Beberapa jam sebelumnya.......
CKIITTT!
Gesekan ban dengan jalanan aspal itu menggema diantara sunyinya pinggiran kota. Membengkakkan telinga siapa pun yang mendengarnya.
Bahkan, sang penjaga malam yang hobinya tertidur sekali pun harus berdecak sebal.
Kim Taehyung dan Han Yerim turun dari mobil, mereka nampak terburu-buru dan sedikit menimbulkan keributan.
Tepatnya saat ini sebuah kantor lengkap dengan plang bertulisan 'Kepolisian' yang terletak di daerah Gangwon.
Taehyung mencetak rekor terbarunya dalam hal perjalanan. Ia seperti pembalap tadi, tak heran mereka menempuh 102 kilometer dengan waktu tempuh kurang dari satu jam.
Taehyung dan Yerim berlari masuk ke dalam, mereka mendesak para polisi itu agar mau mendengarkan laporan mereka.
Tak hanya itu, Yerim mengeluarkan semua bukti yang ada untuk di jelaskan.
"Aku harap kali ini akan berhasil"
♠♠♠
Kim Namjoon kini berjalan di antara banyaknya mayat yang tergeletak di bawahnya. Darah membanjiri jalanan setapak bertanah lembab yang ditumbuhi ilalang berukuran lumayan tinggi. Beberapa spot di sekelilingnya ada kobaran api, baik itu bekas peledak maupun tubuh musuh yang terbakar. Namjoon sengaja membakar mereka dengan bom peledak.
Darah deras mengalir pada bagian dahinya, beberapa kali. Tangan besar itu terus menyeka ketika cairan kental berwarna merah itu turun hendak mengenai matanya.
Ya, Namjoon juga dalam kondisi babak belur sekarang. Setelah perang sengitnya saat perjalanan menuju ruang pemantauan. Namjoon juga harus rela kehilangan anak buahnya yang satu demi satu tumbang akibat tertembak.
Namjoon bar-bar, dia tidak melakukan metode bergerilya seperti sebelumnya. Untuk bertahan hidup dan mencapai ruang pemantauan ia harus bermain alat peledak. Sudah jelas itu berbahaya dan beresiko tinggi. Namun pria jangkung itu tidak peduli sama sekali.
Namjoon berjalan perlahan dengan pistol di genggamnya. Sekitar sepuluh langkah kaki panjang itu akan menemui sebuah pintu besi di hadapannya.
Daerah sekitar sedikit berkabut dengan angin dingin yang berhembus, memberikan suara gesekan dedaunan pepohonan hutan ketika sekitarnya hening namun mencekam. Indra penciuman pria penuh pesona ini menghirup Petrikor yang mulai menyeruak dari tanah. Namjoon tau, sebentar lagi hujan akan turun.
Pria itu tak ambil pusing, nafasnya sedikit lelah. Namun ia berusaha setenang mungkin, sambil mengisi beberapa peluru pada senjatanya. Tak lupa ia memastikan pisaunya berada di sarung yang terikat dengan ikat pinggangnya.
Sebelum mendekati pintu itu, Namjoon melirik sekitar. Situasi tampak aman dan hening. Ia memilih untuk berlutut di antara hamparan rumput, memeriksa ranselnya. Mencari sesuatu yang bisa mengobati lengannya yang tergores cukup dalam saat pertarungan tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Vengeful Prince ✔️
Fanfiction[ COMPLETE ✔️] 🚨 Konten Dewasa ( 18+)🚨 Mengandung banyak kekerasan dan hal lainnya yang berbau dewasa, di mohon kebijakannya dalam memilih bacaan yang sesuai dengan umur. Kim Seokjin. Siapa yang tidak mengenalnya? Dia itu seorang pangeran bagi ne...