XVII. Perbaikan

2K 184 20
                                    

Author POV 🐣

Didepan tungku api unggu yang menyala dalam redupnya cahaya, Seokjin dan Mina duduk Bersebelahan didekat api unggun untuk menghangatkan diri pada suhu malam yang semakin dingin menusuk.

Dihadapan jendela besar menghadap cakrawala malam yang mengembun. Dalam sunyinya keheningan, Mina hanya terdiam.

Sementara Seokjin sibuk melepas jasnya yang basah.

Seokjin menatap Mina yang sejak tadi diselimuti keheningan.

Seokjin memutuskan untuk mengambil kain tipis yang ada diruangan itu.

"Kau harus tetap hangat"Di selampirkan kain itu dikedua bahu polos Mina.

"Aku sudah terbiasa dengan ini, lebih baik kau saja yang pakai. Tubuhmu lebih dingin dariku"Ucap Mina yang hendak melepas kain tipis itu dari bahunya.

"Tidak, nanti kau bisa sakit"Tolak Seokjin.

Tanpa berpikir panjang Mina menyelampirkan sebelah kain tipis yang ia gunakan itu kepada Seokjin.

Seokjin sedikit terkejut dengan perlakuan Mina.

"Kau tau, terkadang kita harus berbagi kehangatan untuk melawan rasa dingin"Ucap Mina.

Mata indahnya masih menatap kobaran api unggun didepannya.

Seokjin melihat raut wajah Mina yang sebelumnya belum pernah ia lihat. Proporsi wajahnya bisa dibilang hampir sempurna, namun kesempurnaan itu belum dikatakan mutlak bagi Seokjin, melihat wajah penuh tekanan terpapang jelas pada Mina.

Sebuah rasa bersalah timbul dalam diri Seokjin.

"Apa kau tersiksa bersamaku?"

"Bolehkah aku memelukmu?"Tanya Mina balik.

Seokjin sedikit tersentak dengan pertanyaan Mina.

"Tubuhku basah, kau akan kedinginan"

"Aku tidak peduli"Ucap Mina langsung memeluk Seokjin dan menenggelamkan wajahnya dilekuk leher Seokjin.

Seokjin hanya terdiam beberapa saat, ia merasakan bahwa tubuh Mina lebih dingin darinya.

Ingin rasanya Seokjin membalas pelukkan erat Mina, tapi dia belum bisa melakukannya.

Beberapa saat dengan posisi yang sama, hingga Seokjin merasakan sesuatu hangat membasahi tubuhnya.

Terdengar suara isak tangis yang membuat Seokjin bingung.

"Kau menangis?!"

Mina tidak menjawab, tubuhnya bergetar hebat dan isak tangisnya semakin menjadi.

"Hiks...hiks biarkan seperti ini, aku ingin menangis hiks..hiks"

Seokjin hanya membiarkan Mina menangis dalam pelukkannya, ada rasa bersalah Seokjin mendengar tangis Mina yang begitu haru.

Benarkah Seokjin sudah membuat Mina tersiksa selama ini? Sampai menangis pun ia harus pendam seperti ini.

Cukup lama Seokjin mendengar isak tangis Mina, hingga suara itu pun menghilang.

"Mina?"

Rupanya dengkuran halus sudah terdengar dari Mina. Seokjin mengerti, Mina terlalu lelah menangis sampai ia tertidur pulas.

Seokjin memutuskan untuk mengedong Mina ala bridal style.

Tubuh mungilnya Seokjin angkut untuk pergi meninggalkan ruang musik dan menuju kamar.

Suasana rumah lantai 3 benar-benar sunyi. Jam sudah menunjukkan pukul 9 malam.

Hoseok serta pelayan lainnya, biasanya hanya berada dilantai dasar. Itulah yang membuat suasana lantai atas selalu sunyi.

The Vengeful Prince ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang