46

5.6K 212 6
                                    

Pagi-pagi sekali, Raden sudah berada di halaman depan rumah Renia. Renia yang mendapat telfon dari Raden pun segera keluar untuk menemui Raden.

Renia yang masih menggunakan pakaian tidur pun langsung berkacak pinggang melihat Raden dan bersiap untuk menceramahi pacarnya itu.

"Ini kan masih jam 4 subuh, kamu ngapain udah ke rumah aku?" Tanya Renia

"Mau ajak kamu liat sunrise." Jawab Raden

"Kok mendadak?" Tanya Renia lagi

"Gapapa, biar surprise." Jawab Raden

"Yaudah aku siap-siap dulu, kamu tunggu di ruang tamu aja." Ucap Renia

"Yaudah." Ucap Raden dan berniat menyalakan motornya, namun langsung dilarang oleh Raden

"Jangan diidupin, ntar mama sama papa aku bangun." Ucap Renia

"Oh iya lupa. Yaudah sini bantuin aku dorong." Ucap Raden

Renia pun membantu Raden mendorong motornya sampai ke depan rumah Renia. Nafas Renia terlihat memburu karena merasa kelelahan mendorong motor Raden yang berat.

"Uhhhh capek banget ya?" Tanya Raden

"Yaiyalah. Kok motor kamu berat banget sih? Pasti banyak dosanya." Ucap Renia

"Sama kaya kamu dong?"

"Emang aku banyak dosa ya?" Tanya Renia

"Iyalah, kamu kan sering buat aku galau gak keruan, sampai gakmau makan." Jawab Raden

"Lebay." Ucap Renia sambil menoyor kening Raden, lalu ia langsung berjalan cepat masuk ke rumahnya

Raden pun menyusul Renia dan segera duduk di ruang tamu. Sambil menunggu Renia, Raden memilih mengambil buku di tasnya untuk dibaca. Hari ini Raden ada ujian geografi, dan ia sama sekali belum belajar. Namun, meskipun tidak belajar, Raden selalu mendapat nilai tertinggi di kelasnya, sehingga membuat teman-teman kelasnya terheran-heran dengan kepintaran yang dimiliki Raden.

Selama menunggu selama 20 menit, akhirnya Renia selesai bersiap-siap. Raden segera menarik tangan Renia untuk segera keluar dari rumah. Raden takut mereka akan melewati sunrisenya.

Selama di perjalanan, Raden tak henti-hentinya memberikan gombalan receh kepada Renia. Renia pun hanya menggeleng-gelengkan kepala mendengar perkataan Raden.

Sampai akhirnya mereka sampai di gedung tua, tempat dimana Raden mengajak Renia untuk baikan.

"Kesini lagi?" Tanya Renia

"Kalo dari sini pemandangannya bagus." Jawab Raden

"Tau darimana?" Tanya Renia

"Aku pernah liat." Jawab Raden

"Kok nggak ngajak aku dari dulu?" Tanya Renia lagi

"Kan kamu lagi ngambek." Jawab Raden

"Oh gitu. Yaudah yuk naik." Ajak Renia

Mereka berdua pun naik ke atap dan bersiap untuk melihat sunrise. Tak lama kemudian, matahari mulai terbit dan memberikan pemandangan yang indah. Renia berdecak kagum melihatnya

"Ih cantik banget." Ucap Renia

"Masih cantikan kamu kok." Ucap Raden

"Beneran?" Tanya Renia

"Iya." Jawab Raden

"Kalo aku cantik, kenapa kamu nggak naksir aku dari lama?" Tanya Renia

"Aku kan harus sok cool yang." Jawab Raden

My cold boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang