Namjoon terus melajukan motornya tak peduli medan yang ia tempuh merupakan hamparan rumput yang berbukit.
Membuat setiap guncangan yang memualkan dapat Yerim rasakan.
Bercakkan lumpur dari hamparan rerumputan hutan yang mengembun sehingga membuat tanah disekitarnya membasah, sudah tak dapat dihindari lagi.
Bahkan motor yang Namjoon kendarai sudah dipenuhi oleh lumpur.
Hutan sangat gelap dan mencekam jika dimalam hari. Begitu sunyi, sehingga Yerim hanya bisa mendengar derungan mesin motor yang Namjoon jalankan. Juga, tembakan yang meleset terus saja dihujani dari kejauhan sekitar beberapa meter dari motor Namjoon dan Yerim melaju.
Yerim merasa hembusan angin dingin semakin menerpa keduanya ketika mereka semakin dalam memasuki hutan dengan kecepatan tinggi.
Yerim punya firasat buruk akan hal ini.
"Namjoon!"Panggil Yerim.
"Apa?!" Namjoon fokus berkendara.
"Sepertinya ada sesuatu yang bebas diujung hutan sana, kita akan segera keluar dari daerah pepohonan ini!!"
"Maksudmu?!"
SRRAKKKK.....
"WOAAAH??!
"AHK!"
Syiiiuunggg.....
BYUURRRRRR!!!
"INI MEMBUATKU GILA??!!"
Namjoon terkejut bukan main, ketika kata-kata Yerim benar.
Mereka hampir saja jatuh dari atas tebing curam ujung hutan yang dibawahnya langsung lautan bebas.
Beruntung Namjoon refleks segera menyadarinya, ia menjatuhkan motor yang ia kendarai dan menahan tubuh Yerim yang juga terjatuh bersamaan.
Beruntung, Namjoon melakukannya dengan tepat waktu sehingga sebelum tubuh mereka jatuh dari atas tebing, motor mereka sudah lebih dahulu yang terjatuh.
Meskipun mereka berdua harus mendapat konsekuensi dengan mengalami luka sobekan yang cukup besar dibagian lengan atas akibat terseret oleh tanah beberapa meter setelah Namjoon menjatuhkan motornya.
"Kau tidak apa-apa, Yerim?!" Namjoon berusaha terbangun.
"Arrrghh...Namjoon, lenganku! Aku sudah menduga. Angin kencang itu adalah tebing, argghh.."Yerim mengerang kesakitan memegangin lengannya yang mengalami luka sobek itu.
"Yerim...sabar ya, ini akan segera berakhir. Percayalah padaku..." Namjoon mulai berkaca-kaca sambil berusaha menghentikan darah segar yang terus mengalir dilengan Yerim. Namjoon menggunakan kain seadanya dengan menyobek kaos putih miliknya yang sudah penuh dengan bercak darah itu.
"Tahan, Yerim. Ini akan segera selesai..."
"Namjoon....hiks aku sudah tidak tahan! Lebih baik aku mati saja! hiks aku sudah tidak kuat! Hiks..keluarkan aku dari situasi ini! Hiks..." Yerim menangis sejadi-jadinya, mentalnya kini sudah benar-benar lemah. Yerim merasa sudah berada di titik keputus asaannya.
Namjoon berusaha menahan amarah sekaligus isaknya, dan tetap berusaha menutup luka Yerim. Meski ia tau, ini hanyalah hal yang sia-sia.
Namjoon meneteskan air matanya dan tetap berbicara seakan menenangkan Yerim yang menangis frustasi, ditengah kemustahilan. Bodohnya bibir Namjoon berkata semuanya akan usai dan baik-baik saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Vengeful Prince ✔️
Fanfiction[ COMPLETE ✔️] 🚨 Konten Dewasa ( 18+)🚨 Mengandung banyak kekerasan dan hal lainnya yang berbau dewasa, di mohon kebijakannya dalam memilih bacaan yang sesuai dengan umur. Kim Seokjin. Siapa yang tidak mengenalnya? Dia itu seorang pangeran bagi ne...