30. Cemburu

10.9K 963 179
                                    

Mata Rega tiba-tiba berkunang-kunang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mata Rega tiba-tiba berkunang-kunang. Pandangan yang semula jelas semakin lama semakin memudar. Dia mengerjap beberapa kali, barang kali pandangan matanya bisa kembali jelas. Rega pun terjerembab dan seketika tak sadarkan diri.

Kedua alis Laurin terangkat kaget saat melihat Rega dari kaca spion. Dia cepat-cepat menyuruh sopirnya berhenti, membuka pintu mobil lalu berlari menghampiri Rega.

"Ga, bangun, Ga!" panggil Laurin panik.

Tidak ada respon. Rega sudah tak sadarkan diri, membuat Laurin bergegas membawanya menuju rumah sakit.

"Dok, bagaimana keadaan pa-" Laurin terhenti, teringat jika dia sudah memutuskan hubungannya dengan Rega. "Bagaimana keadaan teman saya, dok?" ralatnya.

"Teman anda kurang energi. Mungkin karena kehilangan napsu makan. Jadi dia sedikit demam dan tak bertenaga. Sebentar lagi, pasti dia siuman," jelas pak dokter.

"Terima kasih, dok."

Laurin menghela napas lega setelah mendengarkan penjelasan dokter. Dia menghampiri Rega, mengelus singkat rambut cowok itu, seraya menatap iba.

"Putus cinta aja nggak napsu makan! Jenius dari mana? Dasar idiot!" maki Laurin kesal.

"Eh Laurin," sapa Mbak Dinda saat memasuki tirai IGD. Tadi Laurin sudah menghubunginya untuk segera datang.

"Mbak Dinda?"

"Gimana keadaan Rega?"

"Kata dokter, dia cuma lemas dan demam ringan."

"Ya jelaslah. Dia nggak napsu makan sama sekali sejak lu putusin."

"Gue juga nggak napsu makan sih," batin Laurin.

"Ya udah, Mbak. Nanti bilang ke Rega jangan lupa makan. Kalau gitu, gue pamit dulu." tepat sebelum Laurin beranjak, Rega meraih pergelangan tangannya.

"Jangan pergi, Yang," pinta Rega. "Aku nggak bisa hidup tanpa kamu."

"Cih, dialog sinetron," gumam Mbak Dinda pelan.

Rega menarik tangan Laurin hingga cewek itu terduduk di tepi ranjangnya. Dia dengan lancang meletakkan kepalanya di pangkuan Laurin seraya menggenggam erat tangan Laurin.

"Aku janji nggak akan ngelakuin hal itu lagi, Yang. Aku janji bakalan nurut sama kamu. Tapi please! Jangan tinggalin aku," pinta Rega mengiba.

Sedikit banyak hati Laurin tergerak lantas melunak. Wajah pucat Rega, suara Rega yang mengiba, juga genggaman erat tangan hangat Rega, semua itu mampu meluluhkan hati kecil Laurin. Kemarahan cewek itu seketika meredup.

"Aku nggak mau putus sama kamu, Yang. Aku nggak mau. Aku akui kalau aku bodoh karena kurang peka. Tapi aku janji nggak akan mengulanginya lagi," tambah Rega.

"Pembohong!"

"Aku nggak bohong, Yang. Aku janji bakal bahagiain kamu. Aku nggak bakal ngecewain kamu lagi. Aku janji, Yang."

K-U season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang