak bosen-bosen dah~

261 9 0
                                    

Mereka berempat sekarang sedang berkumpul 'lagi' di ruang rapat mereka. Aula utama rumah Ima di Seoul.

"Se-sekarang apa lagi sih," tanya Amy.

"Amy, sekali lagi selamat udah jadi calon pasutri. Kalian udah ke KUA?" tanya Ariya diikuti anggukan Warth dengan bangganya.

"Bahkan kalian tak meminta izin orang tua dulu ya,"

"Itu... Bisa kau uruskan Ariya," ujar Warth dengan seringainya yang akhir-akhir ini selalu muncul diwajahnya itu.

Ariya tersenyum, " hng hng! Tidak ada yang tidak bisa aku lakukan demi Ima!" ujar Ariya dengan keras.

Muka ima merona tak karuan. "Ariya!"  tapi Ariya malah nyengir gakjelas ke Ima.

"Kalau begitu, aku serahkan urusan itu padamu. Sobat,"

"Ya, serahkan padaku,"

Lalu mereka berjabat tangan.

- Rumah Ortu Ima dan Amy di Gangnam -

Ima memencet bel gerbang rumahnya yang besar bernuansa kuno itu. Uh.. Aku gelisah banget,

Dengan cepat Ariya merangkul Ima, "tak apa." Ima tersenyum "ya,"

Tak lama kemudian, terdapat video seseorang. "Maaf tuan Deviane sedang si-.." ujar seorang pelayan laki-laki dia kaget dengan siapa yang tertampang dikamera.

Ima tersenyum malu, "hallo,  Ji- song. Lama tak bertemu," ujarnya.

"Oh! Nona Ima! Tunggu sebentar Nona," ujar Ji-Song lalu berlari entah kemana.

Tiba-tiba gerbang terbuka. Ima tersenyum, lalu memegang tangan Ariya dan melangkah masuk. Kini malah Ariya yang gelisah.

Rasanya seperti akan meminta izin buat nikah! Pikir Ariya.

Mereka sekarang berada di depan pintu yang sangat besar berkayu jati. Ima membuka pintu itu, disana sudah ada beberapa pelayan.
"Selamat datang. Nona Ima,"
"Waah.  Makasih ya," ujar Ima senang, dia melirik Ji-Song disampingnya. Laki-laki muda yang lumayan tampan itu, sedang membungkuk. Ima langsung memapah Ji-Song.

"Tak perlu terlalu sopan. Ayah dan Ibu ada? Ji- Song," tanya Ima.

"Ya.. Tuan dan Nyonya ada diruang baca. Nona," ucap Ji-Song, lalu menegakkan tubuhnya, dirinya terkejut saat melihat Ariya berada dibelakang Ima. Hatinya tak enak.

"Nona, tuan ini siapa?" tanyanya.

Ima melihati Ariya, lalu tersenyum "dia... Kekasihku," 

Ji- Song sangat kaget. "Bu-bukannya Nona Istri dari Tuan Gelrt Antoni?"

"Kalau kau begitu pernasaran, kenapa kau tak ikut kami rapat bersama Ayah dan Ibu?"

"Oramg rendahan seperti saya tidak pantas Nona,"

"Kata siapa, kau boleh ikut kok, ayo Ariya, Ji- Song" ucap Ima lalu menggandeng tangan Ariya.

Ariya melihati Ji- Song dengan tajam begitupun sebaliknya. "HUH!"

-ruang baca-

Ima membuka pintu ruang baca orang tuanya. Saat di buka, Orang tuanya sudah menunggu kedatangannya.

"Ayah, Ibu!" teriak Ima lalu berlari dan memeluk orang tuanya.

"Hohoho~ Anakku yang manis, selamat datang nak," ucap Ibunya.

"Apakah hubunganmu dengan Gelrt berjalan dengan lancar?" tanya Ayahnya.

Deg!

Ima melepaskan pelukannya. "Ibu, Ayah.. Aku kesini untuk membicarakan hal itu,"

Nona Penari Malam & Tuan CEO Bangsawan (END~)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang