LXXIV. Tetap Bertahan Untuk Kami

629 86 8
                                    

DOR!












BRUK!












"Arghh!!"













"WOOJIN!!!




"Kumohon....hiks..jangan lakukan ini padanya hiks.... Aku mohon..bunuh saja aku...Yoongi..."

Mina menagis sejadi-jadinya. Ia melihat di depan mata kepalanya sendiri, Woojin dengan kedua tangan menggantung diatas udara terikat oleh rantai.

Baru saja di tembak pada bagian kaki sebelah kanannya. Membuat pria itu harus berlutut di depan orang yang tak lain tak bukan adalah Hoseok. Ia menyiksa Woojin membabi buta di tempat ini.

Mina menangis hancur, Woojin yang sudah seperti adiknya. Dan dia sudah banyak membantu agar dirinya segera bebas malah harus menanggung segalanya.

Ketika tubuh dan wajah itu sudah hancur, ia menangis melihat Mina terduduk mengenaskan meneriaki namanya.

"Itu akibatnya jika coba berkhianat anak kecil!" Desis Hoseok memegang pistol yang masih mengepulkan asap itu.

Yoongi menyeringai melihat pemandangan penuh derita di hadapannya, entah mengapa itu begitu indah di matanya.

Ia berjongkok dan kembali menjambak surai Mina yang sudah kusut itu.


"Arghh..hiks..."

"Kau bisa lihat? Kau ingin mati seperti dia?? Mudah saja... Nyonya Kim, menyiksa wanita tak berdaya sepertimu itu sangat mudah hahaha...."

Mina bergidik ngeri ketika bisikan kejam itu menyapa rungunya. Ia hanya bisa menahan sakit.

"Ba...bagaimana..ka..kau bisa tau?!"

Yoongi melepas cekramannya dengan kasar.

"Akh!"

"Itu sangat mudah bodoh!"

Yoongi berjalan kearah tempat eksekusi Woojin yang sudah berlumuran darah, dengan nafas yang mulai memendek itu.

Ia mencekram wajah babak belur itu agar menatap kearahnya.

"Jika dia tidak berkhianat, aku pasti sudah menemukan mayatmu membusuk itu kamar itu! Menyuruhnya agar tidak memberi makan dan minum selama tiga hari terhitung hari itu, pasti sudah akan membunuhmu!"

"Terlebih lagi dengan kondisimu yang terluka dan hamil?! Sangat mudah sekali kau mati Nyonya Kim! Benar begitu Woojin, hm?! Anak kecil! Sebaiknya menurut saja!"Yoongi membuang wajah kasar Woojin yang sudah berdarah-darah dengan hidung patah itu.

Ia hanya bisa menggeram, bahkan sudah tak mampu lagi berbicara.

"Apa kau sudah mulai tersedak oleh darahmu, sendiri?! Hahaha.... Percayalah, itu cara menuju kematian yang paling menyiksa. Akan ku tunggu kau mulai tersedak dan sulit bernapas" Ucap Yoongi menatap remeh Woojin yang tampak sudah mulai kesakitan itu.

"Kerja bagus Hoseok, menghancurkan bagian pernapasannya itu hal yang paling fatal sekaligus menyakitkan!" Yoongi menatap bangga Hoseok yang terlihat santai melihat Woojin mulai sekarat itu.

Yoongi kembali pada Mina. Perasaan takut, cemas, stres, hingga membuatnya hampir gila itu memenuhi kepalanya. Entah sampai kapan ia bertahan dan hanya menatap nanar kearah Yoongi yang begitu kejam.

"Dan kau sampai sekarang masih hidup?! Aku lumayan terkejut ketika melihatmu bersama Hoseok setelah kembali. Padahal.... Aku sangat yakin, jika luka-luka itu tidak di obati kau juga akan mengalami infeksi kulit yang lumayan berat loh... Tapi yang ku temukan, lukamu mulai mengering sempurna dan bau pengoles luka masih begitu menguar dari tubuhmu. Meskipun anak itu sudah melepaskan perbannya!"

The Vengeful Prince ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang