12

9.3K 352 26
                                    

Mengapa rasanya sulit
Untuk bersikap tidak peduli
Kepadamu

-Raden Dwipa jaya-


Renia baru saja menceritakan kejadian yang terjadi padanya tadi malam kepada Jihan. Jihan yang mendengarnya, merasa geram. Siapa yang berani-beraninya mengganggu sahabatnya satu ini.

"Gue gak mau tau, mulai hari ini juga lo tidur di rumah gue." Perintah Jihan

"Tapi-" ucap Renia yang langsung dipotong oleh Jihan

"Gak ada tapi-tapian, pulang sekolah ini lo gue anter pulang buat ambil barang-barang lo. Ngerti?"

"Iyadeh."

"Inget, Lo harus bersikap biasa aja di depan semua orang. Kita gak tau kalo pelakunya ada jauh dari kita atau dia berkeliaran di sekitar kita." Ucap Jihan mengingatkan

"Iya Jihan."

"Reza tau masalah ini?" Tanya Jihan

"Belum tau, dan aku nggak mau kasih tau."

"Kenapa?" Tanya Jihan bingung

"Aku gak mau membebankan Reza. Ntar kalo aku cerita ke Reza, pasti dia bakalan cari orang itu sampe ketemu." Jelas Renia

"Iya juga ya. Pokoknya mulai sekarang lo harus lebih hati-hati."

"Iya."

Saat mereka sedang mengobrol, Buk Melody datang untuk mengajar pelajaran seni budaya. Karena mereka sedang belajar seni teater, mereka diperintahkan untuk menuju ke arah lapangan, tepatnya di kursi prestasi. Kursi prestasi ini adalah tempat anak-anak nongkrong saat jam istirahat, namun sering digunakan untuk pembelajaran.

Sesampainya di kursi prestasi, Renia melihat Raden dan teman-temannya sedang sibuk mengerjakan tugas. Saat ini guru yang mengajar di kelas XI IPS 1 berhalangan hadir, jadilah mereka disuruh belajar di luar agar tidak sumpek di kelas.

Renia tak henti-hentinya nya memperhatikan Raden yang sibuk mengerjakan tugasnya. Ia gemas sendiri melihat ekspresi Raden. Ingin rasanya ia mencubit pipi Raden sekarang juga. Tapi jangankan mencubit, menyentuhnya saja Renia tidak diizinkan oleh Raden.

"Gak capek lo meratiin mulu?" Tanya Jihan

"Nggak lah. Malah tambah semangat deh Renia belajar kalo ada calon imam di sini." Jawab Renia

"Lo masih naksir sama Raden?" Tanya Jihan heran

"Gak ada alasan buat aku gak naksir sama dia."

"Suka suka lo aja deh Ren. Kalo udah bucin mah susah buat dinasehatin."

"Renia, Jihan, sedang apa kalian?" Tanya Buk Melody kencang, membuat semua tatapan orang mengarah kepada Reina dan Jihan. Termasuk Raden dan teman-temannya

"Lagi liatin Raden Buk." Ucap Reina keceplosan. Merasa ia salah berbicara, Renia langsung menutup mulutnya

"Oh ngeliatin Raden, gimana kalo kamu duduk di samping Raden aja, biar tambah semangat belajarnya." Tawar Buk Melody

"Beneran buk?" Tanya Renia antusias. Merasa jawabannya salah lagi, Renia kembali mengulang ucapannya

"Eh gak usah Buk, saya duduk samping Jihan aja udah semangat kok."

"Kenapa? Ntar nyesel loh." Goda Buk Melody

"Udah yuk buk, mending belajar aja. Saya udah gak sabar pengen liatin orang teater, apalagi si Ucup." Ucap Renia mengalihkan pembicaraan

"Yasudah, kita mulai sekarang ya." Ucap buk Melody

Setelah Buk Melody menggoda Renia tadi, Raden tak henti-hentinya melirik ke arah Renia.

My cold boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang