kenangan,

418 11 0
                                    

Sesampainya Amy dan Warth di kantin rumah sakit yang sepi, hanya ada beberapa orang yang bersantap.

"Sekarang, kau bisa menjelaskan semuanya," ujar Warth sembari memegang tangan Amy yang dingin.

"Uh... Hm.. Ini semua berawal dari sejak aku SMA," ucap Amy.

SMA? waktu dia satu sekolah sama aku? Pikir Warth.

"Berawal, saat aku terkena Amnesia,"

Amnesia? Pikir Warth lagi.

"Amnesia? "

"Hmm... Aku Amnesia, karena... Kata Ima, aku di dorong oleh seseorang ke meja guru dengan agresif. Ujungnya kena kepala dan aku Amnesia," ucap Amy sembari tersenyum.

Jadi sebab itu, kamu keluar sekolah?, aku juga ingat. Saat itu Bearlin....kah? Iya, gara-gara dia, pikir Warth geram.

"Sebelum aku keluar sekolah, aku diberi tau aku sedang berpacaran,"

"Dan itu adalah...Gerlt?"

"Kau sudah tau, iya itu dia. Tapi saat itu aku malah tidak mempunyai perasaan apa-apa saat bertemu dia. Malah, perasaan yang memuakkan. Saat aku keluar sekolah, Gelrt selalu menempel padaku, dia memberikanku perhatian, kekayaan, dan.... Cinta. Cinta, ya... Dia terlalu cinta padaku, sampai dia ingin melakukan 'itu' padaku saat masih SMA. Bajingan banget gak sih? Aku tidak ingin percaya lagi dengannya dan aku memutuskan hubunganku dengannya. Suatu hari, aku tak sengaja menguping pembicaraan Ima, ibu, dan Ayah. Ima bilang dia ingin mengantikanku untuk dijodohkan.katanya, aku sudah punya tunangan, kenapa aku harus menikah? Tentu, aku terkejut. Saat aku tau, siapa yang seharusnya dijodohkan denganku, dia adalah Gelrt aku lega, tapi aku malah terbebani dengan masalah yang akan dihadapi bila bersama dengan bajingan itu. Tapi, suatu hari lagi. Aku mendengar ibu membicarakan perjodohanku lagi, aku kabur lah.. Siapa yang ingin dijodohkan?" ucap Amy.

"Tunggu, tunggu. Kau bilang kau punya.....tunangan?" tanya Warth curiga.

"Eh..... Aku keceplosan kah??!!! Umm... Ya," ucap Amy pelan.

"Siapa?"

"Itu...."

"Itu aku..." ucap seseorang dibelakang Amy,

Warth tersenyum kecut, "huh.... Ternyata,"

Amy melihat kebelakang secara seksama, dia Ariyahina. Jantung Amy berdegup kencang, sekarang apa yang akan dia katakan kepada Warth. Apa Warth akan marah padanya?

"Ternyata dugaanku benar," ucap Warth sambil mengangguk-angguk sendiri.

Amy terkejut, "ka-kamu tau?"

Warth mengangkat satu sudut bibirnya, dan itu membentuk suatu senyuman khasnya. "Apa sih yang aku gak tau tentang kamu, Amy,"

Amy tersenyum senang, "ka-kamu gak marah?"

Warth menggeleng, lalu menarik kepala Amy dalam pelukannya. "Aku gak bakal marah sama kamu, gak bakal pernah,"

Amy tersentuh, " benar? Itu bukan sekedar basa-basi aja kan?"

"Ya, aku janji,"

Dalam pelukan Warth Amy tersenyum lebar. Sedangkan Ariya menatap datar kejadian ini, apa yang aku lakukan disini? Melihati 2 pasang kekasih lagi mamerin cintanya? Pikirn Ariya. Dan jauh di belakang Ariya terdapat seorang pria berambut coklat, masih merenungkan kesalahannya selama dia mendengar curhatan Amy kepada Warth. Dan jauh di belakang Warth pula, terdapat seorang wanita dia menangis tersedu-sedu sambil memeluk lututnya sendiri.

"Warth..... Sebenci itu kah kamu sama aku?" lirihnya pilu.

Amy melepaskan pelukan Warth darinya, lalu tersenyum senang begitupun Warth. Mereka adalah pasangan yang cocok.

                            ***

Maaf nih dikit, aku keabisan ide cerita. Ada yang rec ide cerita? Kalau ada jangan komen ya, langsung di pesan aja!

Aku mau promot cerita nih!

https://my.w.tt/Dh95nPFtG3

Judulnya Aneska, awalnya aja udah seru apa lagi terusannya!

Bacaya!

Next!

Nona Penari Malam & Tuan CEO Bangsawan (END~)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang