XXXVIII. Patah Hati

1.2K 128 31
                                    

BRAK!

Seokjin membuka kasar pintu kamar intensif tempat Hoseok dirawat.

Seokjin hanya bisa terdiam ketika ia melihat sudah tidak ada tubuh Hoseok diranjangnya.

Hanya tersisa sprei dan selimut yang kusut, juga sedikit bercak darah dari selang infus yang sepertinya tercabut begitu saja dari punggung tangan Hoseok.

Sementara itu, Yerim yang berada dibelakang Seokjin hanya bisa menuntup mulutnya tak percaya.

"Bagaiamana bisa dia menghilang?! Apa kalian tidak bisa menjaganya dengan baik?!"Seokjin terlihat begitu kesal kepada beberapa anak buahnya juga Ong yang kini hanya menunduk dihadapan Seokjin.

"Maaf Tuan, tapi anda sendiri yang memerintahkan kami semua untuk memperketat penjagaan rumah. Kami hanya menuruti setiap perintah, Tuan"Ucap Ong mewakili para anak buahnya.

Mendengar itu Seokjin semakin frustasi.

"Sial! Aku terlalu bodoh!!"Umpatnya sendiri.

Seokjin memijat pelipisnya yang sudah sangat pening.

Entah bagaimana bisa ia terus mendapat teror dan mulai kehilangan orang-orang terpercayanya.

Seokjin menghela nafasnya dengan gusar.

"Baiklah, sekarang kalian semua temukan Hoseok. Jika ada perkembangan atau informasi segera kabari aku. Beberapa dari kalian juga harus menyelidiki tempat ini dan minta rekaman CCTV nya. Lakukan sekarang juga!"Perintah Seokjin tegas.

"Baik, Tuan"Ucap anak buah Seokjin serempak.

Mereka semua pergi untuk menjalankan tugas yang sudah diperintahkan.

Seokjin pun beralih kearah Yerim.

"Ayo pulang, aku yakin kakakmu pasti sudah menunggu dirumah"

Yerim pun mengangguk dan ikut dengan Seokjin.

♠️♠️♠️

"Apa?! Tuan Hoseok menghilang dari rumah sakit? Bagaimana bisa?!"Mina terkejut mendengar kabar ini.

"Aku juga tidak tau, entah kemana ia menghilang"Seokjin tampak tidak bersemangat.

Mina melepas dasi dan jas yang Seokjin kenakan.

"Aku sangat lelah....kenapa harus terus seperti ini"Keluh Seokjin tampak putus asa menatap Mina yang kini hadapannya.

Seokjin mengambil tubuh Mina dan memeluknya erat, seolah-seolah ia sangat membutuhkan pelukan yang bisa menenangkan dirinya dari beragam masalah.

Mina membalas pelukan Seokjin dengan penuh kepedulian.

Ia menepuk-nepuk punggung Seokjin dalam pelukannya.

"Sabar....aku yakin Seokjin ku, pasti bisa melewatinya"Mina memberi semangat.

Sekitar beberapa menit berpelukan, mereka berdua melepaskannya.

"Sekarang sebaiknya kau mandi air hangat, karena semuanya sudah disiapkan"Ucap Mina.

"Terimakasih, sayang...."

"Tentu saja"

Seokjin berjalan menuju kamar mandi. Ia pun berhenti didepan pintu kamar mandinya.

"Mina sayang...."

"Hm?"

"Mandi bareng yuk!"

"YAK!! SEOKJIN!!"

♠️♠️♠️

"Ada apa mendatangi ruang kerjaku malam-malam begini?"

Pertanyaan itu seketika muncul dari mulut Seokjin. Saat Namjoon tengah berdiri didepannya sambil menatap ragu.

The Vengeful Prince ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang