16 : Unusual Morning

4.3K 584 6
                                    

Siapapun tolong ingatkan Ayesha untuk mengurus surat cuti kuliah secepatnya, atau mungkin harusnya berdoa agar segera lenyap saja dari bumi? Itu terlalu ekstrim, mungkin pindah ke planet mars bisa jadi solusi!

Apapun itu, asalkan dia ingin menghilang sekarang!

Terutama dari Pemimpin Umum Pers Kampusnya!

Jantung Ayesha rasanya mau copot ketika membuka mata, yang dilihatnya pertama adalah dagu seniornya. Bukan dari arah depan melainkan bawah. Kepalanya Ia gerakan sedikit, matanya yang sedikit mengabur mulai jelas perlahan. Berharap sesaat jika dia hanya salah lihat. 

Tapi tidak.

Itu benar-benar dagu seorang Hanif Kenzie Syahreza.

Tangan yang kini ada di atas tubuhnya setengah memeluk, adalah tangan mahasiswa Hukum angkatan 2016 kekhususan Hukum Pidana.

Mata yang terpejam di dekatnya adalah milik sang Pemimpin Umum Pers Kampus. Paha yang Ia jadikan bantal tidur adalah milik sosok yang sudah diam - diam Ia kagumi sejak mengenal Pers Kampus.  Tapi lalu kepanikan Ayesha berubah jadi sebuah keheranan. Pertanyaan muncul di benaknya.

Kenapa Ia tertidur dipangkuan seniornya?

Apa yang terjadi semalam?

Tapi pikiran itu sirna ketika memperhatikan wajah lelap Hanif yang begitu tenang. Tangan Hanif yang setengah memeluknya memang terasa cukup berat, lengan lelaki itu besar dan berotot. Jika dibandingkan tubuh kecilnya, tentu saja kalah.

Pagi hari Ayesha tidak pernah semendebarkan ini. Seumur - umur 19 tahun dia hidup, dia tidak pernah bangun pagi dengan keadaan jantung yang berpicu cepat seperti sekarang. 

Ini adalah pagi harinya yang paling luar biasa. Pagi harinya yang paling ekstrim.

Pagi harinya paling-ahhh! Ayesha bingung bagaimana lagi mengungkapkan perasaan cemas, takut, bahagia, khawatir dan berdebar ini!

Ayesha terdiam memperhatikan lelapnya Hanif.

Tiba-tiba saja, Ia melihat ada bulu mata yang jatuh di wajah Hanif. Tangannya refleks ingin menyingkirkannya. Tapi baru saja sampai di pipi, lengan besar yang tadi memeluknya kini beralih menggenggam tangannya. Menghentikan gerakan Ayesha.

"Udah bangun?"

Suara serak tapi lembut milik Hanif terdengar begitu seksi di telinga Ayesha sekarang. Sesaat Ia merasa gendang telinganya akan meleleh. Laki - laki itu masih menggenggam tangannya yang masih ada di pipi Hanif. Malah terlihat, seperti Ayesha tengah menangkup pipi Hanif, dan hanif memegang tangannya. Dengan posisi si gadis masih tidur diatas pangkuan sang senior.

"Kenap-"

"Kamu semalem ketiduran, hampir mau jatuh. Jadi aku tangkep. Ehh, aku malah ikut ketiduran," jawab Hanif lebih dulu sebelum Ayesha bertanya.

Hanif menurunkan tangan Ayesha, tapi masih mengganggamnya.

"Tadi ada bulu mata di pipi Kakak, makanya-"

"Iya tahu, nggak usah panik gitu. Mau megang juga nggak apa-apa kok," sahut Hanif santai.

Laki -laki itu kemudian meletakan tangan Ayesha ke bawah, dan merapihkan anak rambut di wajah Ayesha. Seketika gadis kecil itu terkesiap. Refleks bangun dari tidurnya.

"Ma-maaf ya Kak, aku nggak sadar, aku kalau tidur emang kaya orang mati."

Ayesha buru-buru menjauhkan diri sambil merapihkan rambutnya.

"Its ok, aku nggak keberatan kok."

Entah apa maksudnya, tapi kalau Ayesha baper wajar kan ya?

Siapa yang nggak meleleh diperlakuin seperti itu?!

Kalau tidak ingat seniornya yang berhana Hanna Mustika Ratu, mungkin Ayesha sudah menganggap jika Hanif ini ada hati padanya. Tapi Ayesha sadar diri, dia tidak bisa menandingi gadis mandiri dan kuat seperti seniornya. Hanna tidak ada duanya di mata seorang Hanif.

Teringat itu, Ayesha tiba - tiba merasa sedih.

Sadar diri dong Ayesha!--rutuknya dalam hati.



. . . . .


Foto Hanif dan Ayesha sudah di postingan sebelumnya, jadi ini bonus anak - anak Pers Kampus yang sejauh ini jarang muncul!


Aryasatya Rafisqy Shaquile

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aryasatya Rafisqy Shaquile

Iklan Perusahaan 2019

Sosok di balik tersebarnya berita-berita Pers Kampus periode sekarang!

Kalo ke Sekre pasti berkutat mulu sama laptop.

masih menunggu giliran untuk ceritanya diungkap!



Andrew Hoshea Syandana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Andrew Hoshea Syandana

Sirkulasi Perusahaan 2019

Anak Perusahaan rasa Litbang, kesayangan Sian dalam hal mencari gossip - gossip di seluruh penjuru kampus. diam - diam sudah disiapkan Sian untuk masuk Litbang periode depan!

Dana juga masih menunggu gilian untuk bercerita juga nih!

Tapi roman-romannya udah deket sih ...


----

follow for more update!

See you on next chapter!

Pers Kampus ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang