Masih ingat tidak?
Malam di mana Sian dan Naresh memberitahu anak – anak angkatan 2018 Pers Kampus jika Wishaka adalah mantan Kanaya?
Selepas pertanyaan Lucas pada Sian yang tiba–tiba, juga Wishaka yang mengajak Nana untuk ke Parkir Atas.
Di malam itu, kisah belum usai. Sekre berkarpet biru itu menyajikan kisah lain dari seseorang yang tengah patah hatinya.
Thara, yang sudah menyelesaikan beritanya dari satu jam lalu, dengan Jelita di sampingnya masih duduk bersisian di sofa.
Di ruangan itu kini hanya ada Thara, Jelita, Naresh, dan Sian. Sebenarnya Jinan juga ada, tapi Wakil PU itu tengah menghadiri rapat bersama pimpinan ormawa lain yang tidak bisa dihadiri Hanif.
Naresha malas pulang, dia bilang masih mager dan ingin berleha–leha sebentar di Sekre. Sian yang harusnya ikut rapat bersama Jinan memilih izin karena sedang tidak mood bertemu orang banyak. Habis diajak Siddiq ke Parkir Atas saat itu, Sian jadi lebih diam, masih banyak pikiran dan merasa tak enak pada seniornya itu.
Sedangkan Jelita, menemani Thara yang muram. Menolak pulang ke kostnya. Padahal kostan Thara dekat kampus juga, tidak jauh dari kostan Jelita. Tapi gadis bermata sipit itu tiba–tiba berkata ingin menginap di Kostan Jelita.
Anak SDM Litbang itu tidak keberatan. Yang jadi pikirannya adalah, Thara hari ini terus murung, dan kini gadis itu terlihat bisa menangis kapan saja.
Tubuhnya terkulai lemah, Thara menidurkan tubuhnya di pojokan Sofa, menggelungkan diri. Menenggelamkan wajah pada pegangan sofa. Kemudian isakan tiba – tiba terdengar. Jelita sudah menduga, tapi tetap saja kaget juga.
Sian dan Naresh yang asik dengan ponsel dan laptopnya jadi ikut menaruh perhatian pada Thara yang masih terisak.
Kenapa?-tanya Sian tanpa suara, mendekat dengan kursi putarnya, meluncur diikuti Naresh yang ikut lakukan hal sama ke sofa hadapan Jelita dan Thara.
Pemimpin Litbang dan Perusahaan itu kini duduk di kursi putar yang dibawa ke hadapan Jelita dan Thara di sofa.
Jelita menggeleng tak tahu. Thara belum cerita apapun, tahu – tahu menangis begini.
"Ra, kamu kenapa?"
Tak ada jawaban dari pertanyaan Jelita.
"Kamu bisa cerita sama aku, jangan kamu pendam sendiri gitu. Kamu malah makin sakit nantinya," bujuk Jelita. Setidaknya ingin menjadi tempat temannya itu berbagi.
Jelita memeluk tubuh Thara yang masih menggelung di pojok sofa, mengusapnya menguatkan.
Selang dua menit, Thara mulai bergerak. Menghapus jejak air matanya. Matanya bengkak, masih berair dan sangat merah. Menatap Jelita seolah meminta pertolongan. Gadis itu terlihat sekali tengah kalut.
Naresha dan Sian ikut iba melihatnya.
"Kenapa? Ada masalah keluarga?"
"Bulan, Jel ... "
"Pacar kamu? Kenapa dia?"
Thara diam, bingung menyusun kata.
Jelita, Naresh dan Sian sudah merangkai kisah. Mungkin pacarnya Thara selingkuh atau minta putus.
"Dia kenapa? Nyakitin kamu? Selingkuh? Kasar sama kamu? "
Mahasiswa Hukum 2018 itu menggeleng. "Bukan itu."
"Terus apa?"
Lelehan air mata kembali mengalir di pipi Thara, Naresha refleks memberikan sapu tangannya pada Thara. Gadis itu menerimanya, kemudian mengusap air mata di pipinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pers Kampus ✔
قصص عامة╰Pers Kampus ╮ • College life • Lokal • Semi baku Kisah mereka mencari berita hingga cinta. Dari nggak kenal, jadi kolega, katanya teman, kemudian sahabat, hingga jadi keluarga cemara. Prinsipnya, nyari berita sampe mampus! Mereka itu, • Peka sama g...