Seharusnya hari minggu ndak ada update ya kan?
Apalagi saya capek banget sehabis terhempas gelombang semalaman.
Tapi, karena Kangmas saya MikhaShawieto ultah hari ini, saya dengan senang hati mengetik chapter ini untuk beliau.
Semoga di hari jadinya, semua harapan yang dicita-citakan segera terkabul. Amin.
Cak mas_doni katanya punya pesan yang mau disampaikan, monggo tulis sendiri di komentar. Wkwkwkwk.
=====
“Please confirm the purchase?”
“Confirm!” jawab Gaju dengan tegas.
Tian hanya bisa melihat dengan tatapan pasrah ke arah Gaju. Dia sudah berkali-kali meyakinkan soulmate-nya untuk menggunakan poin yang mereka kumpulkan untuk membeli item yang Gaju inginkan, tapi pada akhirnya Gaju tetap juga menggunakannya untuk Tian.
Gaju bersusah payah mengumpulkan 1000 poin pertamanya untuk membayar hutang kepada sang Professor, tapi dia tak pernah menyesalinya karena satu alasan, semua itu untuk Tian. Dia masih ingat betapa putus asa dan sedihnya saat dia memegang Tian dalam pelukannya dan dia tahu kalau nyawa Tian tak terselamatkan lagi.
Saat Professor datang dan menawarkan kepada dirinya untuk menyelamatkan Tian, Gaju tanpa ragu menyambutnya. Sekalipun saat itu Professor mungkin meminta Gaju agar berhutang 2000 poin kepadanya, Gaju tetap akan mengiyakannya.
Gaju lalu kembali mengumpulkan 1000 poin keduanya, dan sama seperti sebelumnya dia menggunakan poin itu untuk Tian. Karena Gaju percaya dengan kemampuannya, Gaju punya peluang untuk bertahan hidup lebih besar daripada Tian. Dia tidak ingin kembali merasakan kehilangan yang pernah dia alami dulu. Satu-satunya solusi adalah membuat Tian menjadi lebih kuat secara individu agar mempunyai peluang yang lebih besar untuk bertahan hidup.
Dan pilihan mereka jatuh kepada advancement yang disebut dengan Psychic.
Psychic adalah sebuah konsep dimana seorang manusia dipercaya mampu menggunakan kekuatan mentalnya untuk mempengaruhi object-object real di sekitarnya.
Kekuatan mental ini sering disebut dengan telekinesis. Gaju dan Tian sendiri sudah berdiskusi mengenai hal ini sebelum mereka berdua memutuskan agar Tian mengambil jalan sebagai Psychic.
Menurut teori yang mereka peroleh dari Pulau. Intelligence Capability seorang manusia dapat dikategorikan menjadi tiga bagian terbesar yaitu Knowledge, Memory dan Analytical Capability. Sama sekali tidak ada kata-kata mental power disana.
Knowledge atau juga disebut dengan Wisdom berkaitan dengan semua pengetahuan yang telah diterima oleh seseorang. Baik itu secara formal melalui institusi pendidikan, secara informal melalui pergaulan atau bahkan melalui pengalaman yang dialami oleh seseorang.
Keseluruhan pengetahuan dan pengalaman itu akan membentuk sebuah konsep abstrak yang disebut Knowledge secara teori.
Unsur kedua yang membentuk intelejensi atau kecerdasan seorang manusia menurut teori yang dikembangkan oleh Pulau adalah Memory. Memory ini berkaitan dengan daya tangkap seseorang dan kemampuannya untuk menyimpan semua informasi yang dia tangkap.
Setiap orang memiliki daya tangkap dan daya ingat yang berbeda. Seperti misalnya saat sebuah test dilakukan kepada beberapa orang yang diperlihatkan sederet nama dalam waktu tertentu. Masing-masing orang akan memberikan hasil yang berbeda.
Begitu juga ketika mereka dihadapkan pada situasi tertentu dalam dunia nyata. Apa yang ditangkap dan diingat oleh setiap orang, sekalipun mereka dihadapkan pada kejadian yang sama akan berbeda. Seberapa banyak yang mereka tangkap dan seberapa banyak yang mereka ingat, kemampuan inilah yang dianggap sebagai konsep Memory.
Unsur ketiga yang membentuk kecerdasan adalah analytical capability. Konsep ini dapat dijabarkan dengan sangat gampang. Ini adalah konsep abstrak dimana kemampuan seseorang dalam memecahkan suatu masalah mencoba untuk diukur secara sistematis.
Berbeda dengan Knowledge dan Memory yang mungkin lebih bersifat kepada konsep pasif dimana seseorang mungkin memilikinya sejak lahir sebagai bakat alam, kemampuan analisa seseorang bisa dilatih dan dikembangkan.
Semakin sering seseorang menghadapi masalah, maka kemampuan analisanya makin bertambah.
Semakin beragam masalah yang dihadapi seseorang, maka dia akan memiliki lebih banyak variasi dalam menganalisa dan mencari solusi.
Oleh Pulau, Pyschic sendiri didefinisikan sebagai seseorang yang memiliki gaya bertarung dengan mengandalkan kemampuan psiko-kinesis.
Psiko-kinesis sendiri adalah kemampuan seseorang untuk memanipulasi object nyata dengan menggunakan kekuatan pikirannya. Di saat obyek yang dimanipulasi adalah dengan cara menggerakkannya dari jauh tanpa menyentuh, kekuatan ini lebih dikenal dengan tele-kinesis.
Menurut teori yang dikembangkan oleh Pulau, kemampuan psiko-kinesis dimiliki oleh setiap manusia sejak lahir. Tapi, kemampuan itu berbeda-beda untuk setiap orangnya sama seperti atribut IC dan PA yang dimiliki oleh masing-masing orang.
Khusus untuk psiko-kinesis, semakin cerdas seseorang, maka kekuatan mental yang dia miliki akan makin besar. Tapi, bukan berarti setiap orang akan mampu untuk menjadi seorang psychic dengan sendirinya.
Di Dunia Bawah dan Permukaan, kekuatan adalah segalanya. Hukum rimba berlaku dan siapa yang lebih kuat akan memangsa yang lebih lemah. Karena itulah, semua ras berlomba-lomba untuk menemukan berbagai metode untuk meningkatkan kemampuan bertarung mereka.
Ras Manusia sejak dulu memimpin dalam hal ini. Dengan teknologi yang mereka miliki, mereka bisa menciptakan berbagai senjata, armor, dan serum yang mampu membuat mereka bertahan melawan berbagai macam ras yang jauh lebih kuat secara alami.
Manusia juga mencoba untuk meningkatkan kecerdasan yang mereka miliki dengan menciptakan berbagai serum dan metode training untuk itu. Sampai suatu ketika, mereka menemukan sebuah penemuan luar biasa saat sedang meneliti tentang kecerdasan manusia.
Intelligence Capability adalah suatu attribute yang dimiliki oleh setiap manusia dan sifatnya abstrak atau tidak real. Berbeda dengan Physical Attribute yang dapat diukur dan diubah langsung menjadi parameter tolok ukur kekuatan bertarung seseorang, IC sama sekali tidak berguna dalam pertarungan, selain tentu saja sebagai seorang analis atau strategist dalam mensupport partnernya.
Tapi, dalam one on one battle, tanpa kekuatan fisik yang seimbang, seseorang yang memiliki IC tinggi tetap tak akan mampu melawan perbedaan atribut fisik. Bahkan saat dihadapkan dengan binatang buas tanpa kecerdasan sekali pun.
Sampai ketika konsep psiko-kinesis ditemukan.
Seseorang dianggap sebagai seorang Strategist saat memiliki skor IC diatas 5, tapi setelah itu tidak ada pengkategorian lagi untuk seorang Strategist. Padahal diatas skor itu, IC seseorang masih bisa berkembang lagi tanpa batas.
Tapi.
Saat seseorang memiliki skor IC diatas 20 point, keajaiban terjadi. Sebuah kekuatan misterius mulai muncul dan oleh para ilmuwan kekuatan ini disebut dengan mental power. Kekuatan yang menjadi basis untuk psiko-kinesis.
Pada awalnya, Gaju sama sekali tak mengindahkan teori ini. Tapi ketika dia melihat item yang disebut dengan Intelligence Enhancement Serum dan harganya yang fantastis sebesar 900 poin, otaknya dengan cepat menganalisa hubungan antara keduanya.
Di bawah deskripsi item, ada sebaris kalimat yang sangat mengusik Gaju saat membacanya. Disana tertulis ‘Item ini disarankan hanya dipakai oleh real Strategist’. Ditambah dengan efek dari serum yang mampu menambahkan skor +5 untuk semua attribute IC pemakainya, Gaju yakin kalau item ini adalah serum yang dibutuhkan untuk menjadi seorang Psychic.
Tian juga menyadari hal itu. Tapi poin sebanyak 900 poin untuk serum dan 100 poin untuk knowledge yang menunjang kemampuannya, Tian yang tahu seperti apa semua ini akan berakhir merasa sangat sedih saat Gaju memutuskan untuk membelinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gaju - The Survivors (Completed)
Fiksi Ilmiah(Action, Fantasy, Sci-Fi) This page is intentionally left blank. *Biar berasa kek baca buku-buku luar negeri ya kan? Wkwkwk..