Tidak ada kata akhir di hubungan kita
Sebelum aku sendiri yang mengakhirinya~Raden dwipa Jaya~
"Itu apa?" Tanya Raden menunjuk tangan Renia yang berada di belakang punggungnya
"Hah, gak apa apa kok. Yuk buruan masuk, entar mama udah pulang." Ucap Renia dengan suara gemetar. Ia berusaha untuk mengalihkan pembicaraan
"Aku tau sekarang kamu lagi bohong." Ucap Raden
"Bohong kenapa? Aku gak ngerti maksud kamu." Ucap Renia pura-pura tidak tahu
"Siniin." Ucap Raden meminta kertas yang ada di tangan Renia
"Apanya?"
"Yang ada di belakang kamu." Jawab Raden
"Gak ada apa-apa." Ucap Renia
"Maaf." Ucap Raden lalu ia segera merampas kertas itu dari tangan Renia
Raden mulai membaca kertas itu dan saat itu juga wajahnya langsung berubah seram.
"Masuk." Perintah Raden dengan tatapan tajam
Renia yang melihat tatapan itu sedikit tersentak. Apakah Raden marah karena ia tidak ingin memberitahu masalahnya?
Tanpa berlama-lama Renia segera masuk ke dalam mobil. Di dalam mobil, suasana benar-benar sunyi. Tidak ada yang mulai mengeluarkan suara, sampai Raden tiba-tiba melontarkan pertanyaan yang membuat Renia bingung harus menjawab apa.
"Sejak kapan?" Tanya Raden dan Renia lebih memilih diam
"Aku tanya sejak kapan?" Ulang Raden lagi
"Udah lama." Jawab Renia ragu
"Udah lama dan kamu gak pernah ada niatan buat ngasih tau aku?" Tanya Raden
"Bukan gitu."
"Kamu anggap aku apa?" Tanya Raden memberhentikan mobilnya di pinggir jalan. Ia takut konsentrasinya hilang saat menyetir, sehingga akan membuat mereka celaka nanti.
"Kamu sayang sama aku?" Tanya Raden
"Iyaa." Jawab Renia
"Terus kenapa gak cerita sama aku?"
"Aku gakmau kamu khawatir." Jawab Renia
"Apa kamu lupa kalo aku pernah bilang bakal selalu jagain kamu? Iya kamu lupa?" Tanya Raden
"Aku inget."
"Kalo inget, kenapa kamu masih takut aku khawatir? Kamu itu berharga buat aku Renia. Aku gak bakal biarin orang berani nyakitin kamu, meskipun hanya goresan kecil." Ucap Raden
"Maaf."
"Maaf? Buat apa?" Tanya Raden
"Lebih baik kita putus." Ucap Renia yang membuat Raden memelototkan matanya
"Kamu serius?" Tanya Raden
"Iya aku serius. Aku takut kamu kenapa-napa." Ucap Renia
KAMU SEDANG MEMBACA
My cold boy
Teen Fiction"Gak bisa Raden, ntar aku mati kalo gak di samping kamu. Kamu kan separuh aku." Ucap Renia Bagaimana rasanya jika menyukai pria dingin, jutek, berbicara seadanya menurut kalian? Tentu sulit bukan untuk mendapatkannya? Lalu bagaimana dengan Renia ya...