XXXV. Diambang

1.4K 146 26
                                    

Yerim, dengan perlahan mengoleskan obat merah disekitar luka goresan yang Mina derita.

Setelah insiden mengerikan tadi, Mina langsung meminta kepada Seokjin untuk pulang, ia menolak saat hendak dibawa ke rumah sakit oleh dokter Daniel.

Mina beralasan jika luka yang ia derita tidak terlalu berat.

Alhasil dokter Daniel pun menuruti permintaan Mina. Dan Mina meminta hanya Yerim yang mengobati lukanya.

Mina masih trauma jika ada pria lain yang menyentuhnya, walaupun pria itu sama sekali tidak membahayakannya sekali pun.

Dan Yerim mendapat bimbingan dari dokter Daniel untuk mengobati sekaligus merawat Mina dirumah.


"Semuanya selesai, kakak bisa tidur dan beristirahat. Aku keluar dulu"Pesan Yerim yang hanya mendapat anggukan dari Mina sebelum ia berjalan keluar dari kamar.

Diambang pintu, Yerim sudah melihat Seokjin yang menunggu disana.

"Bagaimana keadaannya? Dia mau ku temui kan?"Tanya Seokjin khawatir.

Pasalnya Mina benar-benar tidak memperbolehkan seorang pria pun masuk ke dalam kamarnya setelah pulang tadi.

"Lukanya sudah ku obati, hanya saja kakak benar-benar masih ketakutan. Aku tidak tau apa kak Seokjin bisa masuk atau tidak, tapi akan ku tanyakan"

Seokjin pun mengangguk mengerti.

"Kak, apa kak Seokjin boleh menemui kakak?"Tanya Yerim kepada Mina yang masih terbaring dikasurnya.

"Hanya Seokjin saja"Jawab Mina singkat.

Yerim memberi tanda bahwa Seokjin diperbolehkan untuk masuk.

Dengan sigap Seokjin pun memasuki kamar.

"Jaga kak Mina. Aku masih harus bicara dengan dokter Daniel mengenai kondisinya"

"Baiklah, tanyakan yang benar kepada dokter Daniel bagaimana kondisinya"

Yerim sudah menghilang dibalik pintu, Seokjin langsung menutup pintunya dan berjalan perlahan kearah Mina yang masih menatap kosong.

Seokjin semakin bersalah melihat kondisi Mina seperti ini.

"Mina...."Panggil Seokjin pelan.

Mina menyadari kehadiran Seokjin, ia langsung berusaha menghapus sisa jejak air mata dimata kosongnya itu.

Mina ingin berpura-pura seakan dia baik-baik saja didepan Seokjin.

"Maafkan aku, aku belum bisa berani untuk ditemui siapapun"Mina menghela nafas beratnya dengan tatapannya yang menurun.

Tiba-tiba saja Seokjin langsung berlutut disamping kasur Mina.

"Maafkan aku Mina, aku bukanlah suami yang baik. Aku mengingkar janjiku, aku tidak melindungimu. Bahkan kau hampir celaka karena salahku"Seokjin benar-benar merasa bersalah ia berusaha menahan sesaknya kesalahan yang ada pada dirinya.

Mina hanya bisa mengelus pelan surai Seokjin yang tertunduk disampingnya.

"Tak apa Seokjin, kau sudah melakukan yang terbaik"Ucap Mina dengan suara pelannya.

"Jangan seperti ini, aku malah akan semakin sedih melihatmu terpuruk dengan perasaan bersalah, saat ini aku sedang membutuhkan pelukanmu"

Dengan senyum tipisnya Seokjin langsung membawa Mina dalam dekapannya.

CUP!

CUP!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Vengeful Prince ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang