KOMEN 500++ BESOK UPDATE!!
Tuan Ferdinand mengeluarkan ponsel dari dalam saku jasnya. Dia menelpon Elvan agar segera menemuinya di dekat panggung untuk menyapa kolega-kolega bisnisnya. Terpaksa, Elvan harus pamit sebentar pada Keysha. Tanggung jawabnya sebagai pewaris perusahaan besar membuatnya harus mengenal para pemegang saham sejak usia muda.
"Eh lo nggak apa-apa, kan, gue tinggal bentar?" tanya Elvan.
"Iya." Keysha mengangguk. "Gue nggak apa-apa. Nyantai aja. Lagian gue betah berlama-lama di sini. Banyak makanan."
"Ya udah. Kalau gitu, gue ke sana dulu ya?" Elvan menunjuk sekumpulan orang-orang berjas hitam yang berada di meja tamu di dekat panggung.
Keysha kembali mengangguk.
Saat Elvan pergi, Grace yang sudah mengamati Keysha sejak tadi, langsung meraih sebuah piring berisi makanan, berjalan melewati meja Keysha, lalu dengan sengaja menumpahkan piring tersebut ke gaun yang dikenakan Keysha.
"Aduh, maaf ya. Gue nggak sengaja," kata Grace.
"Iya. Nggak apa-apa," sahut Keysha seraya kelabakan membersihkan gaunnya dengan tisu.
Keysha berdiri. Dia tahu noda saus di gaunnya tidak akan bisa hilang jika hanya dilap dengan tisu. Ketika ia hendak beranjak, Grace menjulurkan kakinya, sengaja membuat Keysha terjatuh.
"Ooops sorry. I am so sorry," kata Grace dengan salah satu sudut bibir yang terangkat seraya melipat tangan.
"Iya. Nggak apa-apa kok." Keysha tak terlalu memikirkannya. Dia berdiri, lalu berjalan keluar ruangan menuju kamar mandi sambil mencoba membersihkan gaunnya sepanjang perjalanan, tak sadar jika dia memasuki toilet pria.
Kenapa hari ini gue sial banget sih? Ini tuh semuanya gara-gara Elvan, Keysha menggerutu di depan cermin kamar mandi.
Seorang pria tampan keluar dari dalam salah satu bilik kamar mandi dengan dahi berkernyit heran, mendapati seorang gadis menggerutu di dalam toilet pria.
"Mbak?" Alan mencolek bahu Keysha dengan jari telunjuknya.
Keysha menoleh dengan mata melebar di balik topengnya. "Elo?"
"Mbak, ini toilet pria, Mbak."
Keysha baru tersadar setelah mengedarkan pandangannya ke sekeliling, menjumpai deretan urinoir, tempat pipis khusus pria. Perlahan Keysha mengamati penampilannya dari ujung kaki. Dia lupa kalau sekarang dia bukan Leon. Bertahun-tahun dia menyamar sebagai laki-laki. Bukankah wajar dia lupa jati dirinya?
"Maaf," timpal Keysha tersenyum kecut yang langsung kelabakan berlari keluar.
Byuuur
Keysha menabrak seorang cleaning service yang kebetulan membawa seember air. Sungguh sial nasib Keysha malam itu.
"Maaf, Mbak. Saya nggak sengaja," kata si cleaning service tampak merasa bersalah.
"Iya, Pak. Nggak apa-apa," kata Keysha mencoba menahan tangisnya. Hari ini dia hanya ingin kembali ke asrama lalu menangis, tak tahan dengan semua kesialan yang ia hadapi.
Alan keluar dari toilet, melepaskan jasnya, lalu memakainnya di punggung Keysha. Keysha tercekat. Bukan hanya tampan. Alan juga baik bak malaikat. Tidak ada alasan bagi Keysha untuk tidak jatuh cinta pada Alan.
"Terima kasih," kata Keysha.
"Hm," sahut Alan singkat. Ia memasukkan salah satu tangannya ke dalam saku celana, lalu beranjak pergi.
Saat Alan menyusuri koridor, cowok itu terhenti, mengingat tanda lahir aneh menyerupai jakun yang dimiliki Leon. Alan berbalik, berlari, menyisir seluruh ruangan untuk mencari gadis bertopeng merah jambu itu. Hingga akhirnya dia menemukan gadis yang ia cari bersama cowok lain.
"Kenapa lo bisa basah kuyup gini?" tanya Elvan khawatir.
"Ini gara-gara lo!" bentak Keysha. Dia sudah tidak mampu membendung air matanya. Hari ini dia benar-benar kesal. "Kalau aja lo nggak maksa gue datang ke sini sebagai pasangan lo, mungkin aja para fans lo itu nggak gangguin gue."
"Siapa yang ngelakuin ini ke elo? Sharfi? Grace?"
Keysha hanya diam menangis sesenggukan. Elvan tiba-tiba mendekat lalu memeluknya erat, membuat kedua tangan Alan mengepal marah di ambang pintu ruang ganti.
"Gue minta maaf," kata Elvan.
Entah sudah berapa kali hati Alan hancur melihat orang yang dicintai berada dalam pelukan orang lain. Pertama, Laurin. Sekarang, Keysha. Dia pun bertanya-tanya, apakah dirinya terlalu lambat dalam mendekati seorang gadis? Mungkin iya. Alan memang bukan tipe cowok blak-blakan seperti Rega yang bisa mengatakan apa saja yang ingin dikatakan.
"Apa gue harus melepaskan Keysha untuk Elvan? Enggak! Gue nggak mau melepaskan Keysha begitu saja," batin Alan.
❤❤❤❤❤
Zaimatul Hurriyyah
Jum'at, 13 September 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
K-U season 2
Teen FictionMelviano Kalandra, cowok pendiam yang menyimpan sejuta luka karena terlahir dalam keluarga yang berantakan hingga membuatnya memilih tinggal di asrama sekolah. Lukanya bertambah perih ketika gadis yang disukainya jatuh hati pada Rega yang merupakan...