"Aku suka kamu, sayang sama kamu."
Harga diri terakhirnya, ia tumpahkan untuk menyatakan perasaan pada lelaki di hadapannya kini.
Kedua tangan yang saling bertaut dan mengepal cemas. Bagaimana respon lelaki itu?
Ia takut – takut melirik ke hadapannya. Menampilkan wajah lelaki itu yang datar.
Iya, dia tak salah lihat. Wajahnya datar, biasa saja.
Rasanya mengecewakan, Ia mengharapkan reaksi lebih dari si lelaki.
" Kawen, Aku udah punya pacar. "
Tolong bantu Wendy untuk memegangi lututnya. Ia rasanya lupa cara menapak dibumi. Matanya berkedip panik.
Ia tidak salah dengar?
Taman di belakang Fakultas Ilmu Sosial dan Politik ini sepi. Bahkan semilir angin sore masih bisa ia rasakan masuk ke helaian rambut panjangnya. Sebuah sembilu, terasa ngilu di hatinya.
Apa yang harus dikatakan si gadis sekarang?
"Kawen inget Salsa? Gebetan yang pernah aku certain ke Kakak sekitar sebulan lalu?"
Kepala Wendy kaku, Ia tidak sanggup lagi untuk sekedar mengangguk. Matanya menatap Naresha minta penjelasan.
"Aku udah pacaran sama dia."
"Kapan?"
"Hah?" Naresha terkejut sendiri mendengar suara Wendy yang bergetar.
"Sejak kapan kamu pacaran sama dia?" tanya gadis itu sekali lagi.
"Sekitar seminggu yang lalu, malem minggu di minggu festival."
"Bukannya ..." ucapan Wendy menggantung.
Naresha bernanyi untuknya saat festival.
Ia yakin sekali, lagu itu, orang yang memberi selimut, itu adalah untuknya. Ada namanya di sana. Ada dirinya dalam tatapan Naresha saat menyanyikannya.
Tapi kenapa?
Ia pikir, dirinya special bagi Naresha.
Ia pikir, sama seperti berartinya Naresha bagi Wendy, pun begitu Wendy bagi Naresha.
Naresha tentu menyadari maksud yang akan Wendy ucapkan meskipun kalimat gadis itu menggantung.
"Bener kok. Orang yang aku maksud di panggung festival, dan lagu itu buat Kawen."
Mata Wendy menatap Naresha nanar.
"Terus kenapa?"
"Tapi maaf Kak, aku ngerasa kita gak bisa lanjut."
Air mata Wendy meresak ingin keluar. Tapi Wendy tahan setengah mati. Ia mengepalkan lengannya kuat - kuat.
"Aku baru nyadar aja, ternyata aku gak sesuka itu sama Kawen. Buat player kaya aku, cocoknya emang cewek yang asyik dan melek pergaulan kaya Salsa. Kawen terlalu rapih dan keras. Gak cocok dengan hidup aku yang bebas. "
Sialan.
Sekarang dirinya tengah dikritik oleh pria yang menolaknya?
Ia dipermainkan.
"Maaf ya, Kak. Aku gak bisa."
Kepala Naresha menengok arah lain, membuang wajah. Tak ingin menatap Wendy lebih lama.
Meski masih bingung, Wendy mencoba menguasai diri. "Gak apa – apa, itu hak kamu. Kamu bener, orang kaya aku pasti ngebosenin. Beda sama Salsa yang lebih asyik anaknya."
Ketara sekali, getaran suara Wendy coba disembunyikan si empunya. Sayangnya, telinga Naresha lebih peka lagi, suara seniornya itu semakin parau.
"Tapi Kawen tetep senior favorite aku kok."
bullshit--sahut Wendy dalam hatinya.
Senyum berlesung pipi Naresha suguhkan, Wendy tak sanggup melihatnya. Ia menatap ujung sepatunya, menggenggam tangannya sendiri lebih erat.
"Maaf ya kak. Aku gak bisa maksain perasaan aku."
Naresha mengusap kepala Wendy, untuk terakhir kalinya. Tubuh gadis itu bergeming.
"You deserve better than me."
Langkah kaki Naresha pun perlahan menjauhi tubuh Wendy yang masih terdiam di tempatnya.
Wendy memaksakan kakinya untuk bergerak ke arah kursi taman, di bawah pohon bunga kertas yang sudah tumbuh besar. Mendudukan tubuhnya yang lunglai. Rembesan air mata yang sedari ditahan, perlahan mengucur deras. Isakan mulai lolos dari dua bilah bibirnya. Semakin lama semakin keras.
Untung saja, anak FISIP itu paling malas datang ke taman belakang gedung mereka. Jadi tidak ada yang mendengar tangis Wendy yang pilu di sore hari ini.
----
Kairav Naresha Kafin
SDM Litbang 2018
Pemimpin Perusahaan 2019
Sonia Wendy
Redaktur Senior 2018
Sekretaris Umum 2019
. . . . .
Akhirnya bisa balik ke masa kini
KAMU SEDANG MEMBACA
Pers Kampus ✔
General Fiction╰Pers Kampus ╮ • College life • Lokal • Semi baku Kisah mereka mencari berita hingga cinta. Dari nggak kenal, jadi kolega, katanya teman, kemudian sahabat, hingga jadi keluarga cemara. Prinsipnya, nyari berita sampe mampus! Mereka itu, • Peka sama g...