Hujan deras dan gemuruh petir menyatu dengan langit malam yang sunyi dan gelap.
Disebuah rumah yang besar dan megah seperti istana terjadi sebuah pertentangan hebat yang begitu menyakitkan bagi keduanya.
"Aku tidak percaya bisa-bisanya kau melakukan ini padaku!! hiks"
"Aku tahu, aku minta maaf. Tolonglah terima dirinya, apa kau tidak mengasihani dirinya yang baru saja kehilangan Ibunya?!"
"Lebih baik aku pergi dari sini! Dari pada aku harus melihat anak hina dari hasil perselingkuhanmu dengan wanita jalang itu!!hiks..hiks"
"Kau mau kemana, hah?!"
Wanita cantik yang penuh dengan kesedihan itu pergi meninggalkan lelaki yang sama sekali tidak punya hati itu.
Disudut kecil lemari dekat ambang pintu. Seorang anak laki-laki berumur sekitar tujuh tahun hanya bisa berdiri diam mematung, dengan tetesan air mata yang sudah membasahi pipinya.
♠️♠️♠️
"Ibu, mau pergi kemana?! Jangan tinggalkan aku sendirian bu, Kumohon hiks...hiks"Ucap anak laki-laki itu dengan penuh permohonan serta tangisnya yang begitu pilu.Sang Ibu sampai-sampai tidak tega melihat anak tunggal satu- satunya ini begitu sedih.
Tangan lembutnya mengelus surai hitam legam sang anak.
"Seokjin, maafkan Ibu harus melakukan ini padamu. Ibu sudah tidak bisa tinggal disini lagi, Ibu juga tidak bisa membawa dirimu bersama Ibu. Tetap jaga dirimu disini, jaga Ayahmu juga. Kau adalah pewaris tunggal. Kau harus hidup bersama Ayahmu"Jelas sang Ibu penuh kelembutan namun terasa begitu menyakitkan bagi Seokjin.
"Ayah jahat! Membuat Ibu tidak bisa bersama denganku lagi. Aku benci Ayah!"Ucap Seokjin kesal.
"Jangan bicara seperti itu, dia itu Ayahmu. Dialah yang menghidupi kita. Tanpa Ayah, Seokjin mungkin tidak bisa sebesar dan sekuat seperti sekarang ini"
"Tapi, Ayah jahat! Membuat Ibu tersiksa seperti ini"Ucap Seokjin sambil menghapus air mata yang jatuh dari netra sang Ibu yang kini sudah membengkak.
"Seokjin ingin Ibu tidak tersiksa lagi kan?"Tanya sang Ibu.
"Iya, Seokjin ingin Ibu senang dan tidak sedih lagi"
"Kalau begitu turuti kata-kata Ibu, tetap bersama Ayah dan biarkan Ibumu ini pergi"Jelas sang Ibu.
"Tapi bu?! "
"Seokjin harus menuruti kata-kata Ibu sayang"Ucap sang Ibu yang kini menangkup wajah malaikat Seokjin.
Seokjin hanya bisa mengangguk kecil dalam tangisnya, sang Ibu kembali memeluk erat Seokjin. Seokjin kecil yang kini tangisnya pecah dalam dekapan sang Ibu.
Seorang pria kini tengah berada diambang pintu menatap sendu perpisahan yang begitu memilukan ini.
Tuk..tuk
Suara pintu diketuk, perlahan membuat Seokjin dan sang Ibu melihat kearah pintu.
"Nyonya, tuan sudah meminta saya untuk mengantar Nyonya"Ucap sekretaris Jung tangan kanan Ayah Kim.
Nyonya Kim hanya bisa tersenyum miris, ia tahu bahwa waktu perpisahan dengan anak tercintanya telah habis.
CUP
KAMU SEDANG MEMBACA
The Vengeful Prince ✔️
Fanfic[ COMPLETE ✔️] 🚨 Konten Dewasa ( 18+)🚨 Mengandung banyak kekerasan dan hal lainnya yang berbau dewasa, di mohon kebijakannya dalam memilih bacaan yang sesuai dengan umur. Kim Seokjin. Siapa yang tidak mengenalnya? Dia itu seorang pangeran bagi ne...