"Yoongi...."
"Yoongi?..."
"Hm...sepertinya aku harus datang saat acara wisudanya nanti"
"Yoon?!..."
"YOONGIIII!!!!!"
"YAK!! KAU MEMBUATKU KAGET!!"
Yoongi berteriak bak seekor kuncing yang baru saja tanpa sengaja ekornya terinjak, ia sangat kesal.
Seokjin tak kalah merasa sebal melihat Yoongi yang malah balik memarahinya.
"MENYEBALKAN!! Kau tidak mendengarkan saat aku menjelaskan beberapa materi yang hendak di presentasikan dengan klien nanti!"Bentak Seokjin murka.
Yoongi sedikit menciut, ketika ketahuan tidak memperhatikan pekerjaan dan malah fokus dengan hal yang lain. Ia berusaha menjaga sikapnya didepan Seokjin.
"Iya! Iya! Aku sudah mengerti"
"Berapa persen?"
"Hmm.. 40% eh?!"
Seokjin mendengus kesal, tidak tau harus bagaimana lagi dengan sahabat satu-satunya yang sangat mirip dengan jelmaan kucing ini.
Seokjin memijat pelipisnya dengan lelah, sementara Yoongi hanya menurunkan pandangannya. Sambil sesekali memutar pena di sela-sela jari pucatnya itu.
"Kau kenapa?! Mau datang ke wisuda siapa, hah?"Tanya Seokjin langsung.
Yoongi sesaat menghentikan permainan pena dijarinya, ia menutup mulutnya rapat-rapat. Dirinya sangat mengingat bagaimana wajah manis itu ketika mengancamnya 'jangan ada yang memberitahu soal kabar gembira itu'.
Yoongi, harus menjaganya secara rahasia.
"Bukan apa-apa. Lanjutkan saja, aku akan mendengarkan" Ucap Yoongi mengalihkan pertanyaan Seokjin.
"Hishh! Bagaimana mau menjelaskan selanjutnya. Kalau kau saja belum mengusai materinya!"Protes Seokjin.
Yoongi tersenyum tipis dan mendongkakkan kepalanya menghadap Seokjin, yang tengah berdiri dipinggir meja kantor dengan tangan yang penuh kertas-kertas tulisan kecil bertinta hitam. Menatapnya tajam beserta kacamata optik yang selalu saja ia gunakan. Membuat Yoongi selalu berspekulasi, jika kacamata itu membuat Seokjin menjadi pribadi yang serius dan membosankan.
Kedua telapak tangan Yoongi menyatu diatas meja, menarik nafas perlahan dengan tatapan melas.
"Baiklah, bos Seokjin. Jelaskan semuanya lagi dari awal, maka aku akan serius mendengarkan" Ucap Yoongi dengan santainya.
"Aishhhh! Merepotkan saja!"
"Aku bisa tidak fokus, hanya untuk memikirkan datang ke acara wisudanya nanti. Yoongi, apa kau sudah gila?! Ikuti rencana selanjutnya!"
♠️♠️♠
"Apa?! Kau sudah melakukan...mmmpfftt"
"Yak!! Kakak kenapa menutup mulutku?!"
"Jangan berisik, bodoh! Bagaimana kalau ada mendengar?! Aku malu!"
Mina tiada hentinya bergerak gelisah dalam duduknya. Ketika Yerim dengan seenaknya berteriak dihalaman belakang rumah, saat Mina bercerita sudah melakukan hubungan intim bersama sang suami yaitu Seokjin.
"Untuk apa malu?! Lagipula kalian sudah sah"
"Tapi kan___"
"Sudahlah kak, sering-sering saja kalian melakukannya. Agar kak Mina dan kakak ipar mendapatkan seorang bayi, aku pasti akan senang memiliki keponakan" Ucap Yerim dengan semangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Vengeful Prince ✔️
Fiksi Penggemar[ COMPLETE ✔️] 🚨 Konten Dewasa ( 18+)🚨 Mengandung banyak kekerasan dan hal lainnya yang berbau dewasa, di mohon kebijakannya dalam memilih bacaan yang sesuai dengan umur. Kim Seokjin. Siapa yang tidak mengenalnya? Dia itu seorang pangeran bagi ne...