33 : Berbeda

3.3K 497 65
                                    

"Sumpah deh! Anjir! Bodynya Sana gak main – main cuy!"

"Lo liat Jihyo dong anjeerrr! Makin mantep, gila si Daniel bisa dapetin dia."

Daniel yang baru saja masuk sekre langsung merasa terpanggil.

"Bukan lo Bang," jawab Yohan pada tatapan Daniel.

Setelahnya Daniel duduk di samping Ayesha yang sibuk dengan laptopnya, sedangkan Yohan kembali menonton music video comeback Twice bersama Dana dengan heboh.

Maklum, fanboy.

"Tumben Aye gak ikutan heboh korea – koreaan sama duo curut," ujar Daniel memperhatikan Ayesha yang dengan muka ditekuk mengetik dengan serius.

"Males," ketus Ayesha.

Tepat saat itu, Hanif masuk sekre. Kakinya refleks hendak menghampiri Ayesha, tapi tiba – tiba gadis itu malah pergi menghampiri Dana – Yohan yang menonton video korea di komputer Sekre. Tempat biasanya Wishaka duduk.

"Mereka lagi berantem ya?" bisik Rara pada Jelita dan Thara. Mereka bertiga tengah membicarakan salah satu issue yang hari ini sedang diliput, tapi mata mereka gatal sekali untuk tidak memperhatikan gelagat aneh antara Ayesha dan Hanif.

"Udah, fokus sama issue kalian," ingat Wishaka yang duduk di sofa, pada tiga juniornya yang duduk di atas karpet dekat kakinya, mengawasi mereka menggiring issue dan sesekali melakukan arahan. Kanaya ada duduk di sampingnya ikut memperhatikan.

"Jangan ghibah," ujar Kanaya ikut berbisik.

"Tapi Kayaknya iya sih mereka lagi berantem," lanjut Kanaya.

"Nay."

Suara Wishaka membuat Kanaya bungkam.

Sekre lumayan ramai, redaksi berkumpul lengkap. Perusahaan minus Arya dan Naresh. Litbang minus Lucas yang tengah berkelana mencari issue. Sedangkan TO PMAN, minus Hanna yang sedang praktikum.

Siddiq asik dengan pensil dan buku sketsanya. Jinan sedang seru mabar bersama Sian, Mark, Wira, Brian dan Jaiz. Wendy tengah serius membuat surat dakwaan menggunakan nama Jinan sebagai terdakwa di laptopnya, sedangkan di sofa ada Orion yang duduk dekat jendela, dibantu Nana yang ada di sana juga membuat konten puisi untuk diposting sore ini. Hanif duduk di sofa, mengapit Orion di tengah bersama Nana. Ada juga Salwa yang as always sibuk dengan laporan angket Litbang. Sedangkan yang lain, kalian sudah tahu sedang apa mereka.

"HALLO EVERYBODY! WHATSAPP! YOUR DAY IS BACK!"

Tak ada hujan – tak ada angin, sebuah suara melengking menyapa keadaan tenang sekre siang itu dengan anarkis.

Yang pertama terdengar sebagai jawaban teriakan itu adalah teriakan lain yang berasal dari Salwa dan Kanya yang segera berlari ke arah pintu, menubruk si empunya suara dengan heboh.

"SENIN! KANGEN!"

"AKHIRNYA BALIK JUGA NAMA – NAMA HARI," ucapan Kanaya dan Salwa bersahutan. Mengisi ruang sekre.

Setelah puas berpelukan bertiga layaknya teletubis, yang dipanggil dengan nama Senin berkeliling mengajak tos satu persatu penghuni sekre yang ada.

"Wess, para reporter gue," sapanya pada Ayesha, Rara dan Thara.

"Haduh! Masih telat sirkulasiin berita gak lo, Dan?"

"Enggak dong Kak! Udah jago gue sekarang,"balasnya.

"Apa kabar Bang Siddiq!" Sapa Senin seneng banget sampe meluk – meluk Siddiq.

"Bukannya magang malah ikut aksi lo!"

"Hehehe," Senin hanya cengengesan.

"Makin gendut aja lo Kamis!" ledek Sian yang dihadiahi tendangan di kakinya. Membuat Sian meringis sakit, tapi gak tau ya, gak kapok – kapok itu anak.

Kemudian berlanjut ke semua nya, terakhir pada Jinan yang berdiri bersiap mendapat sapaan sehangat mentari milik Senin lagi, setelah dua bulan gadis itu pergi magang di Jakarta sana.

"Apa kabar ,Nan?"

"Baik, " senyum Jinan. Ia sudah membuka kedua tangannya, berpikir dirinya akan mendapat high five atau pelukan hangat seperti yang lain. Tapi Senin hanya menyapanya singkat lalu duduk bersama Kanaya dan Salwa di sofa lain.


Lah?

Apa gue ada salah ya? Perasaan hutang gue udah lunas dah--bingung Jinan.


Tak tahu saja lelaki itu, jika Senin mati – matian menahan diri untuk tidak menubruk tubuh pria jangkung dan kurus itu. Memilih untuk tidak melakukannya sama sekali dibanding harus menyiksa diri untuk menahan perasaannya.


.....



JInan Melviano Pradipa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

JInan Melviano Pradipa

Ini foto saat Jinan didaulat jadi pembicara di Diskusi Terbuka Pers Mahasiswa Se Bandung Raya.


and welcome!

Teteh Cantik Kita, yang baru muncul setelah sekian puluh chapter xD


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Senin Agustiandra Walapan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Senin Agustiandra Walapan


Sekretaris Redaksi, yang sudah magang dua bulan di salah satu stasiun TV di Jakarta sana.

Yang akan mengawali cerita bagian Jinan!

----


Pers Kampus ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang