30 : Homo

3.6K 494 22
                                    

Ketika mendengar kata 'Homo', apa yang pertama kali terlintas dalam benak kalian?

Sesuatu yang menjijikan? Atau justru kalian tertarik? Seperti membaca banyak cerita yaoi/bxb mungkin?

Kalau kalian menanyakan hal itu pada anak – anak Pers Kampus, maka jawaban mereka ...

"Ck, ya Jinan sama Wishaka lah!" jawab Brian sambil memetik gitar di pangkuannya.

"Hmm, Jenderal Kancil sama Bapak Redaktur sih, haha gemes banget nggak sih mereka?" tawa Hanna.

"Kak Jinan sama Kak Wishaka, gue shipper mereka garis keras!" ikrar Rara yang diangguki semangat oleh Ayesha.


Lalu, ketika mereka ditanya Bagaimana Jinan – Wishaka di mata kalian?


"Yaelah, cringe banget pertanyannya. Yang pasti semua orang juga tahu sih, mereka itu udah kaya suami – istri di kehidupan sebelumnya," jawab Salwa sembari memilah dokumen lesehan di karpet biru sekre.

"Jodoh. Gue kasian sih, jangan–jangan Kanaya cuman jadi topeng Wishaka doang."

Jawaban Jaiz itu langsung dihadiahi lemparan buku oleh Kanaya.

"Jinan nggak ada, Wishaka nyari. Wishaka nggak ada, Jinan panik. Udah deh mereka harus nikah aja. Kanaya mending cari cowok lain," kompor Orion.


Jinan Melviano Pradipa

&

Wishaka Kara Bramanty


Mereka saling kenal sejak umur tujuh tahun. Wishaka pindah rumah ke depan rumah Jinan. Mereka lalu satu SMP, SMA, bahkan memutuskan masuk Universitas yang sama. Hampir saja Wishaka yang sangat suka menulis itu masuk Fikom juga, tetapi impian kecil dirinya untuk jadi seorang penegak hukum tidak bisa ia tinggalkan sesuka apapun dia dengan dunia menulis.

Makanya, dia ikut Pers Kampus dan Jinan mengikuti.

"Kalau lo sendiri, kasian orang–orang. Bisa–bisa lo terkam semua mereka."

Jinan bicara begitu bukan tanpa alasan.

Wishaka ini galak sekali. Benar – benar galak. Sangat galak. Manusia paling galak yang dia tahu. Marahnya seram sekali. Tatapannya tajam bukan main. Memulai percakapan saja sulit. Bagaimana dia akan mengikuti Lembaga Kegiatan Kampus jika begitu?

Maka Jinan pun bergabung. Syukurlah Pers Kampus cocok sekali dengan Jurusannya. Mahasiswa Hukum 2017 itu sih senang – senang saja, karena dia ada teman. Meski Kanaya ada, kehadiran Jinan di Pers Kampus memberinya keyakinan lebih.


Kalau ditanya lagi, kenapa mereka bisa seawet itu?


"Enggak tahu sih, awalnya kan tetanggan. Suka disuruh Mama nganter makan. Terus kapan hari, Mama bawa anak kecil yang meluk gundam ke kamar gue. Gue dimintain tolong jadi temennya. Katanya anak ini nggak punya temen. Yaudah, gue temenin, kasian,"jawab Jinan.


Katanya Kak Wishaka galak, tapi kok betah temenan bahkan sampe sekampus dan satu organisasi?


Untuk bagian ini Jinan berpikir sejenak.

"Kalau lo mau tau alesannya, lo harus kenal Wishaka dulu. Baru lu bisa ngerti kenapa gue bisa awet temenan sama dia sampe sekarang."

Pers Kampus ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang