"Rii...!!! Lo kenal cowok itu?!" Dinaya kaget campur penasaran ketika melihat tampilan cowok yang baru keluar dari mobilnya, tepat di depan mobil Ari terparkir.
Ari menoleh bingung akan sikap Dinaya. Dia melihat arah telunjuk Dinaya. Oh! Dia baru ingat,, cowok itu adalah atasannya, Wakapolres muda yang baru akan dilantik hari ini. Dan dia ingat namanya Yudha Pratama.
"Dia kerja disini? Atasan lo?" Dinaya tau perbedaan bentuk pangkat yang ada di bahu polisi karena Ari pernah sekilas menjelaskan padanya.
"Dia wakapolres yang mau dilantik hari ini bareng kapolres baru. Yok!" Ari keluar mobil sambil berpikir keras. Mungkinkah Dinaya dan atasannya itu?
"Dia Yudha yang kemaren gw ceritain. Temen Dani" Dinaya memberi penjelasan setelah melihat wajah serius Ari saat berpikir.
"Really?!" Ari sudah mulai menerka-nerka tapi dia tetap kaget.
"Iya, orangnya ngeselin banget, sumpah!!"
"Saya?"
Suara bariton itu mengagetkan Dinaya dan Ari. Mereka menoleh ke belakang dan benar saja, yang dibicarakan tepat ada di belakang mereka dan memberikan wajah ngeselin dengan seringaiannya.
"Iya" ucap Dinaya cuek.
"Kita kenal?"
Jleb! Dinaya tertohok mendapat pertanyaan dengan wajah datar itu. Tuh cowok emang jago banget akting. Beberapa orang yang berlalu lalang tertarik melihat interaksi mereka karena penampilan Yudha yang mencolok begitupun Ari yang sama-sama menggunakan seragam lengkap polisi. Kepala Dinaya menoleh kiri kanan, sadar orang-orang mulai memperhatikan mereka, Dinaya memdengus kesal.
"Oh maaf! Salah orang!" Dinaya meninggalkan Yudha yang sekarang malah tersenyum penuh arti. Cepet banget berubah ekspresinya.
Ari yang bingung sedari tadi hanya diam mematung.
"Hey.. KaSat Sabhara?" Yudha mengulurkan tangannya kepada Ari yang baru sadar dari kebingungannya.
"Iya benar, perkenalkan saya Ari pak" Ari menyambut uluran tangan Yudha. Dan memberikan senyum ramah.
"Kalian couple?" Yudha bertanya penuh rasa penasaran, terlihat jelas pada mata dan raut wajahnya.
Ari tersenyum dalam hati. Ternyata dugaannya benar. Dinaya berhasil ngegaet cowok lagi, dan kali ini ancaman terbesarnya. Seorang polisi dengan pangkat tinggi. Bagaimana dia bisa menyeleksi polisi yang baru dikenalnya dan lebih susahnya lagi, dia atasannya.
"Kelihatannya gimana pak?"
"Panggil bang aja, saya masih belum berkeluarga loh. Berasa tua dipanggil pak" Yudha melirik jam tangannya. "Sambil jalan?"
Ari mengangguk dan mengikuti langkah Yudha. "Kalau sudah orangnya yang request langsung, saya mana bisa nolak. Benar bang?" Emang bawaan Ari yang gampang bergaul ntah emang orang-orang yang ditemuinya hampir semuanya easygoing, Ari selalu bisa cocok dengan orang-orang itu.
"Ya, apalagi yang order senior ya? Hehe"
Dalam beberapa menit perjalanan dari parkiran sampai ke depan ruangan Ari, mereka terlihat sudah akrab. Membahas apapun yang bisa dibahas.
Ari mengajak Yudha untuk menunggu di ruangannya karena masih ada waktu 30 menit lagi sebelum acara dimulai.
Ceklek!
"Loh! Lo ngapain disini?" Pertanyaan Ari membuat Dinaya memutar bola matanya.
"Ga boleh?"
"Emang ngapain?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Me and My Possesive Bro (End)
Fiction généraleSiapa sangka seorang Dinaya Feriawan, dokter cantik, elegan dan sangat seksi itu masih menjomblo selama 25th hidupnya, alias jomblo seumur hidup. Bukannya dia punya kelainan soal percintaan, dia mau dan ingin. Hanya saja Perjuangannya selalu terhamb...