13

9.5K 354 7
                                    

Terkadang, seseorang terlalu naif
Untuk tidak mengakui perasaannya sendiri

-Raden Dwipa jaya-


"Renia!" Panggil seorang pria dari belakang

"Iya?" Tanya Renia

"Lo kenapa belum pulang?" Tanya Daniel. Ya, Orang yang memanggil Renia tadi adalah Daniel

"Aku lagi nunggu Jihan latihan voli." Jawab Renia

"Lo gak latihan nari sama band?" Tanya Daniel

"Loh Daniel tau darimana?" Tanya Renia penasaran

"Kemarin pas istirahat, gue sempet liat lo latihan nari. Terus pas pulang sekolah, gue denger ada suara berisik dari ruang seni. Pas gue ngintip, ternyata kalian lagi latihan band." Jelas Daniel

"Oh." Jawab Renia

"Masih lama?" Tanya Daniel

"Apanya?" Tanya Renia bingung

"Nunggunya?"

"Ini baru mau mulai latihannya."

"Pulang bareng gue mau?" Tawar Daniel

"Gak usah. Aku nunggu aja." Tolak Renia

"Beneran?" Tanya Daniel sekali lagi

Saat mereka sedang berbicara, Jihan datang ke arah mereka dengan tergesa-gesa.

"Ren, sorry banget ya. Kayanya gue gak bisa anterin lo pulang deh." Ucap Jihan

"Kenapa?" Tanya Renia

"Gue pulangnya masih lama. Kasian lo nunggu di sini sendirian, gue pesenin ojek online ya?" Tawar Jihan

"Dia pulang bareng gue aja." Ucap Daniel tiba-tiba

Mendengar suara itu, Jihan langsung menoleh dan memberikan tatapan bingung.

"Lo siapa?" Tanya Jihan

"Daniel. Temen barunya Renia." Ucap Daniel memperkenalkan diri

"Oh, lo mau nganterin Renia pulang?" Tanya Jihan

"Nggak usah, aku naik ojek online aja. Gapapa kok." Ucap Renia

"Udah, sama Daniel aja. Gak boleh nolak rezeki." Ucap Jihan

"Yaudah deh." Ucap Renia pasrah

"Lo jadi nginep di rumah gue?" Tanya Jihan

"Gak usah deh. Lain kali aja ya." Jawab Renia

"Beneran? Tapi lo harus hati-hati. Kalo ada apa-apa lo langsung telfon gue ya." Ucap Jihan

"Iyaa. Aku pulang duluan ya." Pamit Renia lalu mendapat anggukan dari Jihan

Bukannya ingin menolak ajakan Daniel, hanya saja Renia tidak mau orang salah paham jika Daniel dan Renia pulang bersama. Ia takut orang-orang akan mencelanya karena banyak dekat dengan pria. Belum lagi, ia masih mengejar-ngejar Raden.

Selama menuju parkiran, Renia selalu menunduk agar tidak terlihat oleh orang-orang. Daniel yang merasa aneh pun langsung bertanya kepada Renia.

"Lo kenapa nunduk terus Ren?" Tanya Daniel

"Gapapa kok." Jawab Renia masih menunduk

"Malu ya pulang sama gue?" Tanya Daniel lagi

"Nggak lah. Ngapain malu?"

"Gue kirain malu. Kan lo nunduk mulu."

Hari ini benar-benar hari sial menurut Renia, pasalnya saat sedang menuju motor Daniel, ia berpapasan dengan Raden, karena letak motor Raden yang tepat berada di sebelah motor Daniel. Renia tidak percaya bahwa akan bertemu Raden, karena selama ini yang ia ketahui Raden selalu membawa mobil bukan motor. Bukankah ini seperti kebetulan yang dibuat-buat?

My cold boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang