11

9.7K 376 10
                                    

Karenamu
Kata sakit sudah terlalu biasa untuk ku

-Renia Safira putri-


"Renia!" Sapa seorang pria

"Iya?" Tanya Renia

"Lo udah makan?" Tanya Daniel. Ya, yang memanggil Renia tadi adalah Daniel

"Masih belum." Jawab Renia

"Mau makan bareng gue?" Tanya Daniel

"Maaf ya, tapi aku mau makan sama Raden. Lain kali aja ya Daniel." Ucap Renia

"Sana pergi, gue gak mau makan sama lo." Ucap Raden

"Terserah aku dong mau makan di mana." Ucap Renia

"Yaudah, lo makan aja di sini, biar gue yang pindah." Ucap Raden mulai kesal

"Gakmau ah, aku mau ikut kamu aja." Ucap Renia manja

"Ngapain sih lo? Ganggu aja taunya. Jauh-jauh lo dari gue." Ucap Raden

"Gak bisa Raden, ntar aku mati kalo gak di samping kamu. Kamu kan separuh aku." Ucap Renia

"Najis. Pergi sekarang juga dari hadapan gue."

"Gak bisa Raden, kan udah aku bilang."

"LO PENGEN JADI CEWEK MURAH? YANG KERJAANNYA CUMA NGEJER-NGEJER COWOK? INGET! LO TUH MASIH BOCAH, BELUM PANTES MIKIR KAYA GINI!" Bentak Raden

"Siapa bilang aku masih bocah? Aku udah gede kok. Kamu aja yang nganggep aku bocah. Kan aku gemesin." Jawab Renia sangat santai

"LO MAKIN DIBAIKIN MAKIN NGELUNJAK YA. UDAH BERAPA KALI GUE BILANG KALO GUE GAK SUKA SAMA LO. MASIH BELUM PUAS?" Tanya Raden

"Aku gak bakalan berenti, sebelum kamu bales perasaan aku."

"BALES PERASAAN LO? GAK USAH HALU. LO JAUH DARI KRITERIA CEWE YANG GUE SUKA."

"Aku yakin nanti kamu pasti naksir sama aku kok."

"JANGAN KEBANYAKAN NONTON DRAMA, MIMPI LO JADI KETINGGIAN. DASAR SAMPAH!" Bentak Raden lalu pergi meninggalkan Renia

Sakit. Satu kata itu yang bisa menggambarkan perasaan Renia sekarang. Ia benar-benar tidak menyangka bahwa Raden akan semarah itu kepadanya.

Ia tertunduk malu saat semua orang yang di kantin melihatnya dengan perasaan iba. Ia benci keadaan seperti ini.

"Ikut gue." Ucap Reza lalu menarik Renia pergi dari kantin

Saat ini Renia dan Reza sedang berada di taman belakang sekolah. Reza sengaja membawa Renia ke sini, agar tidak ada yang melihat dan mendengarkan pembicaraan mereka.

"Nangis sekarang, jangan ditahan." Ucap Reza lembut

"Reza, apa Renia sampah?" Tanya Renia sambil menitikkan air mata

"Cuma orang yang gak ada otak yang bilang lo sampah." Jawab Reza

"Tapi yang bilang itu Raden, dan Raden itu pintar. Jadi gak mungkin dia gak ada otak." Ucap Renia polos

"Gak usah dipikirin omongan dia. Namanya juga orang gila, ngomongnya suka ngelantur." Ucap Reza menenangkan Renia

"Aku cewek murah ya Reza?" Tanya Renia

"Berenti. Lo hanya perlu berenti untuk ngejer-ngejer Raden. Gue gak bisa liat lo disakitin gini." Ucap Reza

"Gak bisa Reza, aku udah cinta mati sama dia."

My cold boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang