3. Tanda Lahir

12.7K 1.2K 129
                                    

FOLLOW IG PENULIS =>
zaimatul.hurriyyah

🤗🤗🤗🤗🤗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🤗🤗🤗🤗🤗

Laurin menghampiri Leon yang sedang asyik menyantap makanan. Dia ikut duduk dalam satu meja bersama Leon lalu menatap cowok itu dengan pandangan curiga.

"Ke ... kenapa lo lihatin gue kayak gitu?" tanya Leon seraya tersenyum kaku.

"Lo kenal gue nggak?" Laurin malah bertanya balik.

"Enggak."

"Coba ingat-ingat lagi! Kayaknya kita pernah satu kelas pas SD."

Leon terkekeh kaku. "Sepertinya lo salah orang deh. Mungkin teman SD lo cuma mirip sama gue," kilah Leon.

"Iya juga ya. Kan mustahil banget orang mati bisa hidup lagi."

"Mati?" alis Leon terangkat.

"Iya. Teman gue kabarnya udah mati dibunuh."

"Mati dibunuh?" Leon terlonjak. Tak ia sangka bahwa orang-orang yang ia kenal menganggapnya sudah mati terbunuh. Itu bagus. Artinya, dia tidak perlu repot menghindari orang-orang yang pernah mengenalnya.

"Teman gue namanya Key. Ayahnya bekerja di BNN. Gue dengar, Key dan kedua orang tuanya meninggal karena dibunuh oleh orang-orang suruhan gembong narkoba."

"Kasihan sekali."

Laurin mengulurkan tangannya. "Eh kenalin! Nama gue Laurindya Ailani. Lo boleh panggil gue Laurin."

"Senang berkenalan sama lo." Leon cepat-cepat menjabat tangan Laurin.

"Waaah lo makan banyak banget." Laurin melihat sekitar tiga centong nasi, dua paha ayam, dan setumpuk sayuran di dalam nampan makanan Leon.

"Cowok kan emang harus makan banyak. Apalagi gue ini seorang atlet."

Mata Laurin menyipit, dia masih ingat jika sahabatnya saat SD memiliki tanda lahir aneh di leher. Anehnya, Leon juga memiliki tanda lahir yang sama.

"Apa Key mengalami hilang ingatan lalu berubah nama menjadi Leon? Tapi ... kok kayak cerita sinetron murahan yang gue tonton tadi malam ya?" Laurin menggeleng kuat-kuat, mencoba menampik pikiran bodohnya.

"Ih lihat tuh si Laurin! Tiap ada cogan, langsung disamperin."

"Iya nih. Dia tuh maunya apa sih?"

"Masa' semua cogan harus dia embat sih. Rega dipacarin, Alan sama Elvan didekatin. Eh sekarang Leon mau disikat juga."

"Si Laurin emang gatel banget jadi orang. Heran deh."

"Dulu pas masih jelek aja berani nembak Atta. Apalagi sekarang pas udah cantik?"

"Mukanya doang yang cantik. Tapi dia tuh ular."

Laurin menghela napas jengah, bosan mendengar opini orang-orang di sekitarnya. Saat dia masih jelek, dihina. Setelah dia jadi cantik pun, dicibir. Seolah-olah semuanya salah di mata mereka.

K-U season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang