Berusaha tidak peduli?
Itu bukanlah diriku-Reza agustin-
"Harusnya tuh lo kejar dia, bukannya biarin dia pulang sendiri za." Ceramah Doni kepada Reza. Ya sekarang Reza sedang berada di rumah Doni dan Dino, mereka bertiga sedang berbaring di kasur sekedar untuk membicarakan permasalahan Reza.
"Bener tuh, ntar kalo dia diculik gimana? Lo mau tanggung jawab?" Kali ini Dino yang berbicara
"Ya mau gimana, gue juga lagi kesel sama dia." Ucap Reza
"Nape sih kesel? Biasanya juga lo adem-adem aja." Ucap Doni
"Kesel aja." Ucap Reza
"Yah kesel aja terus, gak usah teguran. Ntar kalo Renia diambil sama orang lain baru deh lo nyesel." Pancing Dino
"Emangnya Renia mau ama tuh orang?" Tanya Reza
"Nggak menutup kemungkinan dia bakal cari sahabat baru yang bisa buat dia lebih nyaman daripada lo." Ucap Doni
"Brengsek lo semua. Taunya bikin gue deg-degan aja." Kesal Reza
Melihat Reza merasa kesal dan panik, membuat Doni dan Dino tersenyum kemenangan. Reza sangat bodoh saat yang dihadapinya adalah Renia.
"Sana pergi, sebelum Renia nyaman di pelukan yang lain." Ucap Doni
"Bacod lo." Ucap Reza lalu pergi keluar untuk menemui Renia
Reza segera melajukan mobilnya ke arah rumah Renia. Tapi sebelum itu, ia berhenti di minimarket untuk membeli banyak coklat. Coklat itu adalah sogokan agar Renia tidak marah lagi kepadanya.
Setelah membeli coklat, Reza kembali melanjutkan perjalanannya. Ia masih bingung bagaimana cara membujuk sahabatnya itu. Ia tau bahwa sekarang pasti sahabatnya sedang marah besar dengannya.
Saat sudah sampai di depan rumah Renia, Reza menghembuskan nafas dalam. Ia benar-benar gugup. Semoga saja Renia mau memaafkannya.
Reza pun mulai mengetok pintu, dan setelah 5 menit menunggu, akhirnya pintu di buka oleh mama Renia.
"Loh Reza, ngapain ke sini lagi, terus Renianya mana?" Tanya Rani
Reza yang mendengar perkataan mama Renia langsung cemas. Kenapa Renia belum juga pulang ke rumahnya? Seharusnya Renia sudah sampai daritadi bukan?
"Ah i-itu Tante, tadi barang Reza ada yang ketinggalan di teras. Ini Reza mau balik lagi. Reza pamit dulu ya Tante." Ucap Reza
Setelah itu, Reza langsung pergi dan masuk ke mobilnya. Ia bingung, dimana Renia sekarang? Dan sedang bersama siapa dia?
Reza mencoba menelfon Renia, namun tak kunjung diangkat oleh Renia. Reza semakin cemas, takut-takut apa yang dikatakan Dino tadi benar, bahwa Renia bisa saja diculik.
Ia kembali mencoba berpikir positif, dan mulai menelfon Jihan. Siapa tau gadis itu sedang bersama Renia.
"Hallo, ngapain lo nelfon gue?" Tanya Jihan dari seberang telfon
"Renia sama lo?" Tanya Reza
"Ngapain lo nanya-nanya? Bukan urusan lo!" Ucap Jihan kesal
"Gue serius. Renia ada sama lo?" Tanya Reza dengan nada lembut
"Ada." Jawab Jihan singkat
"Yaudah gue ke rumah lo sekarang. Jangan bilang sama Renia, takutnya dia pergi lagi." Ucap Reza
"Bawel Lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
My cold boy
Teen Fiction"Gak bisa Raden, ntar aku mati kalo gak di samping kamu. Kamu kan separuh aku." Ucap Renia Bagaimana rasanya jika menyukai pria dingin, jutek, berbicara seadanya menurut kalian? Tentu sulit bukan untuk mendapatkannya? Lalu bagaimana dengan Renia ya...