Begini lebih baik
Daripada melihat dirimu terluka
Sahabatku-Renia Safira putri-
"Raden buruan makannya, ntar kita keburu telat." Ucap Renia menyuruh Raden untuk memakan makanannya dengan cepat.
"Santai aja napa sih." Ucap Raden santuy
"Ihh ini udah mau masuk, kamu mau kita telat?" Tanya Renia kesal
"Gapapa lah telat. Paling cuma dihukum doang." Ucap Raden sangat sangat santai
"Aku gakmau dihukum." Ucap Renia
"Kenapa? Kan dihukumnya bareng gue, kesannya ntar romantis." Ucap Raden
"Iya juga ya. Tapi aku tetep gakmau dihukum." Ucap Renia
"Beneran nggak mau? Padahal kan seru dihukum berdua. Dilan milea aja ntar kalah romantis sama kita." Ucap Raden
"Kamu ngegombalnya nggak banget. Alay." Ucap Renia
"Yang ngegombal siapa?" Tanya Raden mengangkat sebelah alisnya
"Ya kamu lah." Jawab Renia
"Kegeeran banget lo." Ucap Raden
"Yaudah terserah kamu aja, pokoknya aku gak mau telat." Ucap Renia sambil menggoyangkan bahu Raden
"Yaudah, pergi aja sendiri." Ucap Raden
"Kok gitu sih?" Tanya Renia sendu
"Ya lo jadi orang gak sabaran banget. Dihukum satu kali doang gak bakalan buat lo dikeluarin dari sekolah kok." Ucap Raden
"Ya tapikan aku takut." Ucap Renia
"Selagi ada gue, Lo aman." Ucap Raden
Setelah 15 menit menunggu Raden yang sengaja memakan makanannya dengan perlahan, akhirnya mereka berangkat ke sekolah. Sekarang mereka berdua memang benar-benar sudah telat. Karena jam sudah menunjukkan pukul 07:10.
Saat sampai di gerbang sekolah, ternyata gerbang sudah ditutup, membuat Renia mendesah pasrah.
"Kan telat beneran." Ucap Renia pasrah
"Ikut gue." Ucap Raden
"Mau kemana?" Tanya Renia
"Ikut aja." Jawab Raden
Ternyata Raden membawa Renia ke gerbang belakang sekolah. Di sana terdapat jalan rahasia untuk masuk ke dalam sekolah.
"Kamu tau jalan ini darimana?" Tanya Renia
"Nemu." Jawab Raden singkat
"Ohh Nemu. Jadi kalo kamu telat, kamu lewat sini ya?" Tanya Renia lagi
"Iyaa." Jawab Raden
"Terus kita masuk ke kelasnya gimana?" Tanya Renia
"Bisa diatur." Ucap Raden
Saat mereka sedang jalan mengendap-endap, terdengar suara langkah kaki menuju ke arah mereka. Ternyata, yang berjalan itu adalah Pak Bowo, dia sedang berpatroli pagi saat ini.
Raden langsung menarik tubuh Renia untuk bersembunyi di gudang. Kenapa memilih gudang? Karena menurutnya itu adalah satu-satunya tempat yang paling aman.
"Raden, gimana nih?" Tanya Renia berbisik
"Diem aja." Ucap Raden
"Aku takut." Ucap Renia
"Gak usah takut, ada gue." Ucap Raden
Suara langkah kaki terdengar semakin dekat, Pak Bowo sempat melirik ke arah gudang, namun dia langsung mengalihkan pandangannya ke tempat lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
My cold boy
Teen Fiction"Gak bisa Raden, ntar aku mati kalo gak di samping kamu. Kamu kan separuh aku." Ucap Renia Bagaimana rasanya jika menyukai pria dingin, jutek, berbicara seadanya menurut kalian? Tentu sulit bukan untuk mendapatkannya? Lalu bagaimana dengan Renia ya...