Gaju terdiam di tempatnya setelah bergumam pelan tadi. Meskipun hanya pelan, tapi Songlan bisa mendengarnya dengan jelas di telinganya.
Inilah sebenarnya yang diinginkan oleh Pulau.
Determinasi dari para Kandidatnya untuk saling membunuh demi mempertahankan diri.
"Songlan, aku memberikanmu kesempatan. Bawa Duma pergi dari sini dan kembali ke Komplek. Hari ini, dua nyawa sudah hilang di tanganku. Aku tak ingin menambahnya lagi," bisik Gaju pelan.
Tubuh Songlan bergetar. Apapun ceritanya, sehebat apapun dia, dia bukanlah predator, dia belum menjadi predator. Kini, Gaju sudah masuk kesana, jauh lebih dulu darinya.
Sekalipun Songlan berusaha meyakinkan dirinya dengan semua logikanya, dia tahu kalau mereka berdua berbeda. Pembunuh yang sudah benar-benar menghabisi nyawa orang dengan seseorang yang hanya pernah berniat membunuh tanpa pernah melakukannya.
Hanya Koga, Gama, Koma dan mungkin Gasa yang sanggup dan cukup memiliki mental untuk menghadapi Gaju saat ini. Sesama pembunuh yang sudah mengotori tangannya dengan darah.
Dan Songlan mengambil keputusan terbaik yang dia ambil saat ini. Mundur dengan selembar nyawanya masih utuh.
Tanpa menjawab pertanyaan Gaju dia berjalan pelan ke arah Duma yang tak sadarkan diri lalu memanggulnya dengan satu tangan. Hal yang sangat mudah untuk dia lakukan dengan kemampuan fisiknya.
Songlan lalu berniat untuk meninggalkan tempat ini ke arah Selatan, menuju Komplek.
Tapi sebuah suara terdengar dan menghentikan langkahnya.
"Songlan, kamu lupa sesuatu?" tanya Gaju.
Songlan menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah si Aneh yang sekarang terlihat sangat berbeda dan misterius itu di matanya.
"Apa?" tanya Songlan dengan suara bergetar.
"Poinmu. Kamu pimpinan tim ini, semua poin yang kalian dapat pasti berada di tanganmu kan?" tanya Gaju.
Jangankan poin milik Songlan, Gaju bahkan tak melewatkan satu poin pun dari creature level 5, mungkinkah dia akan melewatkan poin milik tim ini.
"Gaju, jangan kelewatan," jawab Songlan dengan tubuh bergetar menahan emosi.
Dia adalah Vice Leader Tim Koga, tapi apa yang dilakukan oleh Gaju saat ini, bukankah dia sedang merampok Songlan?
Wuuuussshhhhh.
Bayangan Gaju menghilang dan tiba-tiba dia sudah berdiri di sebelah Songlan dengan tangan kanannya teracung dan mengarahkan jarumnya ke leher Songlan.
"Poin," kata Gaju pendek dan datar.
Songlan tercekat.
Dia bahkan tak mampu bereaksi terhadap kecepatan serangan Gaju. Kini dia sadar kalau sedari tadi, Songlan terpengaruh delusinya sendiri bahwa mereka sanggup melawan monster bernama Gaju ini.
Sejak awal, mereka tak pernah punya kesempatan untuk melawan Gaju. Hanya kemampuan serangan jarak jauh Tutu yang bisa membuat mereka imbang tadi. Saat dihadapkan dengan kemungkinan untuk bertarung satu lawan satu dengan Gaju, Songlan tahu kalau dia tak berdaya.
"Huft," Songlan mendenguskan napas kesal untuk menutupi kegugupan dan harga dirinya.
Tapi tangan kirinya memegang sebuah benda yang tergantung di ikat pinggangnya dan mengangkat benda itu.
"Charity," bisik Songlan pelan.
"Charity System initiated."
"Select Target."
KAMU SEDANG MEMBACA
Gaju - The Survivors (Completed)
Научная фантастика(Action, Fantasy, Sci-Fi) This page is intentionally left blank. *Biar berasa kek baca buku-buku luar negeri ya kan? Wkwkwk..