Bisakah kita bertukar peran sebentar?
Kau yang mencintai
Aku yang mengabaikan-Renia Safira putri-
"Jihan, nguleknya pelan-pelan dong. Itu cabenya nyembur-nyembur ke muka aku." Ucap Renia
"Yaelah Ren, namanya juga baru belajar. Mending lo jauh-jauh deh dari gue. Ntar kena mata lo."
"Yaudah deh, aku mau goreng ayam aja. Tapi aku mau cari helm dulu." Ucap Renia
"Lah? Helm buat apaan?" Tanya Jihan bingung
"Nanti takutnya kalo aku lagi goreng ayam, minyaknya muncrat ke muka aku, Kan ngeri. Jadi aku harus persiapan dong."
"Serah lo deh Ren." Ucap Jihan pasrah
"JIHAN INI GIMANA SIH? KOK MINYAKNYA MUNCRAT-MUNCRAT?" Teriak Renia tidak santai
"Itu lo naruh ayamnya pas lagi basah ya?"
"Iya. Tadi abis dicuci, aku langsung taruh deh di kuali."
"Ya wajarlah minyaknya muncrat-muncrat. Air kan gak bisa bersatu sama minyak."
"Kasian ya. Sama kaya aku, gak bisa bersatu sama Raden." Ucap Renia mellow
"Loh? Kok drama sih? Cepet matiin kompornya, ntar meledak." Perintah Jihan
"Yaudah deh."
"Mending lo buat kue aja deh Ren. Lo bener-bener gak ada bakat buat masak. Lo cuma bisa buat kue aja."
"Yahh, ntar kalo aku udah nikah gimana? Yang masakin buat suami sama anak aku siapa?" Tanya Renia
"Terpaksa deh lo go-food tiap hari." Ucap Jihan
"Nggak ah. Ntar aku cepet bangkrut. Nanti aku bakal sering-sering belajar masak deh biar jadi calon ibu yang baik."
"Serah lo deh. Sana buat kue."
Renia berniat untuk membuat cheese cake Oreo, agar bisa diberikan kepada Raden besok saat di sekolah. Sekarang ini sedang viralnya cheese cake oreo, sehingga beberapa hari yang lalu Renia sudah belajar membuat cheese cake Oreo. Dan hasilnya adalah sempurna. Renia memang master membuat kue, meskipun tidak bisa memasak.
Renia benar-benar membuat kue dengan serius. Ia ingin buatan kuenya sempurna dan terasa enak saat dimakan Raden.
Tak lama kemudian, Renia selesai membuat cheese cake Oreo. Ia langsung meletakkannya di kulkas untuk didinginkan. Renia tidak hanya membuat satu, ia membuat banyak, agar bisa diberikan kepada teman-temam Raden, dan tak lupa juga untuk Reza, sahabat kesayangannya itu.
"Akhirnya selesai juga. Jihan gimana? Udah selesai belum?" Tanya Renia
"Udah nih, gue gaktau rasanya gimana, mending kita makan bareng deh Ren." Jawab Jihan
"Yaudah yuk makan di ruang tv aja. Biar kita bisa sambil ngedrakor bareng"
"Yuk."
"Ren, gue belum coba rasanya gimana, jadi maaf maaf aja ya kalo gepreknya rasanya bad." Ucap Jihan
"Gapapa kok, namanya juga baru belajar. Tapi kok dari penampilannya, keliatan enak ya."
"Lo jangan percaya sama cover Ren. Karena gak selalu luarnya bagus, dalemnya juga bagus. Bisa aja dalemnya busuk. "
"Iyadeh Jihan teguh, ayuklah kita makan."
Renia pun mulai mencicipi makanan hasil buatan Jihan. Dan saat ia mencicipinya, matanya langsung berbinar.
KAMU SEDANG MEMBACA
My cold boy
Teen Fiction"Gak bisa Raden, ntar aku mati kalo gak di samping kamu. Kamu kan separuh aku." Ucap Renia Bagaimana rasanya jika menyukai pria dingin, jutek, berbicara seadanya menurut kalian? Tentu sulit bukan untuk mendapatkannya? Lalu bagaimana dengan Renia ya...