Deva
Drrrttt... drrttttt.....
Deva yang baru keluar kamar mandi langsung berlari kecil ke arah kasur dan menyambar hp nya.
"Nomor baru?" Gumam Deva. Sedikit ragu Deva mengangkat panggilan itu.
"Halo"
"Gw tebak lo nggak ngesave nomor gw"
Deva menjauhkan hpnya dan menyerngit "hah?! Siapa?"
"Cowok ganteng yang lo temuin tadi siang"
Deva mulai berpikir. Cowok ganteng tadi siang, pikirannya tertuju pada Ari. Jadi cowok itu beneran serius mau nelpon gw?
"Ari?" Diva berbisik.
"Makasih udah nganggap gw ganteng"
Deva mendengus, Ganteng iya, tapi narsisnya itu loh, kebangetan.
"Ada apa?""Kok ada apa? Kan gw mau ngapel"
"Maksudnya?"
"Ngapel, nanyain kabar lo dan lagi apa?"
"Kok gw geli ya"
"Gw nggak lagi gelitikin lo. Gw nanya lo lagi apa?"
Garing abiss. "Abis mandi"
Tut.. tut...
"Loh! Dimatiin? Aneh nih cowok" gumam Deva lalu mengabaikan hpnya yang dia lempar ke atas kasur. Deva berniat memakai baju tapi dering hpnya kembali mengusik.
Sebelum mengangkat telpon, ada suara ketukan di pintu kamarnya, Deva membuka pintu sambil menyambar hpnya saat melewati kasur.
"Kenapa bi?"
"Anu non, udah di tungguin di bawah" bi inces nyengir.
"Ok bi, bilang bentar lagi aku turun. Mau dandan dulu"
"Siip non" bibi berlalu dan Deva melamun memperhatikan bi inces sampai menghilang di tangga. Dia sebenarnya sangat malas turun. Dia mendesah.
"Woww!!!"
Deva mencari sumber suara.
"Gw di ha-pe lo"
Deva melihat hpnya dan seketika dia melotot kaget. Ternyata dia tanpa sadar sudah menerima panggilan Ari. Parahnya lagi kali ini adalah panggilan Video dan tampilan Deva sangat tidak layak dilihat.
Deva hanya memakai handuk melilit di badannya dan handuk yang melilit di kepalanya membuat kulit bahu dan lehernya terekpos sempurna.
"Gw udah liat kalii... mimpi apa semalem bisa liat bidadari abis mandi" Ari tertawa puas.
"Dasar mesuummmmmmm!!"
Deva segera mematikan hpnya dan berganti pakaian. Dandan sederhana dan mengeringkan rambutnya. Deva mengabaikan Ari yang masih berusaha menelponnya. Deva malu. Dan Ari cowok pertama yang pernah melihat dirinya habis mandi.
Ya Ampunn....malu banget!!
15 menit berlalu, Deva sudah duduk manis di hadapan para tamu orang tuanya.
"Deva cantik banget ya, sekarang udah kerja tetap di RS Wijaya?" Tante Sari menyambut Diva dengan pertanyaan tersebut.
"Iya tan" singkat dan disertai senyum terpaksa.

KAMU SEDANG MEMBACA
Me and My Possesive Bro (End)
Narrativa generaleSiapa sangka seorang Dinaya Feriawan, dokter cantik, elegan dan sangat seksi itu masih menjomblo selama 25th hidupnya, alias jomblo seumur hidup. Bukannya dia punya kelainan soal percintaan, dia mau dan ingin. Hanya saja Perjuangannya selalu terhamb...