XLIV. Clair De Lune

1.1K 119 25
                                    

Seokjin dan Mina sampai dirumah, Seokjin berjalan ke lantai atas menuju kamarnya.

Ia hendak mengganti bajunya yang sudah kotor, terlebih lagi ingatan Seokjin juga masih merasa jijik pada kelakuannya semalam.

"Sial! Menjijikan bahkan aku bisa merasakan aroma parfum para wanita itu di bajuku! Aku harus menggantinya" Gumam Seokjin hendak melepas kemejanya.

"Seokjin...."Panggil Mina dari ambang pintu.

Seokjin merasa nafasnya tercekat saat ini, ia hanya terdiam.

Dan sedetik kemudian Seokjin merasakan dekapan hangat punggungnya. Mina, memeluknya dari belakang.

"Hiks...maafkan aku, aku terlalu egois padamu belakangan ini hiks...maafkan aku, Seokjin" Mina menangis sambil memeluk erat punggung Seokjin.

Seokjin tersenyum tipis, rupanya hubungan mereka akan segera membaik.

Seokjin langsung menghadap Mina. Dan memeluknya erat, ia menepuk-nepuk punggung Mina yang bergetar karena terisak.

"Sttss...jangan menangis, aku juga minta maaf. Belakangan ini aku sangat sibuk dan jarang bersamamu, maafkan aku. Aku janji, akan selalu perhatian padamu" Bisik Seokjin dalam pelukannya.

Mina merasa bersalah, hanya hal seperti itu dia sampai membentak Seokjin. Padahal ia tau, Seokjin sangat menyanyanginya.

"Seokjin aku minta maaf hiks...aku menyesal kau ternyata sangat sayang padaku huweeee..hiks..hiks"

Seokjin hanya bisa tertawa mendengar tangis Mina yang meledak, ia terlihat begitu menyesal kali ini.

"Maafin aku ya..."

"Tidak!! Hiks...aku yang salah! Huweeee...."

Mina menangis, ia tidak ingin melepaskan pelukannya sedikit pun dari Seokjin, alhasil Seokjin harus menahan tubuhnya untuk terus mendekap Mina.

Seokjin tersenyum senang, sambil sesekali menahan tawanya mendengar setiap ucapan penyesalan Mina yang terus ia ungkapkan bersamaan dengan isak tangisnya.

"Terkadang...masalah dengan pasanganmu juga bisa membuat hubungan kalian semakin erat"

♠️♠️♠

Mina saat ini menunggu Seokjin yang tengah mandi. Sambil sesekali ia bersiap-siap.

Mereka berdua, setelah berbaikan berencana untuk kembali turun bersama dan sarapan.

Walaupun waktu sarapan sepertinya sudah terlewat, tetapi mereka tidak mempermasalahkan itu.

Mereka berdua juga berencana untuk jalan-jalan berkeliling kota setelah sarapan, menggunakan transportasi umum diakhir pekan.

Mereka yakin, jalanan kota pasti ramai dan menyenangkan disaat seperti.

Dan tak lupa, Seokjin juga menjanjikan untuk berkunjung ke beberapa tempat yang menyenangkan nantinya, ia rela meninggalkan pekerjaannya diakhir pekan untuk mengajak Mina jalan-jalan hari ini. Mina merasa tidak sabar untuk itu.

Mina menuju meja riasnya, lengkap dengan dress musim seminya. Kebetulan hari ini jatuh pada awal musim semi.

Mina menatap penampilannya yang nampak sederhana namun cantik dan ia menyukainya. Terlebih lagi ia mengerai surai panjangnya itu.

Baru saja ia hendak menyeprotkan parfumnya. Mina mencium sesuatu.

Lavender, disekitar tubuhnya. Padahal ia baru saja ganti pakaian, dan Mina teringat jika ia memeluk Seokjin tadi.

Mina iuga sempat menghirup aroma lavender saat memeluknya tadi, tetapi Mina tidak terlalu menghiraukannya.

Mina mulai memikirkan hal itu saat ini. Lavender bukan parfum milik Seokjin, ia sangat hafal jika tubuh Seokjin selalu beraroma Soft Cotton setiap kali ia memeluknya. Aroma itu sangat favorit bagi Mina, lembut dan menenangkan namun tetap maskulin untuk seorang Kim Seokjin. Jadi, Lavender tidak mungkin parfum milik Seokjin.

The Vengeful Prince ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang