Chapter 61 - Gama vs Tsa

2.5K 249 63
                                    

Practices make perfect.

Ungkapan yang tepat sekali untuk Tian. Apalagi ditunjang dengan kecerdasannya yang luar biasa. Hanya dalam beberapa hari, Tian sudah mulai mahir dengan manipulasi energy-nya. Berawal dari batu kecil seukuran tangan, lama kelamaan ukuran obyek yang mampu dikendalikan oleh Tian makin bertambah.

Hingga akhirnya, hanya dalam waktu seminggu, Tian sudah mampu menggerakkan sebuah benda dengan bobot puluhan kilogram.

Dengan menggunakan petunjuk dari Mental Training Knowledge, Tian juga mencoba untuk melakukan berbagai hal yang terlihat sepele tapi sangat praktis, seperti membuat perisai, melayang turun, dan banyak lagi lainnya.

Seperti saat Tian melayang turun dari pohon tadi. Konsep yang digunakan oleh Tian sangat sederhana. Dia memanipulasi energy sebagai pijakan kakinya. Setelah itu, dia memampatkan energi yang ada di depannya dan bertindak seperti sebuah busa yang pelan-pelan akan membawanya turun ke permukaan tanah.

Di lain waktu, saat Tian memanipulasi energi yang ada di depannya dan membuatnya berpusar dengan diameter tertentu, lalu secara perlahan-lahan dia mengkompressinya menjadi lebih kecil, Tian berhasil menciptakan perisai pertamanya.

Sepuluh hari setelah Tian dan Gaju membeli serum itu, kini Tian bisa dikatakan sedang meniti jalan menjadi seorang psychic yang sesungguhnya.

"Berapa poin yang kita dapat sekarang?" tanya Tian tak lama kemudian ketika Gaju baru saja mengambil poin dari buruan mereka.

"243 poin," jawab Gaju sambil tersenyum.

Tian menarik napas panjang, "Setidaknya sebulan lagi," gumamnya.

Gaju sudah memberitahukan Tian, item apa yang ingin dia miliki. Dan itu adalah Undying Implant dengan harga 1350 poin. Sekalipun setelah Tian menguasai kekuatan psychicnya dan meningkatkan progress rata-rata mereka menjadi 30 poin/hari, tapi mereka masih tetap membutuhkan lebih dari 1 bulan untuk mendapatkan item yang diincar Gaju.

=====

"I'm the strongest!!"

Boooommmmm.

"I'm genius"

Boooommmmm.

"Aku yang paling tampan!!"

Boooommmmm.

Suara tiga kali ledakan yang mengikuti teriakan seseorang terdengar menggelegar.

"Armor, deteksi status musuh!!" perintah Gama.

"Gama, kau lihat sendiri keadaan mereka. Macam kek bubur gitu, masih perlu statusnya kuberikan?" jawab si Armor.

“Emang nggak perlu, tapi aku kan juga pengen tampil keren,” sungut Gama dalam Armornya.

“Apaan pake sok keren segala,” balas si Armor.

Memang kemampuan si Armor sangat diluar dugaan Gama. Pada awalnya, sesuai dengan namanya Intelligence Armor Suit, Gama berharap bahwa Armor ini adalah sebuah upgrade dari armor ciptaannya sendiri. Sebuah Armor yang memiliki sebuah komputer yang akan membantunya menganalisis dan menyelesaikan masalah yang dia hadapi.

Tapi, tak seperti dugaannya, si Armor lebih dari yang dia kira. Armor ini dilengkapi dengan Artificial Intelligence yang sangat canggih dan komplek. Si AI bukan hanya menerima dan menjalankan perintah dari Gama, tapi dia juga bisa memberikan saran dan bahkan berkomunikasi layaknya seperti seorang manusia yang memiliki emosi dan kesadaran diri.

Jadi, komunikasi yang terjadi antara Gama dengan Armornya, lebih mirip komunikasi antara dua orang sahabat dibandingkan dengan hubungan master-servant yang seharusnya.

Gaju - The Survivors (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang