XLVII. Pertengkaran

1K 106 31
                                    

Seokjin melepas penatnya setelah bekerja. Kini pandangannya tertuju pada jalanan malam dengan beberapa lampu jalan yang menerangi sepanjang trotoar.

Seberkas cahaya itu masuk ke dalam jendela mobil, dimana Seokjin berada didalamnya saat ini. Menerangi wajah tampannya itu sekilas.

Ia bisa bersantai, tanpa harus mengemudi. Ketika sang supir pribadi sudah memegang stir kemudi dikursi depan.

Seokjin hanya perlu beristirahat dalam perjalan pulang dikursi belakang.

Entahlah, pikiran Seokjin berkelana. Mengingat Mina, yang pasti sudah menunggunya dirumah. Dan selalu, ketika pulang dengan pikiran suntuk. Wajah cantik istri tercintanya yang selalu menyambutnya itu membuat rasa lelahnya seharian bekerja hilang seketika.

Itulah salah satu dari beribu alasan Seokjin mencintai Mina.

Memikirkannya saja sudah membuat bibir Seokjin tersenyum dengan sendirinya.

Sampai pandangannya tertuju pada sebuah toko kue yang dilewatinya.

Seokjin berpikir memberikan sesuatu pada Mina ketika pulang nanti.

"Berhenti di toko kue itu, aku ingin membeli sesuatu" Perintah Seokjin pada sang supir.

♠️♠️♠

Seokjin sudah turun dari mobilnya dan hendak memasuki rumah, ditangan sebelah kanannya sudah terdapat sekotak kue yang dibungkus dengan pita cantik. Yang didalamnya terdapat strawberry cream cake kesukaan Mina.

Seokjin memasuki rumah, tampak sepi. Hanya para maid dan butler yang menyambutnya, tanpa kehadiran Mina yang sedang Seokjin rindukan saat ini.

"Dimana Mina?" Tanya Seokjin kepada seluruh maid dan butler.

Seluruh maid dan butler hanya bisa menelan ludahnya dengan susah payah, menghadapi pertanyaan Seokjin. Setelah apa yang terjadi hari ini.

"Nyonya Mina sedang berada dikamarnya, Tuan"

"Kenapa? Apa dia sedang sakit?"

"Saya kurang tau, Tuan"

Mendengar perkataan dari salah satu maid, membuat Seokjin menghela nafasnya dengan berat.

"Ada apa dengan Mina? Tidak biasanya dia seperti ini"Pikir Seokjin.

"Kalau Namjoon dan Yerim, apa mereka sudah pulang?" Tanya Seokjin lagi.

"Mereka berdua sudah pulang, dan sekarang sedang berada diruang keluarga"

"Baiklah...."

Seokjin berjalan menuju, ruang keluarga.

♠️♠️♠


"Bagaimana dengan lowongan pekerjaan yang ini, Namjoon?"

"Hm...kurasa jangan, kita cari yang benar-benar sesuai dibidangmu"

"Kalian sedang apa?" Seokjin berjalan menghampiri Namjoon dan Yerim yang kini sedang mencari suatu informasi di setumpuk kertas koran serta info secara online.

"Ah..kak Seokjin, Yerim berniat meminta bantuanku untuk segera mencari pekerjaan" Jelas Namjoon.

"Itu benar kak, aku ingin segera bekerja" Ucap Yerim semangat.

"Hm...bagaimana kalau kau bekerja dirumah sakit milik keluarga Kim? Apa kau mau?" Tawar Seokjin.

Yerim tersenyum hangat kearah Seokjin.

"Aku ingin mencoba mencari pekerjaan dengan usahaku kak, aku harus berjuang terlebih dahulu"

"Tidak perlu khawatir, aku tidak akan membedakanmu. Kau bisa ikut tesnya secara umum, tanpa perlakuan khusus yang tidak kau inginkan itu" Jelas Seokjin.

The Vengeful Prince ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang