Tahap Ketiga, Day 39.
Seekor binatang buas berlari dengan cepat dari kejaran sesuatu.
Binatang itu berlari kencang tanpa menoleh ke belakang dengan lincah di sela-sela semak belukar yang tak terlalu lebat.
Ini adalah area pinggiran Hutan di sebelah selatan yang berdekatan dengan Komplek.
Sebuah bayangan lain bergerak mengejar sang binatang buas. Bayangan itu terdiri dari dua orang. Seseorang sedang menggendong piggy back orang lainnya di belakang. Mereka sesekali tertawa dan bercanda, seolah-olah sedang tidak mengejar buruan mereka melainkan sedang berpiknik di sebuah Hutan dan mengejar seekor kupu-kupu untuk bersenang-senang.
"Ke sebelah kanan," kata Tian sambil menarik telinga kanan Gaju yang sedang menggendongnya.
"Tian, hentikan!" protes Gaju yang sama sekali tak didengar oleh Tian yang masih asyik tertawa.
"Kan aku sudah menemukan cara genius untuk memberitahu arah lari binatang buruan kita?" jawab Tian di sela-sela tawanya.
"Cara genius apaan?" sungut Gaju dalam hati.
Memang benar batin Gaju, cara genius yang dimaksud oleh solmatenya adalah dengan menggunakan telinga Gaju layaknya kemudi mobil.
Saat buruan mereka lari ke arah kanan, Tian akan menarik telinga kanan Gaju, begitu juga sebaliknya, saat buruan mereka berlari ke arah kiri, Tian akan menarik telinga Gaju.
Tak ada kejeniusan sama sekali dari metode Tian.
Tiba-tiba, Tian menggunakan kedua tangannya untuk menarik telinga kanan dan kiri Gaju bersamaan.
"Maksudnya apa?" tanya Gaju cepat sambil menoleh ke belakang, dia kebingungan dengan ulah Tian barusan.
"Nggak ada, aku hanya suka melakukannya," jawab Tian sambil tersenyum jahil.
Gaju hanya bisa memaki-maki dalam hati tanpa suara. Nggak usah dituliskan makian Gaju disini.
Nggak layak konsumsi dan tak akan lulus sensor LSWI, Lembaga Sensor Wattpad Indonesia.
Setelah beberapa menit mereka melakukan pengejaran, akhirnya binatang buas itu kelelahan.
Dia hanya berdiri dengan tubuh gemetar dan menatap ketakutan ke arah pasangan Gaju dan Tian.
Binatang buas itu hanya seekor Cheetah biasa. Masuk dalam kategori binatang buas level 5 dan hanya akan memberikan satu poin saja untuk Gaju, tapi Gaju tetap juga memburunya.
Bukan karena dia kejam dan tak berperasaan.
Oke, Gaju memang kejam.
Tapi, alasannya bukan itu. Alasannya adalah, poin Gaju saat ini adalah 999 poin. Itu artinya, satu poin dari sang Cheetah akan menggenapi poin Gaju menjadi 1000 poin.
Dan setelah ini, dia akan bisa membayar hutangnya. Hutang kepada sang Professor untuk menyelamatkan Tian.
Cheetah, binatang yang dijuluki sebagai mahluk tercepat yang berjalan di permukaan Bumi, bahkan tak bisa melarikan diri dari Gaju yang menggendong Tian di punggungnya.
"Maafkan aku. Bukan berarti aku mempunyai dendam kesumat denganmu sehingga memburumu seperti ini. Tapi, keadaan yang memaksaku," gumam Gaju pelan setelah menurunkan Tian dari punggungnya.
Wisshhhh.
Sebuah benda kecil berkilat yang melesat dengan kecepatan luar biasa, mengenai kepala sang Cheetah yang langsung tersungkur ke tanah meregang nyawa.
"Gaju, kenapa kamu tak melemparkan jarummu sedari tadi dan malah mengejar Cheetah itu selama lebih dari 10 menit?" tanya Tian dari belakang Gaju.
Gaju tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gaju - The Survivors (Completed)
Fiksi Ilmiah(Action, Fantasy, Sci-Fi) This page is intentionally left blank. *Biar berasa kek baca buku-buku luar negeri ya kan? Wkwkwk..