Dia membuat semuanya menjadi rumit
Aku benci mengatakannya
Tapi, dia begitu mempersulit-Renia Safira putri
Kantin sekarang benar-benar penuh, membuat Renia malas untuk memesan makanan. Sekarang Renia dan Jihan sedang berada di bangku kantin. Sedangkan Reza, ia bertugas memesan kedua makanan untuk kedua wanita itu.
Renia melihat Raden yang sedang memakan makanannya bersama kedua temannya yakni Abdi dan David. Ingin rasanya ia menghampiri Raden, namun ia terlalu lemas. Jadilah ia hanya melihat Raden dari jauh.
"Tumben Renia nggak nyamperin lo den." Ucap David kepada Raden
"Baguslah." Ucap Raden
"Nggak ngerasa ada yang kurang lo?" Tanya Abdi
"Biasa aja." Ucap Raden
Saat mereka sedang berbincang, Adel dan teman-temannya datang menemui Raden. Sungguh, Raden benar-benar tidak bisa tenang sehari saja. Tidak ada Renia, pasti akan ada Adel yang datang menghampirinya. Kalau seperti ini, ia lebih memilih Renia yang menghampirinya, daripada Adel si Tante girang.
"Hai dedek-dedek gemes!" Sapa Adel
"Oh hai Tante!" Ucap David menyindir Adel
"Sembarangan kalo ngomong. Muka gue gemes kaya gini dibilang Tante. Katarak lo?" Kesal Adel
"Iyaa gemesin kaya boneka santet." Ucap David
"Mulut kalian emang gak bisa dijaga yah." Ucap Adel
"Ups maaf Tante, tadi kita keceplosan." Ucap Abdi semakin membuat Adel panas
"Yang, kok kamu diem aja sih aku digangguin mereka?" Rengek Adel kepada Raden namun tidak mendapat jawaban dari Raden.
Di meja ujung, Renia sudah kesal setengah mati melihat pangerannya didekati oleh Tante girang. Karena kesabarannya sudah habis, Renia langsung beranjak dari bangku dan menghampiri tempat Raden. Jihan yang melihat Renia pun langsung menyusul.
"Eh Tante, ngapain sih ganggu pacar orang?" Ucap Renia kesal
"Pacar? Hello gak usah halu deh lo. Raden aja gakmau sama lo." Ucap Adel
"Meskipun belum jadi pacar, kamu tetep gak boleh deketin Raden." Ucap Renia
"Hak lo apa larang-larang?" Tanya Adel
"Ya adalah, bentar lagi juga aku jadian sama Raden." Ucap Renia pede
"Gak usah ngarep." Kali ini bukan Adel yang berbicara, namun Raden
"Punya kuping kan lo? Tentu bisa denger apa yang dibilang Raden tadi kan?" Ucap Adel puas
"Loh Raden kok gitu, tadi aja Raden rela bawa Renia ke UKS. Ngaku aja Raden kalo Raden juga naksir sama Renia, gak usah malu-malu segala." Ucap Renia
"Ternyata Lo sangat percaya diri ya jadi orang. Jadi maksud lo dengan gue nyelamatin lo, gue langsung naksir sama lo?" Tanya Raden
"Ya tapikan-" omongan Renia terpotong oleh Raden
"Pergi lo dari sini. Sakit mata gue liat cewek murah kayak lo." Ucap Raden
Reza yang melihat dari arah kejauhan langsung menghampiri Renia. Ia hendak ingin menyerang Raden, namun ditahan oleh Doni.
"Sabar za, kendaliin emosi lo." Ucap Doni menenangkan
"Dasar cowok brengsek." Maki Reza kepada Raden
"Cewek lo yang kecentilan." Ucap Raden telak membuat hati Renia kembali sakit
"Udah sekarang lo pergi dari sini, bilang sama dia bahwa lo gak bakalan naksir lagi sama dia." Perintah Reza kepada Renia, namun Renia hanya diam menunduk
KAMU SEDANG MEMBACA
My cold boy
Teen Fiction"Gak bisa Raden, ntar aku mati kalo gak di samping kamu. Kamu kan separuh aku." Ucap Renia Bagaimana rasanya jika menyukai pria dingin, jutek, berbicara seadanya menurut kalian? Tentu sulit bukan untuk mendapatkannya? Lalu bagaimana dengan Renia ya...