Bearlin.

1.8K 43 0
                                    

Tiba tiba ngenalin diri.

"Kan di kelas tadi udah, kenapa ngenalin lagi?" tanyaku.

"Emang gak boleh??!" ucapnya sambil menarik kembali tangannya.

Aku dingin, karena aku tau dia bukanlah tipeku. Tapi, sekali lagi aku melihat ke arah payudaranya. Astaga sepertinya aku udah jadi orang mesum.

"Btw, umurmu berapa?" ucapku pernasaran.

"Aku??? Aku umurnya 17 tahun. Hehehe.." ucapnya sambil terkekeh.

Aku terkejut, umur 17 tahun udah masuk kelas 3. Sepertinya dia memiliki talenta di luar batas. Lagi juga payudaranya besar banget lebih besar dari punya Bearlin.

Aku merasakan ada yang bergeliat di tubuhku. Bearlin bangun. Aku melihati Bearlin yang sedang mengucek ngucek matanya yang lengket.

"Hhm? Warth? Dia siapa?" kata Bearlin sambil menunjuk Amy.

"Dia murid baru, dikelas"

Bearlin cemberut sampai bibirnya maju 2 cm. Dia berdiri, mendekati Amy yang sedang melihati dirinya. Sedangkan aku menunggu yang akan terjadi.

Tiba-tiba..

"Uuukh!! Aaauuch.." jerit Amy.

Bearlin menendang perut Amy hingga Amy terpental.

Refleks aku memegangi tangan Amy agar dia tak jatuh. Aku melototi Bearlin.

"Apa yang kau lakukan Bearlin?!" ucapku.

"Kau bela dia?!" teriak Bearlin.

"Kau ini kenapa?!"

"Aku ingin dia tak bisa mendekati mu lagi!!" ucapnya sambil menunjuk Amy.

"Uuuhhhkkk... Sakit sekali, aku mual" keluh Amy sambil meringkuk kesakitan.

"Kau bertahan sebentar kita ke UKS!" ucapku memberi semangat.

Saat aku ingin Menggendongnya, Bearlin melempar sepatunya ke arah mukaku.

"Aau! Sakitnya" keluhku.

Aku melihati ke arah Bearlin. Matanya memancarkan kebencian. Ini bukanlah Bearlin manja yang kukenal.

"Kau udah gila," ucapku langsung menggendong Amy yang sudah mengeluarkan sedikit isi lambungnya.

Aku segera lari ke arah UKS. Aku mendengar Bearlin yang berteriak
"Warth! Aku akan membunuhnya! Aku berjanji pada diriku sendiri!" teriaknya.

Saat aku berlari ke arah UKS aku bertemu kembali dengan kembarannya yang sedang mengobrol dengan temannya. Dia terkejut melihat Amy di gendong olehku.

"Eeeeit! Tunggu. AMY! KAU KENAPA?" ucapnya histeris.

"Dia di tendang di bagian perut "

"Hhha?" ucapnya tak percaya.

Tanpa basa- basi aku dan dia ke UKS. Beberapa menit Amy di periksa. Dokter disana bilang Amy baik baik saja asal jangan di beri makan dulu sampai sakitnya hilang. Kami berdua menemui Amy. Amy sedang meringkuk memeluk lututnya.

"Aamyyy!! Kau gak papa?" teriak Ima kembarannya.

"Uuh? Aku gak papa kok makasih Ima."

Aku mendekati Amy. "Maapin aku ya," ucapku.

"Bukan kau yang salah." ucapnya tiba-tiba dingin.

"Ya itu Bearlin."

Baru saja aku menyebutnya Bearlin langsung datang. Panjang umur.

"Warth! Pergi dari sini!" dia menarik tanganku.

"Maapin dia aku mohon!" teriakku.

Setelah kejadian itu Bearlin menjadi over protektif ke cewek yang ngedeketin aku.

2 tahun berlalu.

Bearlin menjadi seorang bangsawan terkenal. Sedangkan aku lebih baik aku tersingkiran dari pada aku harus menemui beberapa orang centil.

Disaat itu aku berfikir gimana kalau aku membangun perusahaan yang besar. Lalu membuat distrik bejat. Wahaha pasti sangat bagus.

Dan aku pun berpikir, kalau aku membuatnya pasti dia akan datang. Dia yang selama ini menyimpan permintaan maafku.

Amy Deviane...

Aku ingin bertemu..

Tapi, sepertinya tidak semudah itu. Malam itu, Bearlin menginap di rumahku. Aku tak tau ternyata Bearlin di tempatkan di samping kamarku oleh mama.

Bearlin datang ke kamarku dan membawakan ku susu hangat sebelum aku tidur. Sekaramg sudah jam,22.37.

"Aah, makasih" ucapku

"Hihihi.. Sama sama Warth," ucap Bearlin dengan nada aneh.

Tanpa curiga aku meminumnya dengan 2 kali teguk. Setelah aku meminumnya aku kira dia akan pergi, tapi dia malah mengunci pintu dan kucinya dia simpan di belahan dadanya yang tepos.

Aku bingung kenapa dia melakukan hal itu. Perlahan-lahan tubuhku terasa panas. Jantungku berdetak cepat.

"Kau kenapa Warth?!" ucap Bearlin.

"Panas.. Panasss.. " ucapku. Aku melihati tubuh Bearlin. Aku memeluknya. Dan terasa dingin yang nyaman.

"W-warth?" ucapnya dengan nada bahagia.

Tanpa disadari aku perlahan membuka bajunya. Kini piyamanya hanya tinggal celana pendek.

"Tak apa Warth, nikmati sepuasmu," ucap Bearlin.

Aku tak bisa menahan hasratku untuk mengecupnya dan mendinginkan mulutku.

Ooouuu.. Apa yang akan terjadi yaaaaa...

Next.. Jangan lupa votee..

Nona Penari Malam & Tuan CEO Bangsawan (END~)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang