Chapter 63 - The Survivors

2.7K 244 64
                                    

"Gama…” gumam sang Professor sambil terlihat berpikir.

Jauh lebih buruk dari dugaan Koga, Professor sebenarnya bersusah payah untuk mengumpulkan item yang mempunyai efek yang sangat fantastis untuk para Kandidat itu dari berbagai penjuru, bukan hasil ciptaannya sendiri.

Intelligence Armor, Mimicry Suit, Enhancement Serum, Implant dan banyak item-item unik lainnya bukanlah sesuatu yang mudah ditemui dan diproduksi massal. Bahkan untuk ras Manusia yang tersohor dengan teknologinya.

Professor MoMu memang terlihat gila di mata sebagian para readers, tapi sebenarnya, dia adalah seorang ilmuwan yang baik hati dan tidak sombong.

Dia mencurahkan seluruh hidupnya demi cita-cita luhur untuk membawa manusia dari Dunia Bawah untuk kembali ke Permukaan, demi masa depan umat manusia.

Kalaulah dia pernah bertindak brutal disaat dulu dia mengembangkan sayap di Permukaan, semua itu dilakukan dengan tujuan yang mulia.

Jeremiah Stark, pewaris dari keluarga Stark yang menciptakan Intelligence Armor, mempunyai dendam kesumat dengan ras Golem yang bersembunyi di pegunungan yang jauh dari peradaban. Demi mendapatkan satu buah armor tercanggih dari Jeremiah, Professor MoMu memburu ras Golem tersebut dan membantai mereka dan membalaskan dendam keluarga Stark. Professor mendapatkan Intelligence Armor sebagai imbalannya.

Armor itulah yang sekarang berada di tangan Gama.

Karena itu, saat Professor melihat ke arah Gama yang dengan percaya diri mendominasi Tsagaan Bar dari ras Beastwomen, eh salah, Beastmen, Professor tersenyum dan dia merasakan sedikit rasa bangga dalam dirinya.

Betapa dia melihat sendiri bangsanya ditindas oleh ras Kucing Betina saat dia berpetualang di Permukaan dulu. Seorang Beast King seperti Tsa, biasanya akan mempunyai puluhan bahkan ratusan budak dari berbagai ras, termasuk manusia. Dia akan memperlakukan budak itu dengan keji dan sesuka hatinya, menyiksa dan membunuh mereka demi kesenangan semata.

Mimicry Suit yang dipakai oleh Koma, itu juga merupakan satu-satunya suit sejenis yang dimiliki oleh Pulau, lebih tepatnya oleh Professor.

Professor MoMu dulu mendapatkannya dari seorang ilmuwan yang sangat mencintai Bunglon. Saking cintanya kepada binatang yang bisa berubah warna itu, sang Ilmuwan gila bahkan menganggap mereka seperti anak kandungnya.

Dan masalah terjadi ketika salah satu anak kandung sang Ilmuwan terlepas dari kandang dan berkeliaran di Dunia Bawah. Professor harus memburu Bunglon itu dan menghabiskan waktu berhari-hari untuk menemukan si anak kandung sang Ilmuwan gila dan mendapatkan sebuah Mimicry Suit sebagai imbalannya.

Semua item yang dicantumkan di dalam daftar item itu adalah one of a kind, unique dan hanya ada satu-satunya, setidaknya untuk item sejenis yang ada di tangan Professor.

Kecuali mungkin item yang berupa serum dan standard mass production weapon seperti crossbow, pistol laser dan sebagainya. Mereka mungkin dapat ditemukan dengan mudah di Dunia Bawah.

Terkecuali untuk Intelligence Enhancement Serum yang dipakai oleh Tian dan Attribute Enhancement Serum yang dipakai oleh Koga.

Intelligence Enhancement Serum, seperti itulah nama yang dipakai oleh Professor untuk mendeskripsikan serum yang mampu meningkatkan kemampuan intelligent capability seorang manusia.

Sesederhanakah itu?

Tentu tidak.

Serum ini adalah sebuah serum ajaib yang bahkan menjadi incaran di Dunia Bawah. Sampai detik ini, tak lebih dari 3 dosis serum ini yang masih tersisa dan belum digunakan. Professor berhasil mendapatkan salah satunya.

Secara sekilas jika dilihat dari segi namanya, Enhancement Serum, nama ini tidak cocok lagi untuk digunakan sebagai nama dari serum ajaib tersebut. Enhancement berarti peningkatan, tapi dengan penambahan total attribute 15 poin secara overall, dari skor 5 poin menjadi 20 poin seperti yang dialami Tian, bagian mana yang disebut peningkatan?

Apa yang dialami Tian bukan lagi peningkatan, tapi restrukturisasi, seperti sebuah bangunan yang dirobohkan lalu dibangun ulang dengan struktur baru yang jauh lebih kuat dan kokoh. Tian mengalami perubahan genetis yang mendasar dari segi kecerdasan otak yang dia miliki, bukan hanya sebuah peningkatan sederhana.

Karena itulah, di Dunia Bawah, serum ajaib ini disebut dengan Butterfly Serum, karena efeknya yang luar biasa, seolah-olah mengubah seekor ulat menjadi kupu-kupu. Sebuah transformasi atau perubahan luar biasa yang benar-benar mengganti pondasi genetika orang yang memakainya.

Psychic sendiri, mungkin bagi sebagian orang dianggap sebagai manusia lemah yang mengandalkan cara bertarung yang tidak jantan dan terkesan lemah gemulai.

Seorang Psychic menyerang dari jarak jauh dan menghindari kontak fisik secara langsung.

Tapi, kembali pertanyaan yang sama muncul, sesederhana itukah?

Kalaulah Pyschic dianggap cara bertarung seorang pecundang, mintalah dia bertarung melawan sang Professor, karena Professor sendiri adalah seorang Psychic.

Tapi berbeda dengan Tian yang mungkin memanipulasi mental energy, Professor meniti cabang lain dengan electricity manipulation miliknya.

Electricity manipulation, elektro-kinesis atau apa pun sebutannya, tapi dengan kemampuannya, Professor mampu menggunakan kekuatan listrik tanpa batas untuk menghabisi musuh-musuhnya.

Pada jaman dahulu, sebelum negara api menyerang dan sebelum Professor sewaras sekarang, ada satu kalimat yang akan membuat semua musuhnya gemetar ketakutan.

"Kalau aku melemparkan sebuah petir ke arahmu, apa yang akan kamu lakukan?"

Ditambah dengan seringai mesum di bibirnya dan rambutnya yang acak-acakan, ayam pun tidak akan jadi bertelur saat melihatnya.

Karena kemampuannya itulah, Professor memiliki julukan khusus di hati para penggemarnya, maksudnya, di hati para musuhnya.

Zeus, Sang Dewa terkuat dari Gunung Olympus.

Tapi julukan itu hanya berputar di kalangan para 'Dewa', petarung yang sudah melewati batas klasifikasi level melebihi level 1. Petarung yang dikategorikan dan disebut sebagai Transcendent.

Dan Professor adalah salah satunya.

Petarung level 2 seperti Tsagaan Bar atau Eldar, bahkan tak layak untuk mengetahui gelar Transcendent milik Professor dan hanya mengenalnya sebagai Professor gila dari ras manusia.

Sekalipun dimata Author, Professor tak lebih dari mahluk lucu imut-imut seperti Pikachu.

Tapi, intinya, Professor melakukan segalanya untuk umat manusia. Sekalipun dia berlaku kejam dan hanya akan menentukan lima petarung terkuat dari empat puluh anak tak berdosa dari Pulau.

Karena dia tahu, di Permukaan, tak ada lagi perikemanusiaan yang berlaku. Hanya petarung tanpa nurani dan emosi yang akan mampu bertahan hidup.

Hanya petarung yang akan dengan keji memenggal kepala seorang bayi tak berdosa dari musuh-musuhnya yang akan mampu memastikan keberlangsungan hidup ras manusia dan menjaga manusia dari kepunahan.

Ini adalah perang antar ras, bukan antara sesama manusia.

Pilihan yang tersedia bagi para petarung hanya dua dan sangat sederhana, survive atau binasa.

Tak ada ruang untuk belas kasihan.

Tak ada ruang untuk iba dan simpati.

Tak ada ruang untuk cinta kasih.

Ini bukan cerita drama dengan happy ending dimana semua pemerannya akan bergandengan tangan sambil tersenyum bahagia di akhir cerita.

Ini adalah cerita tentang survival seluruh ras manusia, yang dipertaruhkan di hadapan gabungan semua ras lainnya.

Ini adalah cerita tentang The Survivors.

Gaju - The Survivors (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang