Seokjin sejak tadi, pandangan sendunya tak pernah lepas dari Mina yang kini tengah terbaring tak sadarkan diri.
Genggaman tangannya tak luput juga terlepas dari tangan ringkih Mina.
Seokjin benar-benar menunggu Mina untuk segera sadar.
Seokjin bahkan tidak peduli, dengan anjuran dokter yang mengobati lukanya. Seokjin harus beristirahat terlebih dahulu, agar luka-lukanya segera pulih.
Tetapi Seokjin tidak pernah mendengarkan siapa pun. Ia hanya akan mendengarkan perkataan Mina setelah ia sadar.
"Bangunlah sayangku... Aku berada disisi mu sekarang"Lirih Seokjin.
Entah sudah berapa kali mulut Seokjin berucap lirih seperti itu didepan Mina. Hanya satu keinginan Seokjin saat ini, Ia hanya ingin melihat Mina tersadar.
♠️♠️♠️
Sementara itu. Namjoon, Ong, dan para pengawal lainnya hanya bisa menunggu di lorong rumah sakit.
Namjoon hanya terduduk sambil sesekali memainkan jari-jari tangannya dan mengusap tekuknya yang merasa lelah.
Ia berusaha menahan kantuk yang menyerangnya di malam yang larut ini.
Di sudut lorong. Ong berjalan santai menghampiri Namjoon, ia menyodorkan segelas kopi instan yang ia pegang dua gelas itu.
"Kopi? Kau terlihat lelah"
Namjoon hanya mengangguk pelan dan menerimanya, lalu ia menyeruputnya sedikit.
Ong beralih duduk disamping Namjoon.
"Aku tidak menyangka, Tuan Seokjin bisa sebegitu khawatirnya dengan seseorang seperti tadi"Ong tampak heran dengan ucapannya.
"Aku juga mengakuinya, dia nampak berbeda. Seakan pertahanan angkuh dalam dirinya telah runtuh"Sahut Namjoon.
Seulas senyum muncul di bibir Ong. Ong mengajak Namjoon mendengarkan ucapannya.
"Dengarkan aku, sepertinya cinta telah berhasil membuat hati Tuan Seokjin yang beku itu mencair"
"Jadi?"
"Aku kira selama ini kau pintar"Sinis Ong
"Yakk.. Aku kan tidak tau"Protes Namjoon.
"Inilah kelemahanmu, kau tidak pernah peka terhadap perasaan, kau ingin kakakmu menganggapmu bukan? Maka kau harus berikan banyak cinta pada padanya. Kau tau, cinta seorang saudara"Jelas Ong.
Namjoon hanya mengangguk perlahan mendengarkan.
"Aku pergi dulu, masih ada urusan. Jaga tempat ini baik-baik"Pamit Ong menepuk bahu Namjoon dan kemudian menghilang diantara lorong rumah sakit.
♠️♠️♠️
Di malam yang diselimuti dinginnya udara, di sebuah apartement tengah kota.
Penghangat ruangan menyala untuk menghapus kebekuan ditengah suhu yang mendingin.
Selimut tebal dan sweater hangat melilit sempurna di tubuh si pemilik.
Jemarinya tiada henti menekan tombol remote televisi yang menyiarkan berita ditengah malam.
Ditemani kepulan asap minuman hangat secangkir, dan aroma udara lembab disekitarnya bersama cahaya minim ruangan.
Seringaian tipis membunuh itu muncul.
"CK! Sialan, pintar sekali mereka menyembunyikan berita besar ini dari awak media"
Merasa kesal, tangan yang mengenggam remote itu dengan mudahnya ia banting.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Vengeful Prince ✔️
Fanfic[ COMPLETE ✔️] 🚨 Konten Dewasa ( 18+)🚨 Mengandung banyak kekerasan dan hal lainnya yang berbau dewasa, di mohon kebijakannya dalam memilih bacaan yang sesuai dengan umur. Kim Seokjin. Siapa yang tidak mengenalnya? Dia itu seorang pangeran bagi ne...