Aku sangat mencintaimu
Hingga aku lupa
Bagaimana rasanya terjatuh- Renia Safira putri-
"Raden!!! Tunggu dulu. Aku mau kasih ini." Ucap Renia memberikan sebuah coklat kepada Raden
"Pergi." Ucap Raden
"Terima dulu ini, abis itu baru deh Aku pergi."
Merasa kesal, Raden pun terpaksa mengambil coklat dari tangan Renia.
"Pergi." Ucap Raden ulang
"Okedeh, Aku pergi dulu ya Raden. Raden jangan rindu, berat. Raden nggak akan kuat. Biar Renia aja." Ucap Renia meniru kata-kata dilan
Setelah merasa Renia sudah benar-benar pergi, Raden kembali melanjutkan jalannya. Melihat sebuah tong sampah, Raden langsung membuang coklat itu ke dalam tong sampah. Tanpa ia ketahui, Renia masih mengintip dibalik tembok kelasnya.
"Nggak papa, nanti bisa coba lagi." Ucap Renia menenangkan dirinya
******
Sekarang ini, kelas XI IPS 1 sedang belajar sejarah. Membuat para murid merasa mengantuk mendengar penjelasan guru mereka. Tidak terkecuali dengan Raden, ia sudah tertidur pulas di meja paling belakang.
"RADEN! BANGUN SEKARANG JUGA!" Teriak Buk Dewi selaku guru sejarah mereka membuat Raden langsung terlonjak kaget.
"Mampus, keciduk kan lu sama Buk Dewi." Ucap David, teman dekat Raden
"Berani-beraninya kamu tidur disaat saya sedang mengajar." Ucap Buk Dewi yang hanya mendapat tatapan datar dari Raden.
"Kenapa kamu hanya diam?" Tanya Buk Dewi murka
"Terus saya harus ngapain?" Tanya Raden
"Berdiri di tiang bendera sana sampai jam pelajaran saya selesai." Perintah Buk dewi. Mendengar perintah Buk Dewi, Raden langsung meninggalkan kelas tanpa berucap satu katapun.
Sampai di tiang bendera, Raden berdecak kesal. Pasalnya, cuaca hari ini benar-benar panas.
Di lain tempat, seorang gadis yang merasa bosan belajar, melihat ke arah luar jendela. Betapa terkejutnya dia saat melihat gebetannya sedang berdiri hormat di tiang bendera seorang diri.
"Permisi Pak, saya boleh izin ke toilet gak pak?" Tanya Renia kepada pak Umar selaku guru biologi mereka.
"Mau ngapain kamu?" Tanya Pak umar
"Menyelesaikan urusan yang harus diselesaikan pak. Darurat ini." Jawab Renia
"Yasudah sana, jangan lama." Ucap Pak Umar
Setelah berhasil keluar dari kelas, Renia langsung menuju ke arah kantin. Ia berniat untuk membelikan minum kepada Raden. Karena ia yakin, sekarang ini Raden pasti sedang merasa kehausan.
Saat di kantin, Renia berpapasan dengan geng kakak kelasnya yang terlihat kurang belaian.
"Mau kemana neng? Buru-buru amat." Tanya Candra kakak kelas yang naksir dengan Renia.
"Minggir. Aku lagi buru-buru." Ucap Renia
"Ayo gabung sama gue. Ntar gue traktir makan loh." Ajak Candra
KAMU SEDANG MEMBACA
My cold boy
Teen Fiction"Gak bisa Raden, ntar aku mati kalo gak di samping kamu. Kamu kan separuh aku." Ucap Renia Bagaimana rasanya jika menyukai pria dingin, jutek, berbicara seadanya menurut kalian? Tentu sulit bukan untuk mendapatkannya? Lalu bagaimana dengan Renia ya...