Tahap Ketiga, Day 7.
"Selamat pagi kepada seluruh Kandidat."
"Peringkat pertama untuk perolehan poin ditempati oleh Kandidat Tiga Tujuh dengan total perolehan poin sebanyak 138 poin."
"Sistem Robbery dan Charity aktif hingga batas waktu yang belum ditentukan."
"Reward 1000 poin untuk Kandidat yang berhasil mengeliminasi Kandidat Tiga Tujuh aktif hingga batas waktu yang belum ditentukan."
"Selamat berjuang."
Notifikasi yang sama kembali didapatkan oleh semua Kandidat yang ada di Pulau pagi itu. Lagi-lagi, sebuah nama muncul dan menjadi pusat perhatian mereka."
=====
"Bedebah!!"
"Sialan!!"
"Dimana sebenarnya monyet kuning itu berburu? Kita sudah mengejarnya selama dua hari tapi tak juga mendapatkan jejaknya," gerutu Songlan sambil mengayunkan parang ditangannya untuk menebas semak dan perdu yang menghalangi jalan mereka.
Tim pemburu yang dia pimpin sudah menghabiskan waktunya sejak hari kelima di dalam Hutan, tapi jangankan melihat sosok Gaju, mereka bahkan sama sekali tak mendapatkan petunjuk tentang keberadaan buruan mereka.
Songlan melirik ke arah mini komputernya dan tersenyum kecut. Dengan dibantu 3 orang dari Tim Attack Koga, selama hari kelima dan keenam, dia hanya mendapatkan poin sebanyak 17 poin.
Sedangkan Gaju, dari sebelumnya yang hanya 73 poin kini berhasil mengumpulkan 138 poin dalam waktu dua hari.
"Bagaimana caranya si Monyet Kuning itu berburu?" gumam Songlan keheranan.
=====
Di sebuah sudut Pulau, di tempat yang sangat indah dan damai, dengan sayup-sayup suara burung berkicau dan deburan ombak yang menenangkan jiwa, seorang remaja bule duduk bersila di bawah sebuah pohon dan terlihat memejamkan mata.
Dua buah pisau belati tertancap di depannya.
Koma menarik napas panjang dan membuka matanya.
Tiga hari lalu, saat Koma mendapatkan notifikasi pertamanya tentang reward 1000 poin yang diberikan kepada Kandidat yang berhasil mengeliminasi Gaju diterimanya, dengan yakin Koma menolak untuk memburu Gaju.
Dia tak akan mengikuti permainan kejam untuk memburu Gaju yang direncanakan oleh Pulau.
Tapi kini, keyakinannya mulai goyah karena sebuah item.
Item yang dia lihat tanpa sengaja saat membuka daftar item yang ada di mini komputernya.
Sebuah item yang pasti akan menjadi impian bagi setiap orang yang meniti jalan Assassin seperti dirinya.
Mimicry Suit.
Saat Koma melihat deskripsi item tersebut untuk pertama kalinya, dia bahkan kehilangan kontrol diri yang selama ini dia miliki dan membuatnya tetap tenang saat menghadapi semua masalah.
Mimicry Suit, sesuai namanya memberikan penggunanya kemampuan untuk 'menyatu' dengan alam sekitarnya.
Sebuah kostum, baju, atau apa pun sebutannya yang bisa memproyeksikan secara visual kondisi lingkungan dimanapun sang pengguna berada dan membuat dia menghilang dan tidak terdeteksi oleh mata musuhnya.
Itu artinya, kelemahan terbesar dirinya sebagai seorang Assassin akan tertutupi. Dia bisa menunggu dan mengamati musuhnya tanpa diketahui dan benar-benar memasuki mode 'stealth'.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gaju - The Survivors (Completed)
Ficção Científica(Action, Fantasy, Sci-Fi) This page is intentionally left blank. *Biar berasa kek baca buku-buku luar negeri ya kan? Wkwkwk..