Melviano Kalandra, cowok pendiam yang menyimpan sejuta luka karena terlahir dalam keluarga yang berantakan hingga membuatnya memilih tinggal di asrama sekolah. Lukanya bertambah perih ketika gadis yang disukainya jatuh hati pada Rega yang merupakan...
JANGAN LUPA FOLLOW INSTAGRAM AUTHOR KARENA 10 CHAPTER TERAKHIR DI BULAN DESEMBER AKAN DI POSTING DI SOROTAN BIO. IG = zaimatul.hurriyyah
Rega menyesal setelah menyadari kesalahannya. Dia sadar kalau dirinya adalah seorang pengecut. Kalau saja waktu bisa terulang kembali, Rega akan memperbaiki kesalahannya dan mengatakan pada orang tuanya bahwa Laurin adalah orang yang sangat dia cintai.
Setelah pulang dari pesta, Rega terus mencoba menghubungi Laurin. Tapi sayang! Semua panggilannya tidak terjawab. Terlebih lagi Laurin, mendengar suara cowok itu saja, rasanya sudah membuat perutnya terasa mual. Dia benci Rega! Cowok yang selama ini dia cintai ternyata hanya menganggapnya sebagai seorang teman. Dia benar-benar kecewa dan tak mengerti mengapa Rega bisa mengatakan hal itu.
Di dalam kamar Laurin, merenung mengingat-ingat kembali kejadian saat di lorong hotel, di mana Rega mengatakan bahwa dia hanyalah seorang teman. Laurin menangis, mematikan lampu kamar sembari menenggelam kan diri di bawah selimut. Orang yang sangat dia cintai ternyata telah membuatnya begitu kecewa. Entah sudah berapa kali Rega mengecewakannya. Tapi kali ini kesalahan Rega tidak bisa dimaafkan lagi. Laurin berniat untuk menjauhi Rega selama-lamanya.
"Rega jahat!" gumam Laurin lirih.
Sepanjang malam Laurin menangis. Dia ingin mengungkapkan kesedihannya pada seseorang. Tapi tidak ada satupun orang yang dapat dipercaya. Tadinya dia ingin menceritakan kesedihannya pada Vania. Akan tetapi Vania ternyata sudah tertidur lelap, tak mengetahui bahwa Laurin telah menghubunginya berulang kali. Tentu saja Laurin tidak bisa mengatakan kesedihannya pada Elvan, karena dia tahu bahwa Elvan pasti akan marah. Cowok itu tidak akan segan-segan memukul Rega. Laurin tidak mau hal itu terjadi. Tapi di sisi lain, Laurin butuh seseorang untuk sekedar berbicara. Setidaknya hal itu dapat mengurangi sedikit kesedihan yang dialaminya malam ini.
***
Keysha pulang ke asrama diam-diam sambil mengendap-endap celingukan ke kanan dan ke kiri, takut jika ada orang yang yang memergokinya. Pasalnya, dia masih mengenakan gaun pesta lengkap dengan rambut panjang yang disanggul ke atas. Dengan hati-hati, dia melangkahkan kaki menuju lorong asrama. Untung saja malam sudah larut, lorong terlihat sepi. Meskipun demikian Keysha merasa takut tertangkap basah memakai pakaian wanita. Dia takut identitasnya akan terbongkar dan seluruh dunia tahu bahwa dia bukanlah laki-laki melainkan seorang perempuan.
Saat dia memegang gagang pintu, dia terlonjak kaget melihat Alan yang duduk di atas kasur sambil membawa gitar. Pandangan mata Keysha mengedar ke sekeliling. Matanya melebar takjub melihat ratusan lilin-lilin kecil yang menyebar menghiasi lantai kamar asrama. Tak hanya itu Keysha juga dapat mencium wangi aromaterapi yang menguar menggelitik hidungnya. Dia masih tak bisa berkata apa-apa. Dia hanya mematung di ambang pintu dengan mata melebar, bertanya-tanya Mengapa kamar asrama menjadi sedemikian cantik.
Setelah tercengang beberapa saat, mata Keysha mengerjap, dia perlahan memasuki kamar dan menutup pintu. Sementara Alan mulai memetik senar gitarnya lalu menyanyikan lagu berjudul Cinta Luar Biasa.
Waktu pertama kali Kulihat dirimu hadir Rasa hati ini inginkan dirimu Hati tenang mendengar
Suara indah menyapa geloranya hati ini tak ku sangka Rasa initaktertahan Hati ini selalu untukmu Terimalah lagu ini dari orang biasa Tapi cintaku padamu luar biasa
Aku tak punya bunga Aku tak punya harta Yang kupunya hanyalah hati yang setia tulus padamu Du... Du... Du... Hari hari berganti
Kini cintapun hadir Melihatmu, memandangmu bagai bidadari Lentik indah matamu Manis senyum bibirmu Hitam panjang rambutmu anggung terikat
Rasa ini tak tertahan Hati ini slalu untukmu Terimalah lagu ini Dari orang biasa Tapi cintaku padamu luar biasa
Aku tak punya bunga Aku tak punya harta Yang kupunya hanyalah hati yang setia tulus padamuu. Ooooooo Terimalah lagu ini. Hmm...
Dari orang biasa Terimalah lagu ini Dari orang biasa Tapi cinta ku padamu luar biasa
Aku tak punya bunga Aku tak punya harta Yang kupunya hanyalah hati yang setia Yang kupunya hanyalah hati yang setia Terimalah cintaku yang luar biasa tulus padamu.
Keysha meneguk ludah, bertanya-tanya apakah lagu itu dinyanyikan Alan untuk dirinya? Dia masih bodoh, tak berpengalaman dalam percintaan. Seumur hidup, ini pertama kalinya dia menerima perlakuan romantis dari seorang cowok.
"Key ...." sapa Alan kikuk.
"Hm?" sahut Keysha tak kalah kikuk.
Mereka hanyalah dua orang bodoh yang saling jatuh cinta, tak tahu hal apa yang harus dikatakan atau dilakukan.
"Gue ...." ungkap Alan enggan.
"Iya?"
"Gue ...." Alan bingung harus mulai merangkai kata bagaimana.
"Apa?"
"Em ... anu ...."
"Lo mau latihan nembak cewek ya?" tebak Keysha dengan lugunya.
Dahi Alan berkernyit. "Ini bukan latihan. Tapi gue sedang nembak cewek, yaitu elo."
"Ha?" Keysha terperanjat.
"Lo mau kan jadi pacar gue?"
"Ta ... tapi ... gue kan cowok."
"Lo cewek."
"Iya. Gue cewek. Tapi gue cowok. Gue takut, lo dikira homo kalau pacaran sama gue."
"Faktanya, gue normal. Dan lo nggak bisa ngerubah fakta kalau lo adalah perempuan. Lo juga nggak bisa ngerubah fakta kalau gue cinta sama lo," sanggah Alan yang sukses membuat jantung Keysha serasa ingin meledak. Andaikan ada trampolin, Keysha ingin melompat-lompat kegirangan.
"Tapi ...."
Alan meraih tangan Keysha. "Lo mau kan jadi pacar gue?" ulangnya.
Mata mereka saling bertemu dalam satu titik. Keysha dapat melihat ada kesungguhan di mata Alan yang berhasil menghipnotisnya untuk mengangguk, mengiyakan.
❤❤❤❤❤ Zaimatul Hurriyyah Minggu, 6 Oktober 2019
Maaf lama nggak update karena sibuk bekerja lembur bagai quda.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
