52. Menuju ending

7.7K 232 8
                                    

Terhitung sampai hari ini, sudah 1 minggu Raden tidak masuk sekolah. Selama 1 minggu juga Raden tidak memberi kabar kepada Renia.

Selama seminggu ini Renia menjadi uring-uringan dan menjadi berubah 100%. Ia yang biasanya ramah dengan orang-orang, menjadi jutek. Ia yang biasanya aktif di dalam kelas, hanya diam dan memilih tidur saat guru sedang mengajar.

Sekarang Renia sedang terbaring di kamarnya. Ia sedang meratapi masalahnya ini. Bagaimana bisa pria yang ia cintai pergi selama ini tanpa mengabari dirinya sedikitpun.

"Emang gak ada otak ya tuh orang. Bisa-bisanya dia pergi tanpa ngasih kabar ke aku." Kesal Renia

Renia memilih memainkan ponselnya. Namun saat ia membuka instagram, tiba-tiba instagramnya ramai dengan berita yang mengisahkan bahwa Raden sedang menjalin hubungan asmara dengan Keisya sang artis terkenal.

"Pantesan 1 minggu nggak ada kabar, ternyata ini kerjaannya."

Renia yang merasa sakit hati memilih untuk tidur. Ia sedang malas untuk menangis, jadi ia menahan air matanya agar tidak keluar.

~•~•~•~•~•

Keesokan paginya saat Renia lewat parkiran sekolah, ia bertemu dengan Raden yang sedang memarkirkan motornya. Renia buru-buru mengalihkan pandangannya dan langsung mempercepat langkahnya ke dalam kelas.

Tidak seperti yang Renia fikirkan, Raden sama sekali tidak mengejar Renia. Bahkan memanggil namanya saja tidak. Apa Raden benar-benar sudah melupakan dirinya? Apa Raden akan pergi tanpa memberi kejelasan?

Renia berusaha menahan tangis dan buru-buru masuk ke kelasnya. Saat di depan pintu kelas, ia langsung dihadapkan berbagai pertanyaan dari teman kelasnya yang bertanya bagaimana hubungannya dengan Raden. Renia memilih untuk diam dan tidak menjawab.

Ia segera berjalan menuju bangkunya dan melihat Jihan yang memperhatikannya dengan sangat lekat.
Saat Jihan baru ingin membuka suara, Renia langsung melontarkan pertanyaan.

"Apa? Mau tanya juga gimana hubungan aku sama Raden?" Tanya Renia kepada Jihan

"Ngapain juga gue tanya itu, nggak penting buat gue." Jawab Jihan

"Jadi menurut Jihan, aku tuh nggak penting?" Tanya Renia histeris

"Ngapain sih lo? Jijik gue." Ucap Jihan jijik

"Jijik? Apa karena itu juga Raden ninggalin aku?" Tanya Renia

"Apaansih lo, geli banget. Sholat gih, siapa tau lo lagi kerasukan jin alay." Ucap Jihan

"Siapa yang alay? Jihan tuh nggak ngerasa jadi Aku tu kaya gimana."

"Suka-suka lo aja dah, minggir gue mau ke WC."

"Ikut."

"Nggak, orang gue cuma pipis doang, nggak usah Lebay lo."

"Dasar pelit." Kesal Renia

Jihan tidak memperdulikan ocehan dari Renia. Ia lebih memilih untuk segera keluar dari kelas unuk segera pergi ke toilet sekolah mereka.

Sedangkan Renia memilih untuk bermain game di ponselnya. Ia ingin sedikit menyegarkan otaknya agar tidak terlalu kaku. Renia memencet ponselnya dengan seluruh tenaganya untuk menurunkan sedikit emosinya.

"ARGHHHH KENAPASIH?" Teriak Renia kesal sehingga membuat semua orang yang ada di kelas langsung melihat ke arahnya

"Kenapa Ren?" Tanya seorang siswi yang daritadi sibuk menyalin tugas

"Gapapa." Jawab Renia jutek

Renia yang sudah tidak tahan lagi memilih untuk keluar dari kelas. Ia akan pergi ke kelas Raden untuk menemui pria itu. Jika ia tidak melakukannya, masalah mereka tidak akan selesai.

My cold boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang