"Lepas" suara Ari dingin dan tajam.
"Sabar dulu" Deva berbisik menenangkan Ari sambil mengelus pundak cowok itu. Hebatnya, Ari langsung tenang lalu diam memperhatikan adegan di depannya.
"Jadi elo yang bikin Yudha berubah?!" Ria membentak Dinaya setelah menyiram Dinaya dengan jus jeruk dingin. Senyuman menjengkelkan keluar dari bibirnya melihat hasil karnyanya di dress yang dikenakan Dinaya. Bagian dada basah hingga bagian perut. Dinaya berusaha menutupinya dengan handbag yang dipegangnya.
"Maksudnya?" Dinaya masih tenang walau sudah basah kuyup dan dipermalukan dihadapan para penonton seperti saat ini. Dia sudah berjanji pada keluarganya tidak akan terlihat lemah di hadapan orang-orang ini.
"Lo ngegoda dia disaat gw nggak ada!"
Dani melotot pada Ria, 'kalau lo cowok udah gw ajak duel nih orang' batinnya.
"Fitnah itu dosa, lagian dapet bisikan dari mana lo bisa nuduh gw?" Dinaya masih tenang tapi udara dingin dari AC ruangan membuatnya jadi menggigil.
Dani yang tadinya di tahan oleh Dinaya memperhatikan gerak geriknya, akhirnya Dani melepas jas yang dia gunakan dan menyampirnya di tubuh Dinaya.
'Makasih' bisik Dinaya tanpa suara pada Dani yang dibalas dengan senyum tipis serta anggukan oleh cowok itu.
Sebenarnya Dani ingin sekali menarik dan menggendong Dinaya keluar dari ruangan itu, tapi dia tau Dinaya tidak akan mau diperlakukan seperti itu.
"Jangan sok suci! Yudha nggak bakal bisa berubah cuek ke gw karena dia cinta mati sama gw. Dan sekarang dia berubah cuek gara-gara elo cewek penggoda!!!" Ria berteriak histeris.
"Astaga!! Ria apa-apaan kamu.... Dinaya?" Ario merasa malu dengan sikap Ria yang baru 5 menit datang tapi langsung jadi bahan tontonan.
"Riaa, kesayangan mommy, kamu nggak papa nak?"
'Cih, drama queen. Udah jelas anak orang yang disiram anaknya' batin Deva kesal.
"Dinaya kamu nggak papa? Ria! Kamu keterlaluan. Aku udah jelasin semuanya" Yudha marah dan ingin rasanya membela Dinaya, tapi dia tidak bisa.
"Gara-gara dia kamu berubah! Aku nggak rela ngelepasin cewek penggoda kayak dia!"
"Tutup mulut kamu!!" Yudha marah dan kali ini nggak bisa di tahan, apalagi dia melihat Dinaya dirangkul Dani. Dia makin kesal.
"Kamu tega! Hiks.. kita akan nikah tapi kamu masih bela dia"
'Satu lagi drama queen, kok gw pengen muntah ya' batin Deva sambil menutup mulutnya.
"Apa maksud kalian? Yudha dan Dinaya ada hubungan?" Ario mulai mengerti situasinya. Walau dia malu dengan sikap Ria, dia tetap menyayangi putrinya. Tidak ada yang boleh membuat putrinya menangis.
"Maaf om. Dulu memang ada hubungan tapi sekarang udah nggak ada" Dinaya jujur.
Papa dan mama Dinaya hanya bisa diam melihat anaknya di bully. Dinaya tidak akan mau keluarganya ikut campur masalah pribadinya dan kedua orangtuanya mengerti serta sangat menghargai tindakan Dinaya karena mereka percaya, apapun keputusan Dinaya adalah yang terbaik buatnya.
"Ada apa?" Sisi yang entah dari mana, tiba-tiba datang dan berdiri disamping mama Dinaya.
"Dinaya Si, aku nggak tega liat dia dituduh seperti itu"
Sisi memperhatikan adegan didepannya dan langsung bisa membaca situasi karena dia pernah merasakan hal yang sama.
"Dia kuat, kayak kamu. Kita liat apa yang akan dilakukan anakmu" Sisi merangkul mama dan mencoba menengkan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Me and My Possesive Bro (End)
Художественная прозаSiapa sangka seorang Dinaya Feriawan, dokter cantik, elegan dan sangat seksi itu masih menjomblo selama 25th hidupnya, alias jomblo seumur hidup. Bukannya dia punya kelainan soal percintaan, dia mau dan ingin. Hanya saja Perjuangannya selalu terhamb...