LXV. Terhapus

907 105 45
                                    

PRANG!








"Aku tidak mau makan! Aku mau keluar dari sini!"

"Tapi....anda harus makan Nyonya, atau Tuan Yoongi akan marah besar"

"Aku tidak peduli! Mau menyiksaku pun juga, aku tidak takut dengannya! PANGGIL MIN YOONGI SEKARANG JUGA!"

Mina terus berteriak kesal, ia sangat benci. Dikurung dan di pasung layaknya orang gila.

Beberapa kali ia harus berusaha melepaskan rantai yang mengait diantara kedua tangan dan kakinya. Percayalah ia sangat benci dengan kondisi seperti ini, dia bukanlah seekor binatang yang dirantai agar tidak bisa kabur ke mana-mana.

Seorang maid wanita, yang mengurusnya selama ini hanya bisa terus-terusan memungut sisa makanan yang Mina buang begitu saja. Mina benar-benar tidak sudi makan apapun ditempat ini.

Sebuah kamar, dengan satu jendela yang tertutup tralis besi. Jendela itu selalu tertutup, bahkan Mina sampai tidak pernah tau dimana ia berada dan sudah berapa hari yang ia lalui tanpa melihat cahaya matahari.

Rantai yang menjuntai disekitar tangan dan kakinya benar-benar menyiksa dirinya.

Bahkan, panjang rantai ini hanya bisa cukup sampai ia masuk ke dalam kamar mandi.

Jika Mina ingin meraih jendela fentilasi kamar mandi yang terkadang masih terbuka, maka yang ia akan merasakan rantai itu mulai menahan pergelangan tangan dan kakinya.

Mina bahkan sudah tidak dapat merasakan pergelangan tangan maupun kakinya lencet atau ngilu akibat menahan beban rantai-rantai yang begitu panjang itu.

Mina tau hal yang dilakukan padanya saat ini menyiksa sang buah hati yang berada di kandungannya, mulai tumbuh. Namun perutnya masih belum membesar.

Mina benar-benar merasakan sakit dan mual itu sendiri. Jika ia merasa tidak kuat. Hal yang bisa ia lakukan hanya memohon pada maid itu untuk mendapat segelas susu ibu hamil setiap malam harinya.

Maid yang mengurusnya selama ini hanyalah seorang robot, ia tidak pernah ingin mendengar jika Mina membujuk agar mau membantunya untuk keluar dari tempat ini. Dan jawabannya selalu sama, ia hanya menjalankan tugas yang Tuan Yoongi perintahkan. Maka Mina sudah berpikir tak ada harapan lagi untuk membujuknya meski berulang kali.

Mina tiada hentinya menangis dalam diam. Memeluk kedua lututnya diatas kasur dan menyembunyikan wajah penuh frustasi itu diantara kedua lengannya.

Ia benar-benar merasa hancur, ingin menyerah dan mati saja rasanya. Tapi ia selalu ingat, buah hatinya bersama Seokjin juga sama berjuangnya untuk tetap hidup didalam perutnya.


Cklek!


"Suara gaduh apa lagi?!"

Hoseok masuk membuka pintu kamar yang mengurung Mina selama ini, biasanya pintu itu selalu terkunci rapat. Dan hanya orang tertentu yang memiliki kuncinya, bahkan maid itu tidak memilikinya. Terkecuali sesuai waktu yang pas maka seseorang akan membukanya untuk keluar kemudian menguncinya kembali dengan sangat rapat.

Hoseok masih menggunakan penyamarannya selama ini, sambil terus mengawasi Mina. Mina belum tau, jika orang terdekat Seokjin bisa sebejat ini mengkhianatinya.

"Tuan, lagi-lagi Nyonya membuang makananya"Lapor sang maid itu yang baru saja membersihkan sisa makanan yang terbuang.

Hoseok berdecak kesal. Selalu saja membuatnya repot, ingin rasanya main kasar. Tapi ia baru ingat, biar bagaimana pun dia seorang wanita yang tengah berbadan dua.

The Vengeful Prince ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang